Cerpen Sahabat Jadi Cinta Be The Best Of A Rival End
Credit Gambar : Ana Merya
"Clara, loe gimana si. Kemaren loe yang ngajak gue buat datang. Eh giliran tiba hari H-nya malah loe yang nggak nongol. gimana si" Omel chika pada sahabatnya keesokan hari.
"Sory chik, kemaren itu gue ada urusan yang nggak bisa gue tinggalin. Nyokap gue sakit. Terus gimana, Sekolah kita pasti menang kan?" Balas clara penasaran.
"Enggak".
"Maksut loe tim kita kalah?" tanya clara setengah tidak percaya.
Kali ini chika hanya membalas dengan anggukan.
"Yah kok gitu si" keluh Clara kecewa.
"Ya wajarlah. Tim Dirga di lawan".
"Dirga?. Siapa tuh?" tanya Clara kaget plus heran.
"Anak Nusa Kambangan".
"Kok loe ngomong gitu. Emangnya loe Gimana kemampuan mereka?".
"Ya tau donk".
"Gimana ceritanya?" tanya Clara makin penasaran.
"Ih loe bawel deh. Kebanyakan nanya. Sama kayak sahabatnya farel" Sahut Chika santai tanpa menyadari bahwa anak - anak yang laen juga ikut nguping pembicaraannya.
"Kok kita di bawa - bawa si?" Kata Alvin sewot.
"Tapi bener kan?" tanya chika sambil menoleh ke meja belakang.
"Bener dari honkong"
"Kejauhan kaleeee" Ledek chika tak mau kalah.
"Kok gitu sih. Lagian loe kemaren juga kayaknya lebih ngebela tim mereka ketimbang kita. Sampai - sampai pake acara ngerayain kemenangan mereka segala" Kata Farel sinis.
Kali ini chika melemparkan tatapan menyelidik padanya.
"Kok loe tau?. Loe mata - matain gue ya?".
"Emangnya gue segitu kurang kerjaan apa sampe harus mata - matain loe segala".
"Terus loe tau dari mana?" Chika masih belum puas akan jawabannya, tapi farel tetap terdiam.
"Tunggu dulu. Jadi kemaren loe beneran ngerayaain kemenangan bareng mereka chik" Tanya Clara heran.
"Ralat, Gue nggak pergi sama 'Mereka'. Gue cuma pergi ber’dua’ doank kok sama Dirga ".
"Tapi intinya loe tetap ngerayaain kemenangan mereka kan?" Kata Dino sinis.
"di bilang ia, Enggak. Tapi di bilang enggak, kok kayak iya" Sahut chika plin - plan gara - gara ketularan virus admin Star Night.
"Maksutnya?" Tanya Dino dengan nada meledek.
"La wong dirga cuma ngajak gue makan siang. Emangnya nggak boleh?" chika balik bertanya.
"Tuh kan bener loe lebih membela tim mereka" Aria ikutan nimbrung.
"Ye.... emang dasar kalian yang kalah kok malah mojokin gue si?".
"Kenapa si loe kok bela mereka terus?. Apa karena mereka temen sekolah loe dulu?. Terus Bisa loe bangga - banggain. Gitu" tuduh Rian yang dari tadi hanya menonton ikutan sewot.
"Itu si derita kalian. Makanya jadi orang jangan negativ thinking mulu. Bisa nggak si belajar buat berfikir positif?".
"Maksut loe?" tanya Andika.
"Gimana kalian bisa ngalain tim mereka kalau kayak gini ceritanya. Kalau nggak mau ngambil hikmah dari setiap kerjadian. kalian tau nggak si?. Setiap hari Tim Mereka selalu di latih. Mereka membiasakan diri mereka sendiri untuk terbiasa berolah raga. Sementara kalian, baru juga bisa megang bola bangganya udah selangit. Latihan juga kalau mau ada pertandingan. Giliran kalah nyalahin orang lain. Lagian bukannya kemaren itu pertandiangan persahabatan ya?. Harusnya makin erat donk. Kok malah jadi bernatakan gini si?" kata chika panjang lebar tanpa meperdulikan tatapan shock sahabatnya.
