Cerpen Special Valentin "Sepotong coklat untuk nanda"
Ceritanya si, ini cerpen spesial buat Valentin day yang ‘katanya’ tinggal beberapa hari lagi. Hayo, tunjuk kaki siapa yang pada ikut ngerayaain. Star Night nggak ikut – ikutan ya. Cuma ikutan bikin cerpen aja. Ho ho ho. So, cekidot…
Credit Gambar : Ana Merya
Cerpen Special valentin day
Dengan langkah mantap nanda masuk kekelasnya, segera duduk di samping anggun, teman sebangkunya tanpa memperdulikan tatapan kagum yang tertuju padanya dari penhuni lawan jenis kampus itu.
Kening nanda sedikit berkerut mendapati sekuntum mawar tergeletak di atas mejanya. Anggun hanya angkat bahu sebagai balasan tatapan heran nanda padanya.
“ Dapat mawar dari secret admirer lagi?” Tanya Gresai pada angun yang tampak memperhatikan mawar di tangannya. Tanpa surat, tanda pengenal atau sedikit pesan lainnya.
“Kayaknya si…” Balas nanda cuek.
“Kira – kira siapa ya?. Masa tiap hari loe dapat mawar?” tambah anya.
“Tau…”.
“Jangan – jangan dari joni lagi” tebak Anggun.
“Joni?. Yang berandalan suka ngumpulin botol itu?. Mustahil” Bantah nanda cepat *Nanda Minta di tendang*.
“Loe nggak percaya?”.
Nanda mengeleng, Anggun mengisaratkannya untuk menoleh kearah pintu. Begitu nanda mengalihakan tatapan, keningnya kembali berkerut melihat siapa yang kini berdiri di ambang pintu sambil melangkah masuk dan jelas – jelas menuju ke arahnya.
“Sudah loe terima mawarnya?”.
“Jadi ini dari loe?” Bukannya menjawab nanda malah balik bertanya, Sementara Joni hanya mengangguk.
“Gue suka sama loe. Dan gue mau loe jadi pacar gue” Tembak joni langsung tanpa tedeng aling – aling. Nanda hanya terdiam terpaku. Shock mungkin. Anggun dan Gresia mangap heran. Sementara Anya.
“Apa?. Tidak bisa. Bawa sejuta tangkai mawar baru kita restui!”.
Anggun langsung menginjak kaki Anya sekeras – kerasnya karena sudah merusak suasana. Dasar si korban iklan.
Joni tersenyum manis. Menjentikan ujung jarinya dan kali ini mulut anggun dan gresia makin mangap lebar saat mendapati teman – teman joni yang masuk kekelas dengan setangkai mawar di tangan masing – masing.
“Emang bukan sejuta mawar, Gue hanya mampu membawa seper seribunya buat loe. Tapi percayalah, Gue juga membawa semua hati gue yang pengen gue titipkan ke loe”.
*Wuek… Star Night muntah ngetik ni kata*.
“Terima …. Terima…. Terima….” Sorak semuanya sambil bertepuk tanggan. Sementara joni sudah berlutut dengan satu kaki sambil menyodorkan bunga mawar tepat kehadapan nanda .
“Ehem…” Kali ini Nanda beneran di buat mati gaya. Semua ini benar – benar tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
“Gue…”.
Semuanya menunggu dengan harap –harap cemas. Angun, Gresia Dan Anya kompak mengangguk saat Nanda menatapnya.
“Ma kasih untuk semuanya. Ini bener – benar di luar dugaan gue dan sama sekali nggak pernah terbayangkan sama gue” Untuk sejenak Nanda kembali terdiam. Sekedar untuk menarik napas saat oksigen terasa menipis baginya.
“Tapi maaf, maaf banget. Gue nggak bisa”
Selesai berkata Nanda segera berlalu pergi meninggalkan kelasnya meninggalkan raut – raut kecewa sekaligus heran dari ketiga temannya.
Cerpen Special Valentin day
Dengan langkah gontai nanda berjalan memasuki pekarangan rumahnya. Segaja bolos karena kasus penolakan tadi. Males banget ia kalau harus mendengar celotehan ke tiga temannya.
“Lho, kakak?. Kok udah pulang?. Bolos ya?” Tanya Tania, Adik satu – satunya merasa heran saat berpapasan di depan pagar rumah. Kebetulan ia juga baru datang dari luar.
“Ih, kok cemberut gitu si” tambah Tania lagi. Tapi Nanda tetap terdiam dan terus melangkah menuju rumah.
“Tumben nggak bawa mawar” tambah Tania nggak perduli walau di cuekin dari tadi.
“Diem loe” Nanda sebel juga punya adek bawel.
