Cerpen romantis "Buruan katakan cinta" ~ 5 {Update}
Cerpen Romantis buruan katakan cinta part 5. Untuk cerita sebelumnya silahkan di cek di cerpan cinta terbaru Buruan katakan cinta part 4.
Ani menjatuhkan tubuhnya di kasur saat malam telah tiba, ia menatap langit-langit kamarnya, sambil memikir kan kejadian tadi saat di campus, sepertinya ia terlalu kasar terhadap kevin.
"apa gue terlalu kasar ya... kasihan juga kevin, dia kan nggax tau apa-apa... tapi sikap nya bener-bener menyebalkan, dia selalu aja nyalahin vano, apa dia nggax tau kalau vano itu cowok yang baik" kata ani sendiri medadak merasa galau.
"tapi... kalau di fikir-fikir tindakan dia bener juga, gue itu terlalu membela vano, siapa pun pasti bakal mengaggap kalau gue ada apa-apa ama vano kalau nggax tau apa masalahnya. aduh jadi serba salah kan...." lanjutnya.
"apa perlu gue minta maaf ama kevin? tapi... gengsi juga sich... emmm minta maaf nggax ya....? huuufffh bingung juga, kalau gini terus hubungan gue ama kevin bisa
Berakhir di sini beneran nich, tapi kalau nggax.... e gimana ya...."
"tapi kevin itu terlalu berlebihan menyalah kan vano, apa dia nggax tau kalau vano itu orangnya baik banget, emang sich dia itu playboy tapi kan tindakannya tepat, kalau dia suka sama cewek langsung aja nembak, nggax munafik, orang suka bilangnya nggax, orang nggax bilangnnya suka...."
"kevin... sebenernya loe itu suka sama gue nggax sich.... kenapa loe nggax bilang ke gue.... dan saat gue lagi marah sama loe, kenapa loe malah jalan ama dara, sebenernya loe ama dara itu ada apa? kenapa loe selalu bareng ama dara? loe tau nggax sich gue itu sedih kalau ngelihat elo jalan bareng cewek lain...." kata ani.
"tapi kayaknya ini lebih banyak salah nya gue deh, apa gue minta maaf ama kevin aja ya... kasihan juga dia kalau harus gue cuekin terus... a ya udah lah, mending besok gue minta maaf ama dia, moga aja dia mau...." lanjutnya dan kemudian memejam kan matanya untuk tidur.... zzzzzzzz
Cerpen romantis "Buruan katakan cinta"
Sebelum masuk ke kelasnya, ani sengaja berjalan menelusuri koridor mencari kevin, ia mau minta maaf soal kejadian kemaren, sementara itu kevin sedang asyik membaca buku di kelasnya, tiba-tiba dara duduk di sebelahnya sambil membawa sebuah buku.
"kev, loe tau nggax cara mengerjakan soal ini, gue bingung banget nih, sampai pusing kepala gue di buatnya..." kata dara sambil menyodorkan bukunya kearah kevin.
"0 ini... gampang kok..." balas kevin sambil menulis cara di buku lain "yang ini begini aja.... dan seterusnya sama...." lanjutnya menerangkan nya kepada dara.
"0..." kata dara sambil mengagguk-anggukan kepalanya, dan saat dara sedang menatap keluar ia melihat ani yang sedang melangkah melewati pintu kelasnya "trus kev kalau yang ini gimana, gue juga bingung...." lanjutnya sambil mengeraskan volume suaranya agar ani mendengarnya, dan tindakan itu nggax sia-sia, ani langsung menghentikan langkah nya dan mendekati ke arah pintu memperjelas penglihatannya.
"0 yang ini, sama aja kok, tinggal bilangan yang tadi di tambah ama yang sebelahnya..." terang kevin.
"trus gimana ama yang nomor delapan ini..." tanya dara sambil memindah duduknya menjadi lebih dekat dengan kevin, ani melihatnya dengan pandangan kecewa.
"kalau yang ini... angka yang sebelumnya di kalikan dengan sepuluh..." jawab kevin, sambil menulis kan rumus dari soal yang di tanyakan dara.
"0 jadi cuma gini aja, ternyata loe itu cocok juga jadi guru, gue lebih mudah mengerti, dari pada buk vivi yang menjelaskan..." kata dara.
"ya iyalah orang itu mau nya elo..." kata ani dalam hati dengan sebelnya.
"ah loe bisa aja...." kata kevin sambil tersenyum begitu juga dara.
"eh bentar deh, ada sesuatu di rambut loe..." kata dara sambil membersihkan rambut kevin, ani melihatnya dengan kecewa dan melangkah pergi meninggalkan kelas kevin, dara yang melihatnya langsung tersenyum dengan senyuman kemenangan.
Cerpen romantis "Buruan katakan cinta"
begitu selesai makan di kantin ani dan vano melangkah menuju kelasnya kembali, saat di perjalanan kevin langsung menghampirinya, ani menghentikan langkahnya begitu juga dengan vano.
"ani, temenin gue makan...." kata kevin saat mereka udah berhadapan.
"tapi gue baru aja selesai..." balas ani.
"gue nggax nanya loe udah selesai makan apa belum, yang gue minta loe temenin gue makan sekarang..." kata kevin.
"tapi..." kata ani sambil menatap ke arah vano.
"ya udah kalau loe nggax mau..." balas kevin dan melangkah pergi.
"kev, kevin tunggu..." kata ani dan melangkah mengikuti kevin "loe kenapa sich...." tanya ani begitu ia udah dekat dengan kevin.
