Cerpen Remaja : Tentang Aku dan Dia ~ End
Mindik - mindik, Lirik kanan kiri, Nggak ada orang, AMAN!. He he he, Karena sepertinya kegalauan star night sudah menghilang, akhirnya di putuskan untuk melanjutkan Cerpen Remaja Tentang aku dan Dia. Yah walau pun kemaren sudah sempet end. Tapi kan belom ada tanda serunya (?????). Lagipula ending cerpen remaja tentang aku dan dia kemaren beneran bukan gaya Star Night Banget. Soo, ehem, dengan amat sangat suka rela, lanjut. Sinetron sinetron dah, Yang penting mak nyos.... he he he. Sudahlah, Nggak perlu banyak bacod, Langsung saja ke ceritanya. xixixixi...........
Pergi tanpa alasan
aku mencintaimu bagaikan langit memeluk bintang
aku lukiskan cinta di hati tak terbatas lagi
aku mencintaimu bagaikan langit memeluk bintang
aku lukiskan cinta di hati tak terbatas lagi
cinta yang dulu bersemi kini menjadi masa laluku
hatiku hancur tiada berkeping bagaikan segelintir debu
aku lukiskan cinta di hati tak terbatas lagi
cinta yang dulu bersemi kini menjadi masa laluku
hatiku hancur tiada berkeping bagaikan segelintir debu
kepergianmu tanpa alasan yang pasti
kau buat hatiku kini lemah tak berdaya
semakin hancur hatiku ini tanpamu
ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega
kau buat hatiku kini lemah tak berdaya
semakin hancur hatiku ini tanpamu
ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega
kepergianmu tanpa alasan yang pasti
kau buat hatiku kini lemah tak berdaya
semakin hancur hatiku ini tanpamu
ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega
kau buat hatiku kini lemah tak berdaya
semakin hancur hatiku ini tanpamu
ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega
semakin hancur hatiku ini tanpamu
ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega
ku tak bisa berdiri tegak dan bernafas lega
By: Eren
Gresia mengehela nafas. ' Eren, Pergi tanpa Alasan' benar - benar menginggatkannya pada seseorang. Untuk sejenak ditatapnya buku diary yang ada di tanggansebelum akhirnya ia kaget karena benda pink itu kini telah berpindah tangan.
"Hei balikin!" jerit Gresia Yang justru malah diangkat tinggi - tinggi.
"Emang loe nulis apaan?. jadi penasaran".
"Oh my god" Keluh gresia ketika rangkaian kata - demi kata di buku itu meluncur mulus dari mulut sang 'perampok'.
" Arga, Mengenal mu bukan lah sebuah anugrah, tapi aku tau itu tidak bisa untuk dikatakan sebagai musibah. Bersamamu membuat ku mengerti akan indahnya kebersamaan dan betapa menyakitkan sebuah perpisahan. Tapi aku tau kalau jalan hidup ini masih panjang. Semua nya tidak akan berhenti hanya sampai disini. Masih begitu banyak yang harus di perjuangkan. Tapi kali ini aku rela kan kau pergi. Karena aku tau ini adalah yang terbaik".
MALU!!. Satu kata yang gresia rasakan. Bagaimana bisa ungkapan hatinya di bacakan dengan kalimat selantang itu.
"So sweet".
"Diem loe!" bentak Gresia sambil mengambil kembali benda miliknya.
"Gue nggak nyangka kalau seorang 'arga' bisa begitu berarti Buat loe".
Gresia diam tidak membalas.
"Tapi..... Gue kan masih hidup".
Mau tidak mau protes dari arga barusan membuat Gresia tersenyum simpul.
"Siapa suruh loe dulu pura - pura mati segala" Balas Gresia cuek sambil memasukkan Buku diarinya kedalam tas.
"Ralat. Gue nggak pura - pura. Dasar loe nya aja yang lebay" Kata arga Sambil duduk di samping Gresia.
"Kalau boleh jujur, Sumpah saat itu gue takut banget. Gue pikir loe beneran pergi" Ucap Gresia sambil menerawang mengingat kejadian beberapa hari yang lalu.
Saat Arga di temukan tegeletak diatap gedung sekolah dalam keadaan tak sadarkan diri. Untunglah itu hanya akibat dari lemahnya kondisi fisik yang memang tidak terlalu fit. Ditambah semalaman ia benar - benar mengunggu Gresia. Hujan - hujanan lagi. Sangat wajar kalau ia bisa jatuh pingsan.
"Gue harap itu pertama - dan terakhir kali loe ngelakuin hal konyol" Tambah Gresia lirih.