“Ha ha ha. Biar gue tebak pasti gara- gara hari ini nggak dapat mawar lagi dari sang secret admirer maka mukanya kusut gitu. Kasian…” Ledek Tania sambil tertawa mengejek.
“Siapa bilang. Justu hari ini dia udah nembak gue lagi” Balas Nanda cepat.
“HA?!. Kakak di tembak?. Sama yang biasa ngasi mawar?” Tanya Tania setengah tak percaya.
“Jadi sekarang kakak udah punya pacar donk?”.
“Nggak juga. Orang dia gue tolak”.
“Lho kenapa?. Orang nya jelek pasti?”.
“Sembarangan. Orang nya keren lagi”.
“Kalau gitu terus kenapa di tolak?” Kejar Tania penasara. Nanda hanya terdiam. Males banget ngeladeni ke bawelan tu orang.
“Ehem. Ah kayaknya gue tau kenapa. Pasti karena kak alvino kan?” Tebak Tania sambil tertawa. Meledek tepatnya. Nanda menoleh kaget.
“Kok loe tau?”.
“Kok loe tau?” ulang Tania. “Berarti bener donk. Wuakakakakak” Tania ngakak.
“Eh, enggak. Bukan!” Bantah Nanda cepat. Gawat juga punya adek mulut ember.
“Kak Alvino. Kak nanda jatuh cinta sama loe. Buruan tembak. Entar ke duluan orang laen” Teriak ke arah rumah cat kuning di sebelah rumahnya. bermaksut meledek nanda. Dengan cepat nanda menutup mulut adek nya yang super ember, Drum bocor malah kayaknya.Untung saja ini hari senin, Jadwal Alvino latihan karate. Coba kalau dia ada di ru…
Nanda melongo saat mendapati sosok yang berdiri di ambang pintu tetangga rumahnya. Lidahnya terasa kelu saking shok nya sekali gus malu.
“Eh kak vino. Kok di rumah?. Nggak latihan?” Tanya Tania memecah keheningan. Ia Juga kaget saat mendapat Vino ternyata masih di rumah. Padahal tadi ia kan Cuma bercanda buat ngerjain kakaknya.
“Oh. Ehem. Ini gue juga mau berangkat” Balas Vino terlihat sedikit salah tingkah sambil diam – diam melirik nanda yang tampak menunduk kan wajahnya dalam – dalam.
“O”.
“Ya udah, Yuk Tania, Nanda. Gue duluan” Pamit Vano. Tania mengangguk. Sementara nanda hanya melemparkan sedikit senyum kaku.
“Tania…” Geram nanda beberapa saat setelah Vano, tetangga sebelah rumahnya yang selama ini diam – diam di sukai pergi hilang dari pandangan.
“Aduh kak, Sory banget. Tadi gue becanda. Sumpah beneran gue nggak tau kalau ternyata kak vano ada di rumah” Kata Tania memelas sambil menangkupkan kedua tangannya sebagai permintaan maaf.
Jujur saja, Hatinya ciut juga saat mendapati tatapan membunuh terjurus kearahnya. Seolah sudah menyadari ada bahaya besar yang mengancam jiwanya, Dengan cepat Tania mengambil langkah seribu, Masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya dari dalam diiringi dengan teriakan….
“TANIA!!!!!, MATI LOE!!!!”.
Cerpen special valentin day
Dengan malas Nanda duduk di samping Anggun. Sejenak ia lemparkan tatapan sebel kearah ketiga temanya yang menambah rasa enek di hati. Secara ketiga teman nya itu ceritanya sedang berhappy ria. Berbanding balik dengan dirinya yang saat pertama kali menginjak kaki di gedung kampus sudah di sambut dengan tatapan sinis sekaligus mencomooh dari penghuni kampus. Sepertinya gossip penolakan nya kemaren sudah menyebar luas ke seantaro kampus.
Lagi – lagi ia melemparkan tatapan geramnya kearah ke tiga temanya yang sedang asik bercerita layaknya anak SMP. Menerurutnya si?. *Hem, bilang aja sirik*. Dalam hati ia terus ngedumbel kenapa si hari ini itu harus ada?.
Kalian tau ini hari apa?. Yups, hari selasa, Hari yang di awali dengan hurf s. Yang membuat Nanda sudah uring – uraingan di rumah karena ledekan adiknya yang bawel. Ditambah Ekspersi Gembira ketiga temannya melewati hari ini yang menurutnya begitu menyebalkan.
Kalian tau kenapa nanda membenci hari selasa?. Apa karena di mulai dengan es yang artinya dingin. Atau karena kalau hari selasa adalah jadwanya harus sibuk mengidupkan ke 18 komputer hanya untuk mengupdate Game PB *TET. Yang nie nggak nyambung*.
