Cerpen cinta Tantang Aku dan Dia part 6 {Update}
Next to part 6 Cerpen cinta tentang aku dan dia. Acara edit mengedit kan baru bisa selesai di part ending. So lanjut aja deh...
Tetep "alon alon asal kelakon". XD
Oh ya, yang belum baca part sebelumnya bisa baca dulu gih di cerpen romantis tentang aku dan dia part 5.
Credit gambar : Ana Merya
“Lho Gres, Loe mau kemana?” Tanya Arga heran.
“Ya mau pulang donk” Sahut gresia cuek sambil terus melangkah.
"Kan dari kemaren gue udah bilang, loe kalau pulang dan pergi harus bareng sama gue" Ujar Arga sambil berusaha mensejajarkan langkahnya.
"Ogah".
"Harus" Arga Tidak mau kalah.
"Ye.... kok gitu?. Mang kenapa?".
"Karena loe pacar gue. Apa harus gue tulis di jidat loe biar leo inget".
"Astafirullahal'azim. Please donk ga, gue itu bukan pacar loe".
"Terserah apa kata loe deh. Yang jelas menurut gue, loe itu pacar gue sekarang. Seenggaknya sampai satu bulan kedepan.Terlepas dari kata cinta atau enggak. Ya udah jangan banyak protes. Mending loe ikut gue sekarang?".
HA?. emangnnya kita mau kemana?".
"Hari ini gue ikut pertandiangan sepak bola. Jadi loe harus nonton. Lagian loe gitu aja harus di kasih tau. Padahal hampir semua anak sekolah juga udah pada ngerti. Bener - bener pacar yang nggak pengertian deh".
"Gue bukan Pacar loe" Tandas Gresia cepat.
"Whatever..." Tanpa basa basi Arga langsung mengiringnya masuk ke dalam mobil.
Suasana Pertandingan benar - benar ramai. Penontonnya membludak.Membuat Gresia kesel. Secara dia yang notebane nya seorang yang anti buat nonton bola di paksa duduk bertahan selama 90 menit hanya untuk memperhatikan orang - orang yang menurutnya bodoh karena memperebutkan sebiji bola, sementara begitu dapat eh malah di tendang. Dasar orang kurang kerjaan batinnya.Padahal kalau mau di pasar juga banyak (????).....
Sisa waktu pertandingan hanya tinggal 3 menit sementara kedudukan masih sama. Dan tampak lah Arga yang kebetulan sedang mengiring bola berusaha mencetak gol. Semua nya berusaha menyaksikan dengan hati berdebar - debar dan penuh harap. Sampai kemudian Arga sudah hampir tiba di depan gawang dan siap mengambil ancang - ancang untuk menendangnya sekuat tenaga. Bisa di pastikan 90% kali ini pasti gol.
1
2
3
Dan....
Gubrak *anggap aja bunyi nya gitu*
Semuanya shok, kaget, Panik begitu melihat apa yang terjadi. Disana, Arga sukses...*'Eits, jangan salah, bukan sukses goalnya ya*. Di ulang, Disana Arga sukses tergeletak pingsan alias tidak sadarkan diri.Why?.... gitu lah kira - kira pertannyaannya.
Tanpa ba bi bu, Semuannya berhamburan untuk membantu . Membawanya keruang UKS Sekolah.
Begitu membuka mata, Gresia adalah orang pertama yang Arga lihat, Baru nyusul wajah teman- tamnnya yang lain. Yah walau pun tampang tu anak, Ehem, nyeremin. Ada rasa Marah, kesel, khawatir, bingung jadi satu. Tapi juga ada raut lega disana.
"Arga, Syukurlah loe sadar juga" Kata Kevin lega.
"Emang nya gue kenapa?" Tanya Arga.
"Loe tu tadi pingsan. Makanya langsung kita bawa ke sini" sahut Andre.
Arga mencoba menginggat - ingat apa yang terjadi.
"Duh sory ya, Karena udah bikin kalian khawatir" Ujang Aarga dengan tampang bersalah.
"Nyantai aja lagi. Yang penting loe kan gak papa".
"Terus bagai mana dengan pertandingannya?" tanya Arga kemudian.
"Nggak usah di pikirin. Itu kan cuma pertandiangan persahabatan biasa. Mo ada yang menang atau kalah juga nggak ngaruh. Yang kita khawatirin itu loe, kenapa bisa tiba - tiba pinsan gitu?".