"nggax kenapa-napa, emang menurut loe kenapa?..."
"kayak nya sich lagi ada masalah..."
"sok tau..."
"gue itu bukan sok tau, tapi gue emang tau, gue itu kan udah kenal elo kev, loe itu nggax bisa menyembunyikan apa pun dari gue..."
"0h ya, beneran loe udah kenal gue itu gimana? apa loe juga tau semua tentang gue? kalau loe tau tentang gue, seharusnya loe juga tau apa yang gue rasakan saat ini..." balas kevin cuek.
"emmm emang apa?" tanya ani sambil mikir.
"loe nggax tau kan? berarti loe nggax tau tentang gue..."
"tapi..."
"apa loe emang beneran nggax bisa jauhin vano..." tanya kevin.
"kev, vano itu temen gue.... loe tau kan selama ini nggax ada yang mau jadi temen gue, bahkan setelah gue berubah jadi kayak gini, masih juga nggax ada yang mau jadi sahabat gue, tapi nggax untuk vano kev, dia itu mau jadi sahabat gue, dia itu sahabat gue satu-satunya yang gue punya..." kata ani.
"apa gue masih belum cukup untuk elo ani..."
"kev, kok loe jadi gini sich... udah berapa kali sich gue bilang sama loe, gue itu ama vano cuma temen sama kayak loe ama dara..."
"dan udah berapa kali juga gue bilang sama loe ani, dara itu beda dari vano"
"apa bedanya, dia sama-sama temen kita kan kev..." kata ani.
"enggak ani, vano itu punya maksud lain..."
"trus menurut elo dara itu nggax ada makusud lain gitu...."
"ani, dara itu nggax ada hubungannya dengan masalah kita..."
"loe salah kev, yang nggax ada hubungannya dengan masalah kita itu vano, bukan dara...." kata ani.
"ani, vano itu jahat dia nggax sebaik yang loe fikir..."
"loe salah keviiiin, yang jahat itu dara bukan vano"
"kanapa sich loe selalu aja nyalahin dara..." kata kevin.
"karena emang dara yang salah, dan elo juga kenapa selalu aja nyalahin vano, loe tau nggax sich vano itu temen gue yang pertama..." kata ani.
"na, gue nggax pernah mempermasalahkan loe mau berteman ama siapa pun, tapi asal itu bukan vano..." kata kevin.
"sayangnya yang mau jadi temen gue cuma vano aja, udah lah kev, vano itu nggax ada masalah nya dengan ini semua, jadi loe jangan nyalahin vano terus donk..."
"ani, kanapa loe jadi kayak gini, dulu loe nggax pernah marah kalau anak-anak yang lain menghina elo tapi sekarang kenapa loe marah-marah kalau gue ngehina vano. apa yang terjadi antara kalian berdua"
"gue itu ama vano cuma temen kev, dan kenapa gue nggax marah kalau mereka menghina gue itu karena apa yang mereka bilang itu semuanya bener, sedangkan ini, loe salah kalau menganggap vano itu jahat" kata ani.
"na, vano itu cuma mau mainin loe aja, dia nggax tulus jadi sahabat elo, dia ngelakuin ini semua karena ada maunya..."
"emangnya apa yang vano ingin kan dari cewek kayak gue kev, apa? gue itu nggax punya apa-apa, jadi nggax ada yang bisa di banggain dari gue, udahlah kev, gue cape kalau harus selalu berantem ama loe..."
"trus mau loe sekarang apa?"
"entah lah gue juga bingung, gue bingung mau ngomong apa ama loe, karena semau yang gue katakan juga loe nggax bakal percaya jadi percuma aja semua perdebatan ini.... karena ini bukan salah vano. asal loe tau aja, gue kayak gini karena dara, bukan karena vano. ngerti!!!
"ani gue mau percaya sama loe, tapi untuk masalah ini aja, gue nggax bisa percaya kalau vano itu cowok baik-baik..."
"vano lagi, vano lagi, vano lagi... bisa nggax sich loe nggax membawa-bawa vano dalam maslah kita, vano itu nggax pernah punya masalah ama kita kev, dia itu temen gue yang baik..." kata ani.
"kalau dia baik nggax mungkin dia mau memanfaatkan elo..."
"memanfaatkan apa? gue itu nggax merasa di manfaatkan ama vano kev..."
"menurut loe ini apa namanya kalau nggax memanfaatkan, loe selalu aja belain vano di bandingkan gue..."
"ini bukan masalah siapa yang gue bela kev, ini tentang kebenaran...."
"0 jadi menerut elo vano itu bener dan gue yang salah gitu..."
"tapi itu lah kenyataanya kev, vano itu nggax salah, dia nggax pernah membuat gue merasa kalau dia itu jahat, dan gue percaya ama dia..."
"jadi loe nggax percaya ama gue gitu..."
"bukan gitu kev, gue percaya sama loe, tapi untuk kali ini aja kev, biarkan gue memilih sahabat yang gue anggap dia bener dan baik..." kata ani.
"ya udah terserah loe, gue nggax bakal nanggung kalau loe di sakiti..." kata kevin dan melangkah pergi meninggalkan ani.
"kev, kevin..." teriak ani, tapi kevin tidak menghetikan langkahnya sedikit pun, kevin melangkah tanpa melihat kiri kanan lagi "ah terserah loe deh, pokoknya gue tetap percaya sama vano..." kata ani dan melangkah pergi.