Okelah ngak usah beradai – andai. Langsung di kasih tau aja. Hari ini adalah hari selasa, hari yang dalam setahun paling di bencinya. Sebenarnya bukan karena harinya. Secara ia nggak bermasalah sama hari, tapi lebih tepat pada tanggal jatuhnya. Hari selasa tanggal 14 Februari. Kalian tau kan maksutnya?. Yups… VALENTIN DAY.
Gak mau tau itu istilah datangnya dari mana. Yang jelas menurutnya itu adalah hari yang paling menyebalkan terhitung mulai dari kasus 3 tahun yang lalu * kasus apa????, dilarang Bertanya. Ke ke ke*.
“Eh Nanda, muka loe kok kusut gitu si?. Setrika dulu gih pake rapika” Tegur si korban iklan saat melihat wajah Nanda yang cemberut.
“Udah tau gitu, tetep aja kalian bikin tambah kusut”.
“Ha ha ha”.
Kompakan ketiganya koor ketawa.
“Kita lupa. Loe kan benci hari valentin. Tapi Salah sendiri kemaren joni tembak malah sok – sokan nolak”.
“Ia emang nya kurang apa si dia?” tambah Gresia.
“Kurang berisi” Sambar Anya Yang langsung membuat Anggun benar – benar ingin mencekiknya. Dikira model iklan Appeton Weight Gain kali ya.
“Sekali lagi loe nyamber iklan, beneran gue telen loe”. Geram anggun.
Anya hanya mencibir.
“Ah tau ah. Gue mau pulang” Kata Nanda bangkit berdiri.
“Hei tunggu dulu. Loe mau kemana?. Bolos lagi?” Tahan Gresia tapi sama sekali tak di gubris oleh Nanda yang terus melangkah.
“gue beneran ngerasa aneh sama tu anak” Kata Gresia.
Anggun mengangguk setuju. Walau berat mereka juga mengakui. Diantara mereka berempat Nanda sebenernya yang paling cantik. Matanya coklat bening, Tubuhnya ramping. Juga selalu tampil feminim. Bahkan otaknya juga di atas rata – rata mereka. Tapi yang mereka herankan kenapa tu anak nggak pernah keliatan jalan bareng sama cowok. Kalau masalah nolak si udah nggak heran. Bahkan Joni adalah korban penolakan yang kesekian kalinya .
Cerpen Sepecial valentine day.
Dengan langkah gontai Nanda terus melangkah melewati gang kompleks rumahnya. Untuk kesekian kali ia menghebuskan nafas berat. Sambil terus melangkah ia tak henti berfikir. Apa ia harus menghentikan penantiannya selama ini. Menyukai diam – diam ternyata benar – benar menyakitkan. Apa lagi yang di sukai terlihat cuek.
Diakui ia memang menyukai vano, tetangga sebelah rumahnya. Bahkan rasa itu tumbuh sudah lama. Sudah sejak 3 tahun yang lalu. Tapi entah kenapa ia selalu kikuk jika berurusan dengan tu orang. Apalagi mereka memang tidak pernah berbicara akrab. Palingan Cuma say halo doang kalau kebetulan ketemu. Yang membuatnya iri justru Vano terlihat akrab sama adeknya. Miris bukan.
Tepat memasuki pintu pagar rumahnya ia berpapasan dengan adeknya yang kebetulan ingin keluar. Sedikit curiga saat melihat adik yang tanpak tersenyum – senyum sediri tapi langsung kaget saat beradu pandang dengannya.
“Eh… Kok kakak udah pulang?”.
“Suka suka. Rumah papa mama ini” Balas Nanda cuek. Tapi beberapa saat kemudian.
“Loe mau kemana, Tumben Dandan. Kayak cewek aja?” Tanya Nanda begitu melihat penambilan Tania yang tidak seperti biasanya.
“Gue emang cewek” Sungut Tania Sewot.
“Terus loe mau kemana?” Tanya Nanda yang merasa pertanyaan nya belum terjawab.
“He…” Tania hanya nyengir.
“Gue mau keluar bentar”.
“kemana?”.
“Ehem, Gue ada janji sama temen”.
“Temen atau demen”.
“Huh… Ayolah kak”
“Terus mana anak nya?” selidik Nanda.
“gue suruh nunggu di ujung gang?”
“What?. Nggak gentle amat. Kalau dia emang niat ngajak loe jalan jemput kesini donk. Masa pake nunggu di ujung gang”.
“Hais kakak nie. Namanya juga backstreet. Kalau sampe ketauan sama mama papa kan bisa berape. Masih sekolah nggak boleh pacaran. Hufh. Kolot. Tapi kakak jangan bilang – bilang ya?”. *Nunjuk si depi, Tetangga rumah yang sering Kepergok Star Night kalo lagi mo jalan*.
