Cerpen pendek Derita otak pas-pasan
Hallo guys, ketemu lagi bareng admin satu satunya di blog ini. Ceritanya hari ini mau setoran cerpen yang untuk kesekian kalinya yang di ilhami dari kisah keseharian yang terjadi. Singkatnya, pengalaman diri sendiri yang tentu saja sudah di modifikasi sana sini. So, buat yang penasaran, bisa langsung simak gimana detail dari kisah Derita otak pas pasan berikut ini. Simak ya...
Kring kring kring... (???)
Untuk kesekian kalinya terdengar nada alaram hape yang sengaja di stel (??) . Secara naluriahm tangan Naydia meraba sumber suara dengan mata yang tetap masih setengah terpejam. Begitu menemukan benda tersebut, ditekannya tombol tunda. Otomatis nada berisik itu terhenti. Berniat untuk melanjutkan tidurnya kembali karena masih mengantuk, mata Naydia justru malah langsung melebar sempurna ketika mendapati angka yang tertera di layar hape. Pukul 07:54. Bagaikan tersengat listik Naydia langsung bangkit dari tempat tidur, kalang kabut menuju kearah kamar mandi.
Sambil terus merutuk dalam hati, Naydia mencuci muka dan gosok gigi. Kali ini sengaja alpa mandi. Toh gak di sayur ini (???).
Selaku anak kost baru, Nadiya benar - benar merasa kepayahan. Apalagi ini untuk pertama kalinya. Semua harus ia siapkan sendiri. Bahkan selama seminggu ini ia manyandang gelar sebagai anak kost, belum pernah ia merasakan yang namanya sarapan pagi. Menyedihkan.
Tapi bukan masalah sarapan yang ia permasalahkan, melainkan tentang kebiasaannya bangun siang. Astaga, ia kan karyawan baru. Jam kerja masuk pukul 08:30. Sementara jarak yang ditempuh antara tempat kostan menuju ketempat kerja memakan waktu tidak kurang dari 45 menit mengikuti jalur angkot dengan catatan nggak boleh kejebak lampu merah. Namun ia justru malah baru bangun Pukul 7:54. Di ulang, Pukul 07:54!!!
Sambil terus melangkah setengah berlari kearah jalan raya, karena kebetulan kost'annya berada di dalama gang, Naydia melirik jam yang melingkar di tangan. Pukul 08:05... HEBAT bukan. Sebagai cewek ia hanya menghabiskan waktu 11 menit untuk bersiap - siap. Salut.
Kring kring kring... (???)
Untuk kesekian kalinya terdengar nada alaram hape yang sengaja di stel (??) . Secara naluriahm tangan Naydia meraba sumber suara dengan mata yang tetap masih setengah terpejam. Begitu menemukan benda tersebut, ditekannya tombol tunda. Otomatis nada berisik itu terhenti. Berniat untuk melanjutkan tidurnya kembali karena masih mengantuk, mata Naydia justru malah langsung melebar sempurna ketika mendapati angka yang tertera di layar hape. Pukul 07:54. Bagaikan tersengat listik Naydia langsung bangkit dari tempat tidur, kalang kabut menuju kearah kamar mandi.
Sambil terus merutuk dalam hati, Naydia mencuci muka dan gosok gigi. Kali ini sengaja alpa mandi. Toh gak di sayur ini (???).
Selaku anak kost baru, Nadiya benar - benar merasa kepayahan. Apalagi ini untuk pertama kalinya. Semua harus ia siapkan sendiri. Bahkan selama seminggu ini ia manyandang gelar sebagai anak kost, belum pernah ia merasakan yang namanya sarapan pagi. Menyedihkan.
Tapi bukan masalah sarapan yang ia permasalahkan, melainkan tentang kebiasaannya bangun siang. Astaga, ia kan karyawan baru. Jam kerja masuk pukul 08:30. Sementara jarak yang ditempuh antara tempat kostan menuju ketempat kerja memakan waktu tidak kurang dari 45 menit mengikuti jalur angkot dengan catatan nggak boleh kejebak lampu merah. Namun ia justru malah baru bangun Pukul 7:54. Di ulang, Pukul 07:54!!!
Sambil terus melangkah setengah berlari kearah jalan raya, karena kebetulan kost'annya berada di dalama gang, Naydia melirik jam yang melingkar di tangan. Pukul 08:05... HEBAT bukan. Sebagai cewek ia hanya menghabiskan waktu 11 menit untuk bersiap - siap. Salut.