Cerpen romantis "Buruan katakan cinta"
hari-hari telah berlalu, dan makin hari ani dan vano makin lama makin akrab sementara ani lebih membela vano di banging kan kevin, banyak temen-temen yang menggosipkan ani berpindah ke lain hati tapi itu sama sekali tidak membuat ani untuk menjauh dari vano, karena kevin juga makin akrab dengan dara, setiap hari jika ani dan kevin bertemu mereka selalu berantem hingga kevin menjauh dari ani, ia membiarkan saja apa yang ingin ani lakukan.
suatu hari kevin sedang berjalan menelusuri koridor seorang diri, saat ia melewati salah satu koridor suatu tikungan ia tidak sengaja mendengarkan suara vano yang membicarakan sesuatu yang mencurigakan, kevin mencoba mendengarkan lebih jelas lagi, agar bisa mendengarkan pembicaraan vano dan beberapa temen-temennya.
"kalian tau nggax gue sekarang udah punya target baru lho..." kata vano dengan bangganya kepada temen-temennya.
"0h ya, siapa?" tanya dika.
"adalah pokoknya... dia itu sebenernya cewek cantik, tapi ya gitu... ia terlalu suka sama pacarnya, walaupun gitu ia bego banget..." kata vano sambil tertawa.
"ani..." tebak kevin dalam hati.
"loe suka beneran ama dia?"
"ha? sejak kapan vano bener-bener suka sama cewek? ya enggak lah, gue itu cuma mau ngerjainnya aja, ya cuma mau mainin dia aja, sengaja cuma untuk hiburan semata..." kata vano.
"wah emang bener-bener deh loe... masa ngerjain cewek nggax ada ujungnya, kena karma baru tau rasa loe...."
"mana mungkin, gue itu sebenernya bukan apa, cuma gue seneng aja kalau ngerjain cewek, abis mereka itu pada bego, udah tau gue itu kayak apa, e baru gue kasi kata-kata gombals dikit aja udah bertekuk lutut...."
"kan kasihan van...."
"kasihan? he he he ia juga sich, tapi nggax tau kenapa, kayaknya gue masih mau ngerjain dia, abis dia itu bego banget, masa percaya gitu aja ama gue, dia nggax tau kalau gue itu cuma mau mainin dia aja, lagian pacarnya sekarangkan lagi deket ama seorang cewek, ya udah deh, tinggal gue panas-panasin dikit aja ntar dia juga suka sama gue...." kata vano.
"panas-panasin? loe fikir kompor apa..."
"lebih dari pada itu malah, ya biar kebakar sekalian, gue sengaja buat dia kayak gitu, lagian paling bentar lagi juga mereka bakal putus, dan setelah dia suka sama gue, gue tinggalin deh, gampang kan..."
"ck ck ck emang kebangetan deh loe... masa ngerjain cewek nggax abis-abis, kena batunya baru tau loe..."
"biarin aja, belum kena ini, ntar kalau kena baru deh minta maaf, beres kan..."
"emang siapa sich orangnya... gue jadi penasaran..."
"ada deh, cukup gue aja yang tau... dia itu cewek yang rada-rada bloon, dia gampang banget percaya ama orang lain, dan lebih parahnya lagi dia malah nggax percaya sama pacarnya sendiri, ha ha ha...." tanya vano dengan senengnya.
"wah sukses besar deh...."
"0h pastinya...." kata vano dan kemudian mereka tertawa bersama, kevin buru-buru meninggalkan tempat itu sebelum ketahuan kalau ia nguping.
"ternyata dugaan gue selama ini bener, kalau vano itu cuma mau mainin ani aja, gue harus kasi tau ani, dia nggax boleh di biarin kayak gini, ntar bisa-bisa ani sakit hati, gue nggax bakal tinggal diam" kata kevin dalam hati.
saat sedang buru-buru, kevin tidak memperhatikan jalannya, ia hanya kepikiran ani yang telah di kerjain oleh vano. dan tanpa sadar kevin menabrak seorang cewek yang kebetulan juga sedang lewat, hampir aja cewek itu jatuh untung aja kevin langsung menahannya, yang lebih parahnya lagi hal itu terjadi tepat saat ani baru melewati koridor, dan posisi mereka sangat tidak memungkinkan untuk kevin melihat ani, karena ani berada di belakang kevin.
"dara loe nggax apa-apa..." tanya kevin.
"e enggak apa-apa kok..." kata dara sambil mau berdiri dan saat itu ia melihat ani yang sedang memperhatikannya dengan kevin, dara langsung pura-pura sakit "aduh kev, kaki gue sakit..." katanya sambil memegangi kakinya.
"yang mana yang sakit ra,..." tanya kevin sambil melihat kaki dara.
"yang sebelah kiri kev, sakit banget mungkin tadi terkilir..." kata dara sambil menahan rasa sakit, dan tersenyum melirik ani.
"ya udah loe duduk aja dulu...." aja kevin sambil membawa dara duduk di kursi yang ada di samping suatu ruangan.
"aduh kev, sakit bangeeet" kata dara sambil melirik ani.
"mending kita ke UKS aja yuk..." ajak kevin.
"tapi kaki gue sakit banget kev..."
"coba loe berdiri, bisa nggax..." tanya kevin, dara mencoba berdiri dan kemudian langsung terjatuh kembali.
"aduh. kev, kayaknya gue nggax bisa jalan deh..." kata dara sambil memegangi kakinya.
"ya udah gue bantu ya..." kata kevin dan membantu dara berdiri, dara pura-pura sakit, ani langsung melangkah pergi, dara melihatnya sambil tersenyum senang.