"Lagian nggak semua rival itu buruk lagi. Bahkan kalau kita memang bisa ngmbil hikmahnya malah bisa membuat kita jadi orang yang lebih baik. Contoh sederhananya, coba loe liat diri loe sekarang rel, Nyadar nggak si kalau sekarang loe udah nggak pernah datang telat lagi. PR juga loe kerjain sendiri kan. Bukannya itu loe lakuin karena selama ini loe nganggap gue sebagai rival kan?. Loe pengen ngalahin gue. Karena loe nggak suka gue di anggap sebagai anak emasnya para guru. Terus sekarang kenapa loe nggak ngelakuin hal yang sama buat tim loe?" Tambah chika lagi.
"Dan sekarang semuanya terserah sama kalian. Mau marah kaya gimana juga ke gue terserah. Bodo amat".
Selesai berkata chika langsung pergi meninggalkan teman - temannya yang pada begong akan ucapannya.
Cerpen Sahabat Jadi Cinta
Tak lama kemudian bel tanda masuk terdengar. Siswa yang amsih diluar satu persatu masuk kekelas. Tak terkecuali chika yang berjalan di belakang pak Rasyid. ( Star Night Real teacher) Kebetulan hari ini pelajaran pertama Matematika.
Begitu melihat pak Rasid sudah berdiri di depan kelas, semuanya segera mengeluarkan buku latihan masing - masing. Karena pada pertemuan kemaren Pak Rasyid memang sudah memberi pengumuman bahwa hari ini akan di adakan ulangan.
Suasana kelas hening. Masing - masing sibuk konsentrasi pada soal sampai kemudian terdengar ketukan pintu dari luar. Ternyata pak Surasman, Kepala sekolah mereka. Setelah berbicara sebentar dengan pak Rasyid, Pak kepsek kembali pergi. Sementara Langkah Pak Rasyid langsung tertuju ke meja Chika yang sedang berkonsentrasi mengerjakan soal nomor 7.
"Chika, apa kamu sudah menyelesaikan tugas nya?" tanya pak Rasyid pada chika.
"Belum pak. Masih ada tiga lagi".
"Kalau gitu ya sudah. Nggak papa. Kamu berikan pada Bapak. Sekarang juga kamu kemasi barang - barang kamu dan temui pak kepala sekolah di ruangannya" Sambung pak Rasyid yang membuat Chika dan sahabatnay merasa heran.
"Memangnya kenapa pak?" tanya chika kemudian.
"Sudah kamu temui saja. Sepertinya ada keluarga kamu yang datang menjemputmu".
"Baiklah pak. Kalau gitu saya permisi dulu" Pamit chika sambil beranjak meninggalkan kelasnya.
"Chika di jemput?. Memangnya ada apa pak?" Tanya laura setelah chika pergi.
"Bapak juga nggak tau. Sudah kalian selesaikan saja ulangannya".
Walau masih penasaran, tapi tidak ada lagi yang berani untuk bertanya.
Cerpen Sahabat jadi cinta
Tiga hari telah berlalu. Tapi chika masih belum menunjukkan batang hidung di sekolahnya. Sementara teman - temannya tidak ada yang tau. Bahkan Clara, Sahabat dekatnya pun angkat bahu jika di tanya.
Akhirnya karena penasaran, Sore itu farel berkunjung kerumah Niken. Kali aja tu anak tau. Karena setaunya merekakan sudah sahabatan sejak kecil.
Dan benar saja, Dari niken Farel tau kalau saat
Tentu saja Farel terkejut mendengarnya. Dan yang lebih mengejutkan adalah ternyata saudara sepupunya kini sudah jadian sama dirga berkat bantuan chika. Kemaren chika meminta niken untuk menemuinya di salah satu kafe langganan mereka. Ternyata yang disana buka chika tapi Dirga yang telah mempersiapkan kejutan untuk menembaknya. Saat ia menelpon chika lagi barulah ia tau kalau sahabatnya itu saat ini sedang berada di Rasbar.
Cerpen Sahabat jadi cinta.
Sepanjang perjalanan pulang Farel terus teringat Ucapan adik sepupunya.
"Loe suka ya sama chika?" Tanya niken menyelidik.
"Ya nggak lah" bantah Farel cepat.