“Nggak janji” balas Nanda cuek sambil bersiap ngeloyor masuk kerumah, tapi tangannya cepat – cepat ditahan Tania.
“Kalau sampe kakak bocorin, gue pastiin rahasia kakak nggak akan aman” Ancam Tania.
“Sayang nya gue nggak punya rahasia tuh. Wuek..” Ejek Nanda.
“Kita liat aja nanti. Gue cabut dulu. Awas aja kalau sampe mama papa tau” Kata Tania sambil berbalik berlawanan arah.
“Oh ya, Semoga hari kakak juga menyenangkan” Teriak Tania lagi sebelum berlalu dengan senyuman tetap tersunging di bibirnya. Kebetulan mama sama papa lagi nggak ada di rumah. Jadi ia bebas jalan. Ia juga yakin kalau kakaknya tidak mungkin memberi tau mama sama papa soal ini.
“Senang – senang dari hongkong” Gerut Nanda lirih. Begitu sampai di depan rumah ia terkejut saat mendapati sebuah kotak kado yang tergeletak di depan pintu.
“Apa ni?” Gumamnya sambil meneliti kotak tersebut. Dalam hati menebak – nebak. Tapi dari pada bingung diambilnya kotak tersebut masuk kedalam rumah.
Nanda masih ragu antara mau mebuka kotak itu atau tidak. Secara ia juga nggak tau itu punya siapa. Tapi kalau di liat dari bentuknya si ini pasti dari cowok buat cewek. Jangan – jangan punya Tania. Kha kha kha. Di buka aja deh. Tu anak juga nggak akan marah, secara kalau dia berani marah tinggal di ancam aja bakal di laporin sama mama papa kalo dia kecil kecil udah pinter pacaran. Ke k eke *otak jahil lagi kumat*.
“Cokelat?” Gumam nanda begitu bungkusan kado itu terbuka. “Oh ya, Ini kan Valentin day”.
Mata Nanda tertuju pada sepucuk surat. Tanpa basa basi segera di bukanya. Terlanjur basah, mandi aja sekali.
Demi waktu yang terus berlalu
Demi masa yang telah terlewati
Demi kata yang tak mampu untuk ku ucapkan
Dan demi coklat yang hanya mampu ku berikan.
Sweet Happy Valentin day
“He?. Ini apa maksutnya?” Kening nanda berkerut membaca nya. Tapi dalam hati ia tertawa, pasti ini dari pengagum rahasia adek nya. Di balik nya potongan kertas itu, kali aja ada tanda pengenal.
To nanda
From pria di bawah jendela
Kaget, kertas di tangan Nanda jatuh. Secret admirer?. untuknya?. Lagi?. Ampun deh. Dengan lemas Nanda merebahkan tubuhnya di atas kasur. Di pandanginya choklat itu. Hem, kayaknya sih enak. Lagian tu choklat buat dia kan. Mending Makan aja deh.
Sambil menikmati coklatnya, angan Nanda terus bergerliya. Menebak – nebak siapa gerangan pengirim coklat itu. Sepuluh menit telah berlalu, tuh coklat juga sudah hampir ludes. Secara coklat kan memang makanan faforitnya. Tapi nanda belum menemukan siapa kira – kira pengirimnya. Secara dari tadi dia udah mikir tujuh keliling, gimana cara bikin coklat seenak dan secantik itu?. Ehh…. Nggak lagi mikir siapa pengirimnya ternyata. -,-
“Pria di bawah jendela” Gumam Nanda lirih, setelah tu coklat beneran ludes.
“Jangan – jangan…”
Dengan tergesa Nanda bangkit dari tempat tidur nya. Melongok keluar jendela. Pandangannya terpaku saat mendapati sosok yang berdiri di sana dengan kain sepanduk di tangannya. Hei, Penantiannya ternyata tidak sia-sia. Kebahagaian itu memang selalu datang tepat pada waktunya . Sebuah senyum terukir manis di sudut bibirnya membaca tulisan yang tertera.
“Do you want to date with me?”.
Tanpa sadar ia menganggukan kepalanya. Ucapan Tania kembali terniang di kepala. Bersenang – senang?.
"OF COURS!!!".
End
Wuakakakak… Cerpen apa ini?. Entah lah. Kondisi star night lagi kacau, so nggak heran si kalau bisa nular. Secara ngetiknya aja sambil dengerin lagu-lagu Parodi the hits . Gak nyambung banget kan?. Oh ya, satu lagi. Cerpen ini di buat khusus buat Armi *Ehem, sebenernya Star Night lebih suka manggil Dia ‘Pacar ku lima langkah’ si. Ke ke ke * yang ‘katanya’ lagi galau sama masalah Valentin. Hi hi.
Terus Kenapa ending nya Gaje bin Gak jelas gini?. Maklum, Karangan dadakan. Langsung terlintas pengen nulis begitu ‘Sang Target’ Pulang seusai curhat. Hu hu hu.