Cerpen romantis "Buruan katakan cinta"
begitu pulang ani langsung menuju ke parkiran, dan duduk di bangku yang telah tersedia di sana, ia menunggu jemputan, karena tadi perginya bareng sopir. so, pulangnya juga mesti di jemput, sambil menunggu ani membolak-baik buku pelajarannya.
"ani loe kok masih di sini?" tanya kevin yang nggax tau kapan datangnya, ani langsung menutup bukunya dan mengalihkan tatapannya ke arah kevin.
"emang kenapa? nggax boleh..." balas ani santai, karena masih sebel kalau inget saat kevin membantu dara tadi.
"loe lagi nungguin siapa?"
"nggax perlu tau"
"vano ya...." kata kevin dengan tampang be-te.
"apa perduli nya sama loe...."
"loe itu kenapa sich..."
"emang kenapa..."
"ani, loe kok jadi kayak gini sich, bisa nggax sich loe bersikap baik dikit ama gue..." kata kevin mulai tidak bisa menahan emosinya.
"trus gue harus gimana..."
"ani loe..."
"kenapa? udah lah, loe nggax usah perduliin gue, mending loe urus aja tuch sahabat terbaik loe yang lagi sakit" kata ani dengan sebel.
"loe tau dari mana, dari vano ya..."
"jadi bener?" tanya ani kaget.
"ia. tadi gue emang membantu dara tapi itu karena dia nggax bisa jalan, kakinya terkilir..." terang kevin.
"uh alesan..." balas ani cuek.
"dara itu nggax bohong na, loe nggax usah percaya ama kata-kata vano, dia itu bohong, ini semua nggax seperti yang loe bayangkan...."
"0h ya,..."
"ani gue serius, vano itu bohong" kata kevin.
"kev, kenapa sich loe selalu aja nyalahin vano. dia itu nggax ada hubungannya dengan ini semua...." kata ani dengan sebelnya.
"dan kenapa loe selalu aja belain dia"
"itu karena dia nggax salah kev, yang salah itu dara bukan vano"
"ani sadar lah, vano itu cuma mau mainin loe aja, dia itu bukan cowok baik-baik" kata kevin.
"kev, vano itu nggax seburuk yang loe fikirkan... dia itu baik kev, sebenernya gue berharap kalian bisa jadi sahabat baik"
"sayangnya harapan loe nggax bakal pernah terwujud, gue nggax bakal pernah jadi sahabat baik nya vano"
"kenapa kev? apa sebenernya salah vano sama loe, kenapa loe begitu membencinya?" tanya ani.
"nggax ada. dia emang nggax ada salah sama gue, tapi dia itu cuma mau mainin loe aja, dan gue nggax bakal tinggal diam" kata kevin.
"kevin... vano itu nggax pernah berbuat buruk terhadap gue, dia itu temen gue satu-satunya..." kata ani.
"ani loe itu terlalu polos, loe nggax bisa bedain yang mana temen baik, dan yang mana temen yang bersikap sok baik"
"kalau gitu loe sama aja kayak gue, loe juga nggax bisa membedakan yang mana yang baik, loe tau nggax sich kalau dara itu bukan temen yang baik buat elo, apa loe masih belum sadar juga, dara itu suka sama loe, dia bakal menggunakan cara apapun agar bisa jadian ama loe, termasuk menyingkirkan gue"
"ani, loe nggax boleh berprasangka buruk terhadap dara"
"kenapa gue nggax boleh, sementara loe selalu aja berprasangka buruk terhadap vano, apa bedanya dara ama vano ha?" kata ani.
"mereka itu beda na, vano nggax sebaik dara" kata kevin.
"apa?! nggax sebaik dara? kenapa nggax loe bilang aja gue itu nggax sebaik dara ha?! udah lah kev, percuma perdebatan yang nggax ada ujung nya kayak gini kita terusin, kalau loe selalu aja nyalahin vano, ini semau nggax bakal pernah ber akhir"
"tapi ini emang salah vano"
"salah vano? engak kev, enggak. ini bukan salah vano"
"ani ini salah vano!!!"
"kalau emang ini salah vano, salahnya dia itu dimana? dimananya kev? dimana?!"
"dia udah membuat elo jadi kayak gini..."
"loe salah kev, gue jadi gini bukan karena vano, seharusnya loe bisa tau apa yang gue inginkan kev, gue ngelakuin ini tu bukan karena vano. loe harus tau itu"
"trus karena apa na"
"ternyata loe emang nggax pernah mengerti gue ya, dan ternyata selama ini dugaan gue itu salah, gue fikir loe itu suka sama gue, tapi apa? nggax kan, ternyata selama ini gue terlalu percaya diri banget ya, udah lah kev, loe nggax usah lagi mikirin gue, gue nggax perduli lagi kalau emang gue di kerjain lagi ama cowok kev, selama ini juga gue udah sering di hina dan di sakiti termasuk ama loe!!!"
"maksud loe apa?"
"entah lah, gue juga bingung, gue takut kev, gue takut kalau apa yang gue percaya selama ini tu salah, selama ini gue sangat percaya sama loe kev, tapi apa? loe nggax pernah mempercayai gue sedikit pun tau nggax...." kata ani dan kemudian melangkah pergi, meninggalkan kevin sedirian.
Next to cerpen galau buruan katakan cinta part 6.