"Oh itu, Gue juga nggak tau. Beberapa hari ini kepala gue emang sering sakti".
"Udah loe cek ke dokter?" tanya Aldo lagi. Sementara Gresia hanya diam saja.
"Belom sih. Lagian gue pikir palingan cuma sakit kepala biasa".
"Ya jangan gitu donk. Mending loe cek ke rumah sakit kali aja ada apa-apanya" Saran Kevi.
"Hem, Ya deh besok".
"Oh ya, kita pamit dulu ya. Lagian loe kan udah ada Gresia yang jagain. Kita masih ada urusan yang harus di selesaikan" Ujar Aldo beberapa saat kemudian.
"O... silahkan. Ma kasih ya,Maaf udah ngerepoti".
"Santai aja men. Yuk gres" Pamit Kevin, Gresia hanya mengangguk kikuk.
"Dasar Payah" Gumam Gresia lirih setelah semuanya pergi.
"Loe ngomongin gue?" tanya Arga heran.
"Siapa lagi. Masa gitu aja pingsan. Mana timing nya nggak pas banget lagi. Padahal tadi kan kita udah hampir menang. Dikit lagi... Tapi loe nggak seru baget. Kan jadi sia - sia gue nonton".
"Leo kok gitu si?. Sebagai pacar Harusnya itu loe ngehawatirin gue, bukannya malah nyalahin" Protes Arga.
"Gue bukan...".
"Pulang yuks" Potong Arga Sebelum Gresia sempat menyelesaikan ucapannya.
Soalnya ia sudah bisa menebak apa yang akan keluar dari mulut gadis di depannya itu.
"Sekarang?" tanya Gresia.
"Memang nya loe betah di sini?".
"Bukan gitu. Loe yakin udah baikan?" Tanya Gresia tanpak khawatir.
"Ehem, Loe khawatir sama gue ya?. Atau jangan - jangan loe udah mulai cinta lagi" Arga balik bertanya dengan nada meledek.
"Ih amit - amit deh. Siapa juga yang ngehawatirin loe" Bantah Gresia cepat.
"Terus....?".
"Kalau loe pingsan lagi kan bakal gue ya repot".
"Gitu ya?... heh, Sepertinya loe benar- benar tidak menghawatirkan gue sama sekali" Ujar Arga dengan raut wajah kecewa, dan entah mengapa hal ini membuat Gresia merasa tidak enak.
"Ehm... Gimana jadi pulang nggak nie?" Tanya Gresia berusaha mengalihkan perhatian sambil beranjak dari tempat duduknya.
Refleks Gresia segera menahan tubuh Arga yang oleng *????* saat berusaha berdiri.
"Loe yakin loe baik - baik aja?".
"Tuh kan loe khawatir. Lagian kalau gue beneran sakit, kan ada loe yang jagain".
"Please deh ga, Gue serius nie".
"Udah tenang aja. Gue baik - baik aja kok " Balas Arga Sambil tersenyum.
"Sukurlah kalau emang kayak gitu. Tapi Mana kunci mobil nya. Biar gue yang nyetir".
"Biar Gue aja. Lagian gue baik - baik aja kok" tolak Arga.
"Gue Belom mau mati muda. Apalagi bareng sama loe. Kalau loe yang mati duluan si terserah. Jangan ngajak - ngajak gue" Kata Gresia sambil mengulurkan tangannya.
"Ah, Bahasa loe nggak ngenakin banget si di denger. Kesannya kaya ngarepin banget gue mati" Gerut Arga.
"Emang. Loe kan nyusahin gue banget" Balas Gresia cuek yang membuat Arga makin cemberut. Tapi tak urung di berikannya juga kunci mobil pada Gresia. Ia yakin sebenernya gresia juga menghawatikannya hanya saja ia gengsi untuk mengakui.
Pendek????????..............
Sangat!!!!!!.....
Sebenernya aku nggak niat bikin cerpen pendek - pendek kayak gini. Tapi mau gi mana lagi.
Ini benar - benar karena keterbatasan waktu. Jadi harap maklum aja ya.
For next bisa langsung di baca di cerpen tentang aku dan dia part 7.
Tetep "alon alon asal kelakon". XD
Oh ya, yang belum baca part sebelumnya bisa baca dulu gih di cerpen romantis tentang aku dan dia part 5.
Credit gambar : Ana Merya
“Lho Gres, Loe mau kemana?” Tanya Arga heran.