Tapi ya sudahlah, semoga saja tetap bisa menghibur. Star Night juga mau Kabur.
Credit Gambar : Ana Merya
Cerpen Special valentin day
Dengan langkah mantap nanda masuk kekelasnya, segera duduk di samping anggun, teman sebangkunya tanpa memperdulikan tatapan kagum yang tertuju padanya dari penhuni lawan jenis kampus itu.
Kening nanda sedikit berkerut mendapati sekuntum mawar tergeletak di atas mejanya. Anggun hanya angkat bahu sebagai balasan tatapan heran nanda padanya.
“ Dapat mawar dari secret admirer lagi?” Tanya Gresai pada angun yang tampak memperhatikan mawar di tangannya. Tanpa surat, tanda pengenal atau sedikit pesan lainnya.
“Kayaknya si…” Balas nanda cuek.
“Kira – kira siapa ya?. Masa tiap hari loe dapat mawar?” tambah anya.
“Tau…”.
“Jangan – jangan dari joni lagi” tebak Anggun.
“Joni?. Yang berandalan suka ngumpulin botol itu?. Mustahil” Bantah nanda cepat *Nanda Minta di tendang*.
“Loe nggak percaya?”.
Nanda mengeleng, Anggun mengisaratkannya untuk menoleh kearah pintu. Begitu nanda mengalihakan tatapan, keningnya kembali berkerut melihat siapa yang kini berdiri di ambang pintu sambil melangkah masuk dan jelas – jelas menuju ke arahnya.
“Sudah loe terima mawarnya?”.
“Jadi ini dari loe?” Bukannya menjawab nanda malah balik bertanya, Sementara Joni hanya mengangguk.
“Gue suka sama loe. Dan gue mau loe jadi pacar gue” Tembak joni langsung tanpa tedeng aling – aling. Nanda hanya terdiam terpaku. Shock mungkin. Anggun dan Gresia mangap heran. Sementara Anya.
“Apa?. Tidak bisa. Bawa sejuta tangkai mawar baru kita restui!”.
Anggun langsung menginjak kaki Anya sekeras – kerasnya karena sudah merusak suasana. Dasar si korban iklan.
Joni tersenyum manis. Menjentikan ujung jarinya dan kali ini mulut anggun dan gresia makin mangap lebar saat mendapati teman – teman joni yang masuk kekelas dengan setangkai mawar di tangan masing – masing.
“Emang bukan sejuta mawar, Gue hanya mampu membawa seper seribunya buat loe. Tapi percayalah, Gue juga membawa semua hati gue yang pengen gue titipkan ke loe”.
*Wuek… Star Night muntah ngetik ni kata*.
“Terima …. Terima…. Terima….” Sorak semuanya sambil bertepuk tanggan. Sementara joni sudah berlutut dengan satu kaki sambil menyodorkan bunga mawar tepat kehadapan nanda .
“Ehem…” Kali ini Nanda beneran di buat mati gaya. Semua ini benar – benar tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
“Gue…”.
Semuanya menunggu dengan harap –harap cemas. Angun, Gresia Dan Anya kompak mengangguk saat Nanda menatapnya.
“Ma kasih untuk semuanya. Ini bener – benar di luar dugaan gue dan sama sekali nggak pernah terbayangkan sama gue” Untuk sejenak Nanda kembali terdiam. Sekedar untuk menarik napas saat oksigen terasa menipis baginya.
“Tapi maaf, maaf banget. Gue nggak bisa”
Selesai berkata Nanda segera berlalu pergi meninggalkan kelasnya meninggalkan raut – raut kecewa sekaligus heran dari ketiga temannya.
Cerpen Special Valentin day
Dengan langkah gontai nanda berjalan memasuki pekarangan rumahnya. Segaja bolos karena kasus penolakan tadi. Males banget ia kalau harus mendengar celotehan ke tiga temannya.
“Lho, kakak?. Kok udah pulang?. Bolos ya?” Tanya Tania, Adik satu – satunya merasa heran saat berpapasan di depan pagar rumah. Kebetulan ia juga baru datang dari luar.
“Ih, kok cemberut gitu si” tambah Tania lagi. Tapi Nanda tetap terdiam dan terus melangkah menuju rumah.
“Tumben nggak bawa mawar” tambah Tania nggak perduli walau di cuekin dari tadi.
“Diem loe” Nanda sebel juga punya adek bawel.
“Ha ha ha. Biar gue tebak pasti gara- gara hari ini nggak dapat mawar lagi dari sang secret admirer maka mukanya kusut gitu. Kasian…” Ledek Tania sambil tertawa mengejek.
“Siapa bilang. Justu hari ini dia udah nembak gue lagi” Balas Nanda cepat.