"Udah deh, nggak usah ngeles. Lagian chika itu kan orang nya baik, Cantik lagi. Pantes kok sama loe" Tambah niken lagi.
"Apaan sih loe. Sembarangan aja kalau ngomong".
"Ngaku aja deh. Udah keliatan dari muka loe. Lagian kalau nggak ngapain juga loe pake datang ke sini segala cuma buat nanyain keadaan chika?".
"Ehem.... Jadi menurut loe, Gue cocok sama chika?" tanya Farel akhirnya.
"Yupz. Kenapa nggak?".
Cerpen Sahabat jadi cinta
Jadi chika punya saudara di tempat gempa kemaren?" Kata Rio setelah Farel mengabarkan kemana keberadaan chika yang sebenernya.
"Ia. Gue juga baru tau. Kemaren niken yang ngasih tau" Jelas farel lagi.
"Tapi kok tumben loe mau cari tau tentang dia. Hem, ada apa nieh. Kayanya garus di selidiki" Kata Andika membuat Farel yang kebetulan sedang meminum es kelapa mudanya langsung tersedak.
"Ya nggak lah. Sembarangan aja" Bantah Farel kemudian.
"Masa sih?" Alvin ikut - ikutan sehingga membuat Farel semakin salah tingkah.
"Udah. loe jujur aja sama kita. Lagian nggak papa kok kalau loe beneran jatuh cinta n jadian sama dia" tambah dino.
"Maksut loe?" tanya farel heran.
"Maksut kita kenapa nggak loe tembak chika aja langsung. Sebelum loe keduluan sama siapa tu namanya.... E.... dirga ya kalau nggak salah".
"Ya nggak mungkin lah. Dirga kan udah jadian sama sepupu gue. Jadi gue nggak perlu saingan sama dia".
"Wah bagus donk kalau gitu".
"Jadi kalian juga setuju kalau gue jadian sama chika?" tanya Farel lagi.
"Oh berarti loe beneran jatuh cinta sama chika donk".
"eh tunggu dulu. Bukan gitu. Tadi gue bilang kan kalau. Bukan beneran" Ralat Farel cepat.
Beneran juga nggak papa. Yang nggak sob?" tambah Andika yang di balas acungan jempol oleh sahabatnya yang lain.
Cerpen Sahabat jadi cinta
Seminggu telah berlalu, saat bu alena telah masuk sekitar sepuluh menit, chika tiba - tiba muncul di ambang pintu. Tatapan heran langsung terarah padanya. Bukan hanya karena ia datang terlambat tapi juga karena kemunculannya di pagi ini.
"Chika, loe nggak papa kan?" Tanya Clara pas jam istirahat. Saat itu mereka sedang duduk - duduk santtai di bawah pohon jambu yang banyak tumbuh di halaman sekolah. Dan memang saat itu wajah sahabatnya terlihat sedikit pucat.
"Nggak kok. Gue cuma ngerasa sedikit capek aja. Secara Baru tadi malam gue sampai di rumah" Sahut chika.
Sebenarnya tadi pagi ibunya juga memintanya untuk libur dulu tapi ia menolak dengan alasan sudah terlalu lama tidak masuk. Apalagi sebentar lagi ujian kenaikan kelas.
"Lagian loe kok nggak cerita si sama kita kalau loe ke rasbar?" tanya Clara kemudian.
"Kok loe tau?" bukannya menjawab chika malah balik nanya.
"Ia. Farel yang bilang. Sepupunya yang ngasih tau. Katanya sepupunya itu sahabat loe dari kecil ya?" jelas clara lagi.
"Farel?" Chika masih nggak yakin. Clara hanya mengangguk.
"Tapi bukannya dia marah sama gue ya?".
"Marah kenapa?" chika ikutan heran.
"Loe gimana si. Masa loe lupa kemaren sebelum gue ke Rasbar kan gue sempet beradu argumen sama dia. Kali aja dia sakit hati".
"Kenapa gue harus merasa sakit hati?".
Reflek Chika langsung menoleh. Terkejut saat mendapati Farel dan sahabatnya berdiri di belakang mereka.
"Kalian?".