Credit Gambar : Ana Merya
Ani menjatuhkan tubuhnya di kasur saat malam telah tiba, ia menatap langit-langit kamarnya, sambil memikir kan kejadian tadi saat di campus, sepertinya ia terlalu kasar terhadap kevin.
"apa gue terlalu kasar ya... kasihan juga kevin, dia kan nggax tau apa-apa... tapi sikap nya bener-bener menyebalkan, dia selalu aja nyalahin vano, apa dia nggax tau kalau vano itu cowok yang baik" kata ani sendiri medadak merasa galau.
"tapi... kalau di fikir-fikir tindakan dia bener juga, gue itu terlalu membela vano, siapa pun pasti bakal mengaggap kalau gue ada apa-apa ama vano kalau nggax tau apa masalahnya. aduh jadi serba salah kan...." lanjutnya.
"apa perlu gue minta maaf ama kevin? tapi... gengsi juga sich... emmm minta maaf nggax ya....? huuufffh bingung juga, kalau gini terus hubungan gue ama kevin bisa
Berakhir di sini beneran nich, tapi kalau nggax.... e gimana ya...."
"tapi kevin itu terlalu berlebihan menyalah kan vano, apa dia nggax tau kalau vano itu orangnya baik banget, emang sich dia itu playboy tapi kan tindakannya tepat, kalau dia suka sama cewek langsung aja nembak, nggax munafik, orang suka bilangnya nggax, orang nggax bilangnnya suka...."
"kevin... sebenernya loe itu suka sama gue nggax sich.... kenapa loe nggax bilang ke gue.... dan saat gue lagi marah sama loe, kenapa loe malah jalan ama dara, sebenernya loe ama dara itu ada apa? kenapa loe selalu bareng ama dara? loe tau nggax sich gue itu sedih kalau ngelihat elo jalan bareng cewek lain...." kata ani.
"tapi kayaknya ini lebih banyak salah nya gue deh, apa gue minta maaf ama kevin aja ya... kasihan juga dia kalau harus gue cuekin terus... a ya udah lah, mending besok gue minta maaf ama dia, moga aja dia mau...." lanjutnya dan kemudian memejam kan matanya untuk tidur.... zzzzzzzz
Cerpen romantis "Buruan katakan cinta"
Sebelum masuk ke kelasnya, ani sengaja berjalan menelusuri koridor mencari kevin, ia mau minta maaf soal kejadian kemaren, sementara itu kevin sedang asyik membaca buku di kelasnya, tiba-tiba dara duduk di sebelahnya sambil membawa sebuah buku.
"kev, loe tau nggax cara mengerjakan soal ini, gue bingung banget nih, sampai pusing kepala gue di buatnya..." kata dara sambil menyodorkan bukunya kearah kevin.
"0 ini... gampang kok..." balas kevin sambil menulis cara di buku lain "yang ini begini aja.... dan seterusnya sama...." lanjutnya menerangkan nya kepada dara.
"0..." kata dara sambil mengagguk-anggukan kepalanya, dan saat dara sedang menatap keluar ia melihat ani yang sedang melangkah melewati pintu kelasnya "trus kev kalau yang ini gimana, gue juga bingung...." lanjutnya sambil mengeraskan volume suaranya agar ani mendengarnya, dan tindakan itu nggax sia-sia, ani langsung menghentikan langkah nya dan mendekati ke arah pintu memperjelas penglihatannya.
"0 yang ini, sama aja kok, tinggal bilangan yang tadi di tambah ama yang sebelahnya..." terang kevin.
"trus gimana ama yang nomor delapan ini..." tanya dara sambil memindah duduknya menjadi lebih dekat dengan kevin, ani melihatnya dengan pandangan kecewa.
"kalau yang ini... angka yang sebelumnya di kalikan dengan sepuluh..." jawab kevin, sambil menulis kan rumus dari soal yang di tanyakan dara.
"0 jadi cuma gini aja, ternyata loe itu cocok juga jadi guru, gue lebih mudah mengerti, dari pada buk vivi yang menjelaskan..." kata dara.
"ya iyalah orang itu mau nya elo..." kata ani dalam hati dengan sebelnya.
"ah loe bisa aja...." kata kevin sambil tersenyum begitu juga dara.
"eh bentar deh, ada sesuatu di rambut loe..." kata dara sambil membersihkan rambut kevin, ani melihatnya dengan kecewa dan melangkah pergi meninggalkan kelas kevin, dara yang melihatnya langsung tersenyum dengan senyuman kemenangan.
Cerpen romantis "Buruan katakan cinta"
begitu selesai makan di kantin ani dan vano melangkah menuju kelasnya kembali, saat di perjalanan kevin langsung menghampirinya, ani menghentikan langkahnya begitu juga dengan vano.
"ani, temenin gue makan...." kata kevin saat mereka udah berhadapan.
"tapi gue baru aja selesai..." balas ani.
"gue nggax nanya loe udah selesai makan apa belum, yang gue minta loe temenin gue makan sekarang..." kata kevin.
"tapi..." kata ani sambil menatap ke arah vano.
"ya udah kalau loe nggax mau..." balas kevin dan melangkah pergi.
"kev, kevin tunggu..." kata ani dan melangkah mengikuti kevin "loe kenapa sich...." tanya ani begitu ia udah dekat dengan kevin.
"nggax kenapa-napa, emang menurut loe kenapa?..."
"kayak nya sich lagi ada masalah..."
"sok tau..."
"gue itu bukan sok tau, tapi gue emang tau, gue itu kan udah kenal elo kev, loe itu nggax bisa menyembunyikan apa pun dari gue..."