“HA?!. Kakak di tembak?. Sama yang biasa ngasi mawar?” Tanya Tania setengah tak percaya.
“Jadi sekarang kakak udah punya pacar donk?”.
“Nggak juga. Orang dia gue tolak”.
“Lho kenapa?. Orang nya jelek pasti?”.
“Sembarangan. Orang nya keren lagi”.
“Kalau gitu terus kenapa di tolak?” Kejar Tania penasara. Nanda hanya terdiam. Males banget ngeladeni ke bawelan tu orang.
“Ehem. Ah kayaknya gue tau kenapa. Pasti karena kak alvino kan?” Tebak Tania sambil tertawa. Meledek tepatnya. Nanda menoleh kaget.
“Kok loe tau?”.
“Kok loe tau?” ulang Tania. “Berarti bener donk. Wuakakakakak” Tania ngakak.
“Eh, enggak. Bukan!” Bantah Nanda cepat. Gawat juga punya adek mulut ember.
“Kak Alvino. Kak nanda jatuh cinta sama loe. Buruan tembak. Entar ke duluan orang laen” Teriak ke arah rumah cat kuning di sebelah rumahnya. bermaksut meledek nanda. Dengan cepat nanda menutup mulut adek nya yang super ember, Drum bocor malah kayaknya.Untung saja ini hari senin, Jadwal Alvino latihan karate. Coba kalau dia ada di ru…
Nanda melongo saat mendapati sosok yang berdiri di ambang pintu tetangga rumahnya. Lidahnya terasa kelu saking shok nya sekali gus malu.
“Eh kak vino. Kok di rumah?. Nggak latihan?” Tanya Tania memecah keheningan. Ia Juga kaget saat mendapat Vino ternyata masih di rumah. Padahal tadi ia kan Cuma bercanda buat ngerjain kakaknya.
“Oh. Ehem. Ini gue juga mau berangkat” Balas Vino terlihat sedikit salah tingkah sambil diam – diam melirik nanda yang tampak menunduk kan wajahnya dalam – dalam.
“O”.
“Ya udah, Yuk Tania, Nanda. Gue duluan” Pamit Vano. Tania mengangguk. Sementara nanda hanya melemparkan sedikit senyum kaku.
“Tania…” Geram nanda beberapa saat setelah Vano, tetangga sebelah rumahnya yang selama ini diam – diam di sukai pergi hilang dari pandangan.
“Aduh kak, Sory banget. Tadi gue becanda. Sumpah beneran gue nggak tau kalau ternyata kak vano ada di rumah” Kata Tania memelas sambil menangkupkan kedua tangannya sebagai permintaan maaf.
Jujur saja, Hatinya ciut juga saat mendapati tatapan membunuh terjurus kearahnya. Seolah sudah menyadari ada bahaya besar yang mengancam jiwanya, Dengan cepat Tania mengambil langkah seribu, Masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya dari dalam diiringi dengan teriakan….
“TANIA!!!!!, MATI LOE!!!!”.
Cerpen special valentin day
Dengan malas Nanda duduk di samping Anggun. Sejenak ia lemparkan tatapan sebel kearah ketiga temanya yang menambah rasa enek di hati. Secara ketiga teman nya itu ceritanya sedang berhappy ria. Berbanding balik dengan dirinya yang saat pertama kali menginjak kaki di gedung kampus sudah di sambut dengan tatapan sinis sekaligus mencomooh dari penghuni kampus. Sepertinya gossip penolakan nya kemaren sudah menyebar luas ke seantaro kampus.
Lagi – lagi ia melemparkan tatapan geramnya kearah ke tiga temanya yang sedang asik bercerita layaknya anak SMP. Menerurutnya si?. *Hem, bilang aja sirik*. Dalam hati ia terus ngedumbel kenapa si hari ini itu harus ada?.
Kalian tau ini hari apa?. Yups, hari selasa, Hari yang di awali dengan hurf s. Yang membuat Nanda sudah uring – uraingan di rumah karena ledekan adiknya yang bawel. Ditambah Ekspersi Gembira ketiga temannya melewati hari ini yang menurutnya begitu menyebalkan.
Kalian tau kenapa nanda membenci hari selasa?. Apa karena di mulai dengan es yang artinya dingin. Atau karena kalau hari selasa adalah jadwanya harus sibuk mengidupkan ke 18 komputer hanya untuk mengupdate Game PB *TET. Yang nie nggak nyambung*.
Okelah ngak usah beradai – andai. Langsung di kasih tau aja. Hari ini adalah hari selasa, hari yang dalam setahun paling di bencinya. Sebenarnya bukan karena harinya. Secara ia nggak bermasalah sama hari, tapi lebih tepat pada tanggal jatuhnya. Hari selasa tanggal 14 Februari. Kalian tau kan maksutnya?. Yups… VALENTIN DAY.