"Ia chik. Lagian kenapa kita mesti marah. Apa yang loe omongin kemaren kan bener. Dan berkat loe kita sekarang udah sadar. Malah sekarang kita mau ngucapin makasih karena loe mau ngingetin kita" tambah alvin.
"Pingsan kali pake sadar" Sahut chik bercanda. "Lagian itu bukan karena gue kok. kalian bisa berubah karena memang kalian yang ingin berubah".
"Ia deh" ujar dino sambil ikutan nangkring di bawah tu pohon.
"Jadi kalian beneran nggak marah nie?" Chika berusaha meyakinkan.
"Ya nggak lah. Masa kita marah sama pacar sahabat kita sendiri. ya nggak?" tambah andika yang kali ini membuat chika dan Clara menatap bingung. Farel yang mendengarnya jadi salah tingkah.
"Maksut loe?" tanya chika. Perasaan ia belum punya pacar.
"Udah rel. Loe ngomong aja. Apa perlu kita yang wakilin?" Alvin menyengol pundak Farel.
"Nie sebenernya ada apa si?" tanya clara tak sabar.
"E..., chika sebenarnya " Sejenak Farel terdiam. Ia melirik sahabatnya sebentar.
"Apa?".
"e... Gue suka sama loe. Loe mau nggak jadi pacar gue" .
*Cut sebentar. Star Nigth mo numpang ngeksis . ke ke ke. Nie orang nembaknya standar banget ya. Tapi Seperti yang star night katakan selama ini Setiap Cerpen dalam blog ini ide awal dari kisah nyata. Dan khusus untuk bagian ini Star Night mau nyapa Orang sebelah "Woi, nyadar nggak loe. Disindir terang - terangan nie". wukakakakak* Oke lah lanjut lagi kecerpen.
Reaksi awal chika tentu saja kaget. Ia beneran nggak nyaka. Diliriknya clara, tapi sahabatnya itu hanya mengangguk. Sejenak chika menarik napas pelan - pelan. Baru kemudian mengangguk tanpa suara. *Star night : Malu - malu kucing. Giliran ditinggal meong - meong loe*.
"Ehem, jadi mulai sekarang kita jadian nie?" tanya farel memastikan. Lagi - lagi chika hanya membalas nya dengan anggukan.
"Wah kalau gitu selamat ya..." kata teman - temannya serentak.
Cerpen Sahabat jadi cinta
"Nah kayaknya sekarang semuanya udah beres. Secara farel udah nggak pernah telat lagi. Kalian juga udah damai. Jadian malah" Kata alvin beberapa saat kemudian.
"Ia, Farel juga udah nggak pernah nyontek lagi sama gue" Sambung doni.
"Dan satu lagi yang perlu di garis bawahi. Mulai sekarang udah nggak ada lagi yang namanya bu alien" Tambah Rio yang di sambut tawa oleh semuanya kecuali Chika.
"Untuk yang satu ini kayaknya nggak deh" Kata chika membuat tawa semuanya terhenti.
"Maksut loe?" Tanya Farel heran.
"Coba liat tuh".
Semua mata mengikuti arah telunjuk tangan chika. Dan kali ini baru mereka tertawa serentak. Bagaimana tidak. Dihalaman tampak lima orang anak kelas satu yang dihukum dengan berdiri satu kaki sambil hormat ke bendera sebagau hukuman dari bu alena karena tidak mengerjakan PR.
"Penerus loe tu rel" komentar dino.
"Ia. Mati satu tumbuh seribu".
"Ha ha ha"
End.
Oke, Sempet baca ada yang koment kalau ending cerpen di star night kebanyakan Gaje. Thanks ya atas komentarnya #lupa siapa yang komen.
yups, aku setuju kalau cerpen yang ku ciptakan rata - rata endingnya pada gaje. Itu memang bener. Aku akui itu.
Tapi aku sendiri juga pernah bilang kalau dalam menulis cerpen hal yang paling susah adalah pas bagian ending.
Yah namanya juga belajar. Belajar nulis karya sendiri maksutnya. ^_^
Nah kalau memang ada yang mau ngsi kritik na saran kayak kamu aku malah suka. Itu artinya ada yang memperhatikan.
Akhir kata, Thanks for reading.
Post a Comment for "Cerpen Sahabat Jadi Cinta Be The Best Of A Rival End"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...