"0h ya, beneran loe udah kenal gue itu gimana? apa loe juga tau semua tentang gue? kalau loe tau tentang gue, seharusnya loe juga tau apa yang gue rasakan saat ini..." balas kevin cuek.
"emmm emang apa?" tanya ani sambil mikir.
"loe nggax tau kan? berarti loe nggax tau tentang gue..."
"tapi..."
"apa loe emang beneran nggax bisa jauhin vano..." tanya kevin.
"kev, vano itu temen gue.... loe tau kan selama ini nggax ada yang mau jadi temen gue, bahkan setelah gue berubah jadi kayak gini, masih juga nggax ada yang mau jadi sahabat gue, tapi nggax untuk vano kev, dia itu mau jadi sahabat gue, dia itu sahabat gue satu-satunya yang gue punya..." kata ani.
"apa gue masih belum cukup untuk elo ani..."
"kev, kok loe jadi gini sich... udah berapa kali sich gue bilang sama loe, gue itu ama vano cuma temen sama kayak loe ama dara..."
"dan udah berapa kali juga gue bilang sama loe ani, dara itu beda dari vano"
"apa bedanya, dia sama-sama temen kita kan kev..." kata ani.
"enggak ani, vano itu punya maksud lain..."
"trus menurut elo dara itu nggax ada makusud lain gitu...."
"ani, dara itu nggax ada hubungannya dengan masalah kita..."
"loe salah kev, yang nggax ada hubungannya dengan masalah kita itu vano, bukan dara...." kata ani.
"ani, vano itu jahat dia nggax sebaik yang loe fikir..."
"loe salah keviiiin, yang jahat itu dara bukan vano"
"kanapa sich loe selalu aja nyalahin dara..." kata kevin.
"karena emang dara yang salah, dan elo juga kenapa selalu aja nyalahin vano, loe tau nggax sich vano itu temen gue yang pertama..." kata ani.
"na, gue nggax pernah mempermasalahkan loe mau berteman ama siapa pun, tapi asal itu bukan vano..." kata kevin.
"sayangnya yang mau jadi temen gue cuma vano aja, udah lah kev, vano itu nggax ada masalah nya dengan ini semua, jadi loe jangan nyalahin vano terus donk..."
"ani, kanapa loe jadi kayak gini, dulu loe nggax pernah marah kalau anak-anak yang lain menghina elo tapi sekarang kenapa loe marah-marah kalau gue ngehina vano. apa yang terjadi antara kalian berdua"
"gue itu ama vano cuma temen kev, dan kenapa gue nggax marah kalau mereka menghina gue itu karena apa yang mereka bilang itu semuanya bener, sedangkan ini, loe salah kalau menganggap vano itu jahat" kata ani.
"na, vano itu cuma mau mainin loe aja, dia nggax tulus jadi sahabat elo, dia ngelakuin ini semua karena ada maunya..."
"emangnya apa yang vano ingin kan dari cewek kayak gue kev, apa? gue itu nggax punya apa-apa, jadi nggax ada yang bisa di banggain dari gue, udahlah kev, gue cape kalau harus selalu berantem ama loe..."
"trus mau loe sekarang apa?"
"entah lah gue juga bingung, gue bingung mau ngomong apa ama loe, karena semau yang gue katakan juga loe nggax bakal percaya jadi percuma aja semua perdebatan ini.... karena ini bukan salah vano. asal loe tau aja, gue kayak gini karena dara, bukan karena vano. ngerti!!!
"ani gue mau percaya sama loe, tapi untuk masalah ini aja, gue nggax bisa percaya kalau vano itu cowok baik-baik..."
"vano lagi, vano lagi, vano lagi... bisa nggax sich loe nggax membawa-bawa vano dalam maslah kita, vano itu nggax pernah punya masalah ama kita kev, dia itu temen gue yang baik..." kata ani.
"kalau dia baik nggax mungkin dia mau memanfaatkan elo..."
"memanfaatkan apa? gue itu nggax merasa di manfaatkan ama vano kev..."
"menurut loe ini apa namanya kalau nggax memanfaatkan, loe selalu aja belain vano di bandingkan gue..."
"ini bukan masalah siapa yang gue bela kev, ini tentang kebenaran...."
"0 jadi menerut elo vano itu bener dan gue yang salah gitu..."
"tapi itu lah kenyataanya kev, vano itu nggax salah, dia nggax pernah membuat gue merasa kalau dia itu jahat, dan gue percaya ama dia..."
"jadi loe nggax percaya ama gue gitu..."
"bukan gitu kev, gue percaya sama loe, tapi untuk kali ini aja kev, biarkan gue memilih sahabat yang gue anggap dia bener dan baik..." kata ani.
"ya udah terserah loe, gue nggax bakal nanggung kalau loe di sakiti..." kata kevin dan melangkah pergi meninggalkan ani.
"kev, kevin..." teriak ani, tapi kevin tidak menghetikan langkahnya sedikit pun, kevin melangkah tanpa melihat kiri kanan lagi "ah terserah loe deh, pokoknya gue tetap percaya sama vano..." kata ani dan melangkah pergi.