“Ya mau pulang donk” Sahut gresia cuek sambil terus melangkah.
"Kan dari kemaren gue udah bilang, loe kalau pulang dan pergi harus bareng sama gue" Ujar Arga sambil berusaha mensejajarkan langkahnya.
"Ogah".
"Harus" Arga Tidak mau kalah.
"Ye.... kok gitu?. Mang kenapa?".
"Karena loe pacar gue. Apa harus gue tulis di jidat loe biar leo inget".
"Astafirullahal'azim. Please donk ga, gue itu bukan pacar loe".
"Terserah apa kata loe deh. Yang jelas menurut gue, loe itu pacar gue sekarang. Seenggaknya sampai satu bulan kedepan.Terlepas dari kata cinta atau enggak. Ya udah jangan banyak protes. Mending loe ikut gue sekarang?".
HA?. emangnnya kita mau kemana?".
"Hari ini gue ikut pertandiangan sepak bola. Jadi loe harus nonton. Lagian loe gitu aja harus di kasih tau. Padahal hampir semua anak sekolah juga udah pada ngerti. Bener - bener pacar yang nggak pengertian deh".
"Gue bukan Pacar loe" Tandas Gresia cepat.
"Whatever..." Tanpa basa basi Arga langsung mengiringnya masuk ke dalam mobil.
Cerpen cinta Tantang Aku dan Dia
Suasana Pertandingan benar - benar ramai. Penontonnya membludak.Membuat Gresia kesel. Secara dia yang notebane nya seorang yang anti buat nonton bola di paksa duduk bertahan selama 90 menit hanya untuk memperhatikan orang - orang yang menurutnya bodoh karena memperebutkan sebiji bola, sementara begitu dapat eh malah di tendang. Dasar orang kurang kerjaan batinnya.Padahal kalau mau di pasar juga banyak (????).....
Sisa waktu pertandingan hanya tinggal 3 menit sementara kedudukan masih sama. Dan tampak lah Arga yang kebetulan sedang mengiring bola berusaha mencetak gol. Semua nya berusaha menyaksikan dengan hati berdebar - debar dan penuh harap. Sampai kemudian Arga sudah hampir tiba di depan gawang dan siap mengambil ancang - ancang untuk menendangnya sekuat tenaga. Bisa di pastikan 90% kali ini pasti gol.
1
2
3
Dan....
Gubrak *anggap aja bunyi nya gitu*
Semuanya shok, kaget, Panik begitu melihat apa yang terjadi. Disana, Arga sukses...*'Eits, jangan salah, bukan sukses goalnya ya*. Di ulang, Disana Arga sukses tergeletak pingsan alias tidak sadarkan diri.Why?.... gitu lah kira - kira pertannyaannya.
Tanpa ba bi bu, Semuannya berhamburan untuk membantu . Membawanya keruang UKS Sekolah.
Begitu membuka mata, Gresia adalah orang pertama yang Arga lihat, Baru nyusul wajah teman- tamnnya yang lain. Yah walau pun tampang tu anak, Ehem, nyeremin. Ada rasa Marah, kesel, khawatir, bingung jadi satu. Tapi juga ada raut lega disana.
"Arga, Syukurlah loe sadar juga" Kata Kevin lega.
"Emang nya gue kenapa?" Tanya Arga.
"Loe tu tadi pingsan. Makanya langsung kita bawa ke sini" sahut Andre.
Arga mencoba menginggat - ingat apa yang terjadi.
"Duh sory ya, Karena udah bikin kalian khawatir" Ujang Aarga dengan tampang bersalah.
"Nyantai aja lagi. Yang penting loe kan gak papa".
"Terus bagai mana dengan pertandingannya?" tanya Arga kemudian.
"Nggak usah di pikirin. Itu kan cuma pertandiangan persahabatan biasa. Mo ada yang menang atau kalah juga nggak ngaruh. Yang kita khawatirin itu loe, kenapa bisa tiba - tiba pinsan gitu?".
"Oh itu, Gue juga nggak tau. Beberapa hari ini kepala gue emang sering sakti".
"Udah loe cek ke dokter?" tanya Aldo lagi. Sementara Gresia hanya diam saja.
"Belom sih. Lagian gue pikir palingan cuma sakit kepala biasa".
"Ya jangan gitu donk. Mending loe cek ke rumah sakit kali aja ada apa-apanya" Saran Kevi.