Gak mau tau itu istilah datangnya dari mana. Yang jelas menurutnya itu adalah hari yang paling menyebalkan terhitung mulai dari kasus 3 tahun yang lalu * kasus apa????, dilarang Bertanya. Ke ke ke*.
“Eh Nanda, muka loe kok kusut gitu si?. Setrika dulu gih pake rapika” Tegur si korban iklan saat melihat wajah Nanda yang cemberut.
“Udah tau gitu, tetep aja kalian bikin tambah kusut”.
“Ha ha ha”.
Kompakan ketiganya koor ketawa.
“Kita lupa. Loe kan benci hari valentin. Tapi Salah sendiri kemaren joni tembak malah sok – sokan nolak”.
“Ia emang nya kurang apa si dia?” tambah Gresia.
“Kurang berisi” Sambar Anya Yang langsung membuat Anggun benar – benar ingin mencekiknya. Dikira model iklan Appeton Weight Gain kali ya.
“Sekali lagi loe nyamber iklan, beneran gue telen loe”. Geram anggun.
Anya hanya mencibir.
“Ah tau ah. Gue mau pulang” Kata Nanda bangkit berdiri.
“Hei tunggu dulu. Loe mau kemana?. Bolos lagi?” Tahan Gresia tapi sama sekali tak di gubris oleh Nanda yang terus melangkah.
“gue beneran ngerasa aneh sama tu anak” Kata Gresia.
Anggun mengangguk setuju. Walau berat mereka juga mengakui. Diantara mereka berempat Nanda sebenernya yang paling cantik. Matanya coklat bening, Tubuhnya ramping. Juga selalu tampil feminim. Bahkan otaknya juga di atas rata – rata mereka. Tapi yang mereka herankan kenapa tu anak nggak pernah keliatan jalan bareng sama cowok. Kalau masalah nolak si udah nggak heran. Bahkan Joni adalah korban penolakan yang kesekian kalinya .
Cerpen Sepecial valentine day.
Dengan langkah gontai Nanda terus melangkah melewati gang kompleks rumahnya. Untuk kesekian kali ia menghebuskan nafas berat. Sambil terus melangkah ia tak henti berfikir. Apa ia harus menghentikan penantiannya selama ini. Menyukai diam – diam ternyata benar – benar menyakitkan. Apa lagi yang di sukai terlihat cuek.
Diakui ia memang menyukai vano, tetangga sebelah rumahnya. Bahkan rasa itu tumbuh sudah lama. Sudah sejak 3 tahun yang lalu. Tapi entah kenapa ia selalu kikuk jika berurusan dengan tu orang. Apalagi mereka memang tidak pernah berbicara akrab. Palingan Cuma say halo doang kalau kebetulan ketemu. Yang membuatnya iri justru Vano terlihat akrab sama adeknya. Miris bukan.
Tepat memasuki pintu pagar rumahnya ia berpapasan dengan adeknya yang kebetulan ingin keluar. Sedikit curiga saat melihat adik yang tanpak tersenyum – senyum sediri tapi langsung kaget saat beradu pandang dengannya.
“Eh… Kok kakak udah pulang?”.
“Suka suka. Rumah papa mama ini” Balas Nanda cuek. Tapi beberapa saat kemudian.
“Loe mau kemana, Tumben Dandan. Kayak cewek aja?” Tanya Nanda begitu melihat penambilan Tania yang tidak seperti biasanya.
“Gue emang cewek” Sungut Tania Sewot.
“Terus loe mau kemana?” Tanya Nanda yang merasa pertanyaan nya belum terjawab.
“He…” Tania hanya nyengir.
“Gue mau keluar bentar”.
“kemana?”.
“Ehem, Gue ada janji sama temen”.
“Temen atau demen”.
“Huh… Ayolah kak”
“Terus mana anak nya?” selidik Nanda.
“gue suruh nunggu di ujung gang?”
“What?. Nggak gentle amat. Kalau dia emang niat ngajak loe jalan jemput kesini donk. Masa pake nunggu di ujung gang”.
“Hais kakak nie. Namanya juga backstreet. Kalau sampe ketauan sama mama papa kan bisa berape. Masih sekolah nggak boleh pacaran. Hufh. Kolot. Tapi kakak jangan bilang – bilang ya?”. *Nunjuk si depi, Tetangga rumah yang sering Kepergok Star Night kalo lagi mo jalan*.
“Nggak janji” balas Nanda cuek sambil bersiap ngeloyor masuk kerumah, tapi tangannya cepat – cepat ditahan Tania.
“Kalau sampe kakak bocorin, gue pastiin rahasia kakak nggak akan aman” Ancam Tania.