Cerpen romantis "Buruan katakan cinta"
hari-hari telah berlalu, dan makin hari ani dan vano makin lama makin akrab sementara ani lebih membela vano di banging kan kevin, banyak temen-temen yang menggosipkan ani berpindah ke lain hati tapi itu sama sekali tidak membuat ani untuk menjauh dari vano, karena kevin juga makin akrab dengan dara, setiap hari jika ani dan kevin bertemu mereka selalu berantem hingga kevin menjauh dari ani, ia membiarkan saja apa yang ingin ani lakukan.
suatu hari kevin sedang berjalan menelusuri koridor seorang diri, saat ia melewati salah satu koridor suatu tikungan ia tidak sengaja mendengarkan suara vano yang membicarakan sesuatu yang mencurigakan, kevin mencoba mendengarkan lebih jelas lagi, agar bisa mendengarkan pembicaraan vano dan beberapa temen-temennya.
"kalian tau nggax gue sekarang udah punya target baru lho..." kata vano dengan bangganya kepada temen-temennya.
"0h ya, siapa?" tanya dika.
"adalah pokoknya... dia itu sebenernya cewek cantik, tapi ya gitu... ia terlalu suka sama pacarnya, walaupun gitu ia bego banget..." kata vano sambil tertawa.
"ani..." tebak kevin dalam hati.
"loe suka beneran ama dia?"
"ha? sejak kapan vano bener-bener suka sama cewek? ya enggak lah, gue itu cuma mau ngerjainnya aja, ya cuma mau mainin dia aja, sengaja cuma untuk hiburan semata..." kata vano.
"wah emang bener-bener deh loe... masa ngerjain cewek nggax ada ujungnya, kena karma baru tau rasa loe...."
"mana mungkin, gue itu sebenernya bukan apa, cuma gue seneng aja kalau ngerjain cewek, abis mereka itu pada bego, udah tau gue itu kayak apa, e baru gue kasi kata-kata gombals dikit aja udah bertekuk lutut...."
"kan kasihan van...."
"kasihan? he he he ia juga sich, tapi nggax tau kenapa, kayaknya gue masih mau ngerjain dia, abis dia itu bego banget, masa percaya gitu aja ama gue, dia nggax tau kalau gue itu cuma mau mainin dia aja, lagian pacarnya sekarangkan lagi deket ama seorang cewek, ya udah deh, tinggal gue panas-panasin dikit aja ntar dia juga suka sama gue...." kata vano.
"panas-panasin? loe fikir kompor apa..."
"lebih dari pada itu malah, ya biar kebakar sekalian, gue sengaja buat dia kayak gitu, lagian paling bentar lagi juga mereka bakal putus, dan setelah dia suka sama gue, gue tinggalin deh, gampang kan..."
"ck ck ck emang kebangetan deh loe... masa ngerjain cewek nggax abis-abis, kena batunya baru tau loe..."
"biarin aja, belum kena ini, ntar kalau kena baru deh minta maaf, beres kan..."
"emang siapa sich orangnya... gue jadi penasaran..."
"ada deh, cukup gue aja yang tau... dia itu cewek yang rada-rada bloon, dia gampang banget percaya ama orang lain, dan lebih parahnya lagi dia malah nggax percaya sama pacarnya sendiri, ha ha ha...." tanya vano dengan senengnya.
"wah sukses besar deh...."
"0h pastinya...." kata vano dan kemudian mereka tertawa bersama, kevin buru-buru meninggalkan tempat itu sebelum ketahuan kalau ia nguping.
"ternyata dugaan gue selama ini bener, kalau vano itu cuma mau mainin ani aja, gue harus kasi tau ani, dia nggax boleh di biarin kayak gini, ntar bisa-bisa ani sakit hati, gue nggax bakal tinggal diam" kata kevin dalam hati.
saat sedang buru-buru, kevin tidak memperhatikan jalannya, ia hanya kepikiran ani yang telah di kerjain oleh vano. dan tanpa sadar kevin menabrak seorang cewek yang kebetulan juga sedang lewat, hampir aja cewek itu jatuh untung aja kevin langsung menahannya, yang lebih parahnya lagi hal itu terjadi tepat saat ani baru melewati koridor, dan posisi mereka sangat tidak memungkinkan untuk kevin melihat ani, karena ani berada di belakang kevin.
"dara loe nggax apa-apa..." tanya kevin.
"e enggak apa-apa kok..." kata dara sambil mau berdiri dan saat itu ia melihat ani yang sedang memperhatikannya dengan kevin, dara langsung pura-pura sakit "aduh kev, kaki gue sakit..." katanya sambil memegangi kakinya.
"yang mana yang sakit ra,..." tanya kevin sambil melihat kaki dara.
"yang sebelah kiri kev, sakit banget mungkin tadi terkilir..." kata dara sambil menahan rasa sakit, dan tersenyum melirik ani.
"ya udah loe duduk aja dulu...." aja kevin sambil membawa dara duduk di kursi yang ada di samping suatu ruangan.
"aduh kev, sakit bangeeet" kata dara sambil melirik ani.
"mending kita ke UKS aja yuk..." ajak kevin.
"tapi kaki gue sakit banget kev..."
"coba loe berdiri, bisa nggax..." tanya kevin, dara mencoba berdiri dan kemudian langsung terjatuh kembali.
"aduh. kev, kayaknya gue nggax bisa jalan deh..." kata dara sambil memegangi kakinya.
"ya udah gue bantu ya..." kata kevin dan membantu dara berdiri, dara pura-pura sakit, ani langsung melangkah pergi, dara melihatnya sambil tersenyum senang.
Cerpen romantis "Buruan katakan cinta"
begitu pulang ani langsung menuju ke parkiran, dan duduk di bangku yang telah tersedia di sana, ia menunggu jemputan, karena tadi perginya bareng sopir. so, pulangnya juga mesti di jemput, sambil menunggu ani membolak-baik buku pelajarannya.