"Hem, Ya deh besok".
"Oh ya, kita pamit dulu ya. Lagian loe kan udah ada Gresia yang jagain. Kita masih ada urusan yang harus di selesaikan" Ujar Aldo beberapa saat kemudian.
"O... silahkan. Ma kasih ya,Maaf udah ngerepoti".
"Santai aja men. Yuk gres" Pamit Kevin, Gresia hanya mengangguk kikuk.
"Dasar Payah" Gumam Gresia lirih setelah semuanya pergi.
"Loe ngomongin gue?" tanya Arga heran.
"Siapa lagi. Masa gitu aja pingsan. Mana timing nya nggak pas banget lagi. Padahal tadi kan kita udah hampir menang. Dikit lagi... Tapi loe nggak seru baget. Kan jadi sia - sia gue nonton".
"Leo kok gitu si?. Sebagai pacar Harusnya itu loe ngehawatirin gue, bukannya malah nyalahin" Protes Arga.
"Gue bukan...".
"Pulang yuks" Potong Arga Sebelum Gresia sempat menyelesaikan ucapannya.
Soalnya ia sudah bisa menebak apa yang akan keluar dari mulut gadis di depannya itu.
"Sekarang?" tanya Gresia.
"Memang nya loe betah di sini?".
"Bukan gitu. Loe yakin udah baikan?" Tanya Gresia tanpak khawatir.
"Ehem, Loe khawatir sama gue ya?. Atau jangan - jangan loe udah mulai cinta lagi" Arga balik bertanya dengan nada meledek.
"Ih amit - amit deh. Siapa juga yang ngehawatirin loe" Bantah Gresia cepat.
"Terus....?".
"Kalau loe pingsan lagi kan bakal gue ya repot".
"Gitu ya?... heh, Sepertinya loe benar- benar tidak menghawatirkan gue sama sekali" Ujar Arga dengan raut wajah kecewa, dan entah mengapa hal ini membuat Gresia merasa tidak enak.
"Ehm... Gimana jadi pulang nggak nie?" Tanya Gresia berusaha mengalihkan perhatian sambil beranjak dari tempat duduknya.
Refleks Gresia segera menahan tubuh Arga yang oleng *????* saat berusaha berdiri.
"Loe yakin loe baik - baik aja?".
"Tuh kan loe khawatir. Lagian kalau gue beneran sakit, kan ada loe yang jagain".
"Please deh ga, Gue serius nie".
"Udah tenang aja. Gue baik - baik aja kok " Balas Arga Sambil tersenyum.
"Sukurlah kalau emang kayak gitu. Tapi Mana kunci mobil nya. Biar gue yang nyetir".
"Biar Gue aja. Lagian gue baik - baik aja kok" tolak Arga.
"Gue Belom mau mati muda. Apalagi bareng sama loe. Kalau loe yang mati duluan si terserah. Jangan ngajak - ngajak gue" Kata Gresia sambil mengulurkan tangannya.
"Ah, Bahasa loe nggak ngenakin banget si di denger. Kesannya kaya ngarepin banget gue mati" Gerut Arga.
"Emang. Loe kan nyusahin gue banget" Balas Gresia cuek yang membuat Arga makin cemberut. Tapi tak urung di berikannya juga kunci mobil pada Gresia. Ia yakin sebenernya gresia juga menghawatikannya hanya saja ia gengsi untuk mengakui.
Cerpen cinta Tantang Aku dan Dia
Pendek????????..............
Sangat!!!!!!.....
Sebenernya aku nggak niat bikin cerpen pendek - pendek kayak gini. Tapi mau gi mana lagi.
Ini benar - benar karena keterbatasan waktu. Jadi harap maklum aja ya.
For next bisa langsung di baca di cerpen tentang aku dan dia part 7.
mencintai atau menyukai seseorang tidak harus dengan ending memiliki.....
ReplyDeletememelihara rasa dalam diri menjadikanya sebagai motivasi dan mengarahkan ke jalur yang positif alangkah lebih bijak....
apabila suatu hari rasa itu semakin kuat katakan padanya... hanya sekedar ngomong.... aku suka sama kamu ....tapi jika dirasa tidak punya cukup nyali untuk mengungkapkan ... buang dan lanjutkan hidupmu
Tapi tiap orang yang mencintai dan menyukai seseorang tetap ingin mememiliki kan?...
ReplyDelete