“Sayang nya gue nggak punya rahasia tuh. Wuek..” Ejek Nanda.
“Kita liat aja nanti. Gue cabut dulu. Awas aja kalau sampe mama papa tau” Kata Tania sambil berbalik berlawanan arah.
“Oh ya, Semoga hari kakak juga menyenangkan” Teriak Tania lagi sebelum berlalu dengan senyuman tetap tersunging di bibirnya. Kebetulan mama sama papa lagi nggak ada di rumah. Jadi ia bebas jalan. Ia juga yakin kalau kakaknya tidak mungkin memberi tau mama sama papa soal ini.
“Senang – senang dari hongkong” Gerut Nanda lirih. Begitu sampai di depan rumah ia terkejut saat mendapati sebuah kotak kado yang tergeletak di depan pintu.
“Apa ni?” Gumamnya sambil meneliti kotak tersebut. Dalam hati menebak – nebak. Tapi dari pada bingung diambilnya kotak tersebut masuk kedalam rumah.
Nanda masih ragu antara mau mebuka kotak itu atau tidak. Secara ia juga nggak tau itu punya siapa. Tapi kalau di liat dari bentuknya si ini pasti dari cowok buat cewek. Jangan – jangan punya Tania. Kha kha kha. Di buka aja deh. Tu anak juga nggak akan marah, secara kalau dia berani marah tinggal di ancam aja bakal di laporin sama mama papa kalo dia kecil kecil udah pinter pacaran. Ke k eke *otak jahil lagi kumat*.
“Cokelat?” Gumam nanda begitu bungkusan kado itu terbuka. “Oh ya, Ini kan Valentin day”.
Mata Nanda tertuju pada sepucuk surat. Tanpa basa basi segera di bukanya. Terlanjur basah, mandi aja sekali.
Demi waktu yang terus berlalu
Demi masa yang telah terlewati
Demi kata yang tak mampu untuk ku ucapkan
Dan demi coklat yang hanya mampu ku berikan.
Sweet Happy Valentin day
“He?. Ini apa maksutnya?” Kening nanda berkerut membaca nya. Tapi dalam hati ia tertawa, pasti ini dari pengagum rahasia adek nya. Di balik nya potongan kertas itu, kali aja ada tanda pengenal.
To nanda
From pria di bawah jendela
Kaget, kertas di tangan Nanda jatuh. Secret admirer?. untuknya?. Lagi?. Ampun deh. Dengan lemas Nanda merebahkan tubuhnya di atas kasur. Di pandanginya choklat itu. Hem, kayaknya sih enak. Lagian tu choklat buat dia kan. Mending Makan aja deh.
Sambil menikmati coklatnya, angan Nanda terus bergerliya. Menebak – nebak siapa gerangan pengirim coklat itu. Sepuluh menit telah berlalu, tuh coklat juga sudah hampir ludes. Secara coklat kan memang makanan faforitnya. Tapi nanda belum menemukan siapa kira – kira pengirimnya. Secara dari tadi dia udah mikir tujuh keliling, gimana cara bikin coklat seenak dan secantik itu?. Ehh…. Nggak lagi mikir siapa pengirimnya ternyata. -,-
“Pria di bawah jendela” Gumam Nanda lirih, setelah tu coklat beneran ludes.
“Jangan – jangan…”
Dengan tergesa Nanda bangkit dari tempat tidur nya. Melongok keluar jendela. Pandangannya terpaku saat mendapati sosok yang berdiri di sana dengan kain sepanduk di tangannya. Hei, Penantiannya ternyata tidak sia-sia. Kebahagaian itu memang selalu datang tepat pada waktunya . Sebuah senyum terukir manis di sudut bibirnya membaca tulisan yang tertera.
“Do you want to date with me?”.
Tanpa sadar ia menganggukan kepalanya. Ucapan Tania kembali terniang di kepala. Bersenang – senang?.
"OF COURS!!!".
End
Wuakakakak… Cerpen apa ini?. Entah lah. Kondisi star night lagi kacau, so nggak heran si kalau bisa nular. Secara ngetiknya aja sambil dengerin lagu-lagu Parodi the hits . Gak nyambung banget kan?. Oh ya, satu lagi. Cerpen ini di buat khusus buat Armi *Ehem, sebenernya Star Night lebih suka manggil Dia ‘Pacar ku lima langkah’ si. Ke ke ke * yang ‘katanya’ lagi galau sama masalah Valentin. Hi hi.
Terus Kenapa ending nya Gaje bin Gak jelas gini?. Maklum, Karangan dadakan. Langsung terlintas pengen nulis begitu ‘Sang Target’ Pulang seusai curhat. Hu hu hu.
Tapi ya sudahlah, semoga saja tetap bisa menghibur. Star Night juga mau Kabur.