"ani loe kok masih di sini?" tanya kevin yang nggax tau kapan datangnya, ani langsung menutup bukunya dan mengalihkan tatapannya ke arah kevin.
"emang kenapa? nggax boleh..." balas ani santai, karena masih sebel kalau inget saat kevin membantu dara tadi.
"loe lagi nungguin siapa?"
"nggax perlu tau"
"vano ya...." kata kevin dengan tampang be-te.
"apa perduli nya sama loe...."
"loe itu kenapa sich..."
"emang kenapa..."
"ani, loe kok jadi kayak gini sich, bisa nggax sich loe bersikap baik dikit ama gue..." kata kevin mulai tidak bisa menahan emosinya.
"trus gue harus gimana..."
"ani loe..."
"kenapa? udah lah, loe nggax usah perduliin gue, mending loe urus aja tuch sahabat terbaik loe yang lagi sakit" kata ani dengan sebel.
"loe tau dari mana, dari vano ya..."
"jadi bener?" tanya ani kaget.
"ia. tadi gue emang membantu dara tapi itu karena dia nggax bisa jalan, kakinya terkilir..." terang kevin.
"uh alesan..." balas ani cuek.
"dara itu nggax bohong na, loe nggax usah percaya ama kata-kata vano, dia itu bohong, ini semua nggax seperti yang loe bayangkan...."
"0h ya,..."
"ani gue serius, vano itu bohong" kata kevin.
"kev, kenapa sich loe selalu aja nyalahin vano. dia itu nggax ada hubungannya dengan ini semua...." kata ani dengan sebelnya.
"dan kenapa loe selalu aja belain dia"
"itu karena dia nggax salah kev, yang salah itu dara bukan vano"
"ani sadar lah, vano itu cuma mau mainin loe aja, dia itu bukan cowok baik-baik" kata kevin.
"kev, vano itu nggax seburuk yang loe fikirkan... dia itu baik kev, sebenernya gue berharap kalian bisa jadi sahabat baik"
"sayangnya harapan loe nggax bakal pernah terwujud, gue nggax bakal pernah jadi sahabat baik nya vano"
"kenapa kev? apa sebenernya salah vano sama loe, kenapa loe begitu membencinya?" tanya ani.
"nggax ada. dia emang nggax ada salah sama gue, tapi dia itu cuma mau mainin loe aja, dan gue nggax bakal tinggal diam" kata kevin.
"kevin... vano itu nggax pernah berbuat buruk terhadap gue, dia itu temen gue satu-satunya..." kata ani.
"ani loe itu terlalu polos, loe nggax bisa bedain yang mana temen baik, dan yang mana temen yang bersikap sok baik"
"kalau gitu loe sama aja kayak gue, loe juga nggax bisa membedakan yang mana yang baik, loe tau nggax sich kalau dara itu bukan temen yang baik buat elo, apa loe masih belum sadar juga, dara itu suka sama loe, dia bakal menggunakan cara apapun agar bisa jadian ama loe, termasuk menyingkirkan gue"
"ani, loe nggax boleh berprasangka buruk terhadap dara"
"kenapa gue nggax boleh, sementara loe selalu aja berprasangka buruk terhadap vano, apa bedanya dara ama vano ha?" kata ani.
"mereka itu beda na, vano nggax sebaik dara" kata kevin.
"apa?! nggax sebaik dara? kenapa nggax loe bilang aja gue itu nggax sebaik dara ha?! udah lah kev, percuma perdebatan yang nggax ada ujung nya kayak gini kita terusin, kalau loe selalu aja nyalahin vano, ini semau nggax bakal pernah ber akhir"
"tapi ini emang salah vano"
"salah vano? engak kev, enggak. ini bukan salah vano"
"ani ini salah vano!!!"
"kalau emang ini salah vano, salahnya dia itu dimana? dimananya kev? dimana?!"
"dia udah membuat elo jadi kayak gini..."
"loe salah kev, gue jadi gini bukan karena vano, seharusnya loe bisa tau apa yang gue inginkan kev, gue ngelakuin ini tu bukan karena vano. loe harus tau itu"
"trus karena apa na"
"ternyata loe emang nggax pernah mengerti gue ya, dan ternyata selama ini dugaan gue itu salah, gue fikir loe itu suka sama gue, tapi apa? nggax kan, ternyata selama ini gue terlalu percaya diri banget ya, udah lah kev, loe nggax usah lagi mikirin gue, gue nggax perduli lagi kalau emang gue di kerjain lagi ama cowok kev, selama ini juga gue udah sering di hina dan di sakiti termasuk ama loe!!!"
"maksud loe apa?"
"entah lah, gue juga bingung, gue takut kev, gue takut kalau apa yang gue percaya selama ini tu salah, selama ini gue sangat percaya sama loe kev, tapi apa? loe nggax pernah mempercayai gue sedikit pun tau nggax...." kata ani dan kemudian melangkah pergi, meninggalkan kevin sedirian.
Next to cerpen galau buruan katakan cinta part 6.
Maaf keluar jalur sob,
ReplyDeleteCikeas menelpon saya agar
sobat mengambil paket di
blog mujahidinselaluada.blogspot .com
Karena ini amanat, silahkan
diambil sobatku.
happy ending donk critany.. :)
ReplyDeleteMau Star Night juga gitu kok.
DeleteTapi gak tau deh, Kan yang nulis mia. Star Night Tugasnya cuma posting donk. he he.
Tapi semoga saja happy ending.....