"Nggak janji" Balas Arga sambil tersenyum.
"Tuh kan" Gresia pura - pura ngambek.
"Ya deh, nona manis".
Gresia kembali tersipu malu mendengarnya. Oh ya, sekedar info saat ini mereka sudah resmi jadian.
"Kita jalan - jalan yuk. Anggap aja ini acara perpisahaan buat kita" ajak arga beberapa saat kemudian.
"Perpisahan?" gumam gresia lirih. Jujur, Walau hanya satu kata tapi itu mampu untuk membuat rongga dadanya terasa sesak.
"Gue cuma mau bersikap realistis saja. 4 tahun bukan waktu yang singkat. Segala hal bisa saja terjadi. Buktinya dalam satu bulan, Gue bukan cuma bisa membuat loe jatuh cinta sama gue, Tapi gue juga jadi jatuh cinta sama loe" .
"Jadi loe bakal ngelupain gue?" Tembak Gresia Cepat.
"Ayo lah gres. Loe pernah bilang kan kalau kisah kita bukan seperti sinetron atau pun ff yang sering loe baca. Gue nggak pernah bilang kalau gue bakal ngelupain loe, atau loe yang bakal ngelupain gue. Hanya saja Gue nggak pengen mempersulit keadaan".
" Mungkin loe bener. Nggak ada yang mustahil di dunia ini. Begitu juga seperti kisah cinta sederhana antara kita" Kata Gresia setelah lama terdiam.
"Jadi kita Break nie?" Gresia kembali menegaskan.
Arga hanya mengangguk. "Loe juga nggak mau LDR kan?".
Gantian Gresia yang mengangguk.
"Jadi kapan loe berangkat?".
"Besok siang. Loe ngantar gue ke bandara kan?" Tanya Arga yang lagi - lagi di di balas anggukan gresia.
"Oh ya, Katanya tadi loe ngajak gue jalan - jalan. Berangkat yuk. Lagian besok loe juga sudah sudah berangkat ke Amerika. Karena loe sendiri yang memilih untuk meneruskan kuliah ke sana. Yah walaupun jujur saja gue kecewa secara di indonesia masih begitu banyak kampus - kampus yang tak kalah bagus".
" Gres, gue....".
"Loe nggak perlu mengulang - ulang alasan loe lagi. Gue kan sudah bilang kalau gue memakluminya. Lagian kalau gue jadi loe gue akan melakukan hal yang sama. kesempatan ini nggak akan gue sia - siakan. Beasiswa gartis kuliah di Amerika. Cuma orang bodoh yang akan menolak nya. Cuma gue ngerasa lucu aja. Kita baru jadian seminggu yang lalu, eh sekarang sudah harus putus. Bohong banget gue nggak kecewa".
" Gue...".
"Udah. Jalan yuks" Lagi - lagi Gresia memotong ucapan Arga. Dan tanpa basa - basi di raihnya tangan Arga meninggal kan taman kota. Sebuah taman yang akan mengingakan tentang akhir atau mungkin awal dari jalan sebuah kisah yang lebih panjang. Kisah Tentang aku dan dia.
End…!!!.
****
Huahahahaha...... Gaje ya?.
Berulang - ulang kali Star Night baca episode cerpen remaja Tentang aku dan dia ending bagian kemaren. Kok kayaknya nggak tega banget ya kalau harus di bikin sad ending gitu. Soalnya itu bisa meusak citera Star Night sebagi seorang yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung plus berbakti sama orang tua (???). He he he...
Tapi kalau yang nie beneran end.
Ehem,..... e.... Nggak tau deh kalau kedepannya da ide lagi *gubrak*. Hanya saja kalau sekarang memang menurut Star Night si sudah end. Memang nggak happy ending si, Tapi paling nggak kan nggak sad ending. Kalau ada yang bingung sama episode ini, ya resiko. Coba baca ulang lagi. Nanti pasti paham. Kalau masih belum paham juga biar Star Night kasih ringkasan. inti dari episode ini adalah, "Arga Masih hidup hanya saja ia tetap harus berpisah sama Gresia karena ia mendapatkan beasiswa ke amerika".
Nah, sudah paham kan?. kalau masih belum paham, ya pura - pura aja paham *Diinjek*.
Akhir kata Sudah lah, Star Night mau tidur dulu. Udah jam dua belas malam nie. hue he he....
Da.......
sempurna. . .
ReplyDeleteSalam kenal.. .
Masih banyak kekurangannya kok...
DeleteN salam kenal kembali....
Cerpen qm bgus,,, nisa suka,,, nisa izin save cerpen qm d catatan fp nisa y
ReplyDelete