Cerpen Pengalaman Hidup "Tragedi Cinta"
Setiap kisah kadang memang tak selalu berakhir indah, Setidaknya tidak seindah dunia cerpen yang bisa di karang sesuai imaginasi,
Namun tidak semua yang tak indah selamanya menyakitkan, Terlebih ketika engkau berani untuk menuliskan.
Dan Satu hal yang harus di garis bawahi, Ini cara ku meninggalkan jejak hidupku....
Lantas bagai mana dengan mu....
Namun tidak semua yang tak indah selamanya menyakitkan, Terlebih ketika engkau berani untuk menuliskan.
Dan Satu hal yang harus di garis bawahi, Ini cara ku meninggalkan jejak hidupku....
Lantas bagai mana dengan mu....
Happy reading.....
“Pagi,ana”.
“Pagi” Balas Ana terlihat sama sekali tak bersemangat. Membuat Vieta, Johny dan Irma saling pandang.
“Kenapa loe, Baru datang udah lemes gitu?” Selidik Johny sambil berjalan menghampri meja Ana yang baru muncul. Duduk tepat di meja hadapannya.
“Lagi galau nie”.
“Huwahahhaha”.
Serentak bagai di komando Irma, Johny dan Vieta tertawa ngakak, membuat Ana hanya mampu mencibir kesel. Apa dengan reaksi seperti itu mereka pantas menyandang status sahabat. Lagi di timpa musibah malah di ketawain. Terlalu…
“Nggak ada yang lucu" Gerut Ana pasang tampang cemberut.
"Ya ela an. Justru aneh lagi kalo Mis. Galau tapi nggak galau. Ha ha ha" Balas Johny di sela tawanya. Sama sekali tak terpengaruh akan reaksi Ana dihadapannya.
"Tapi ngomong ngomong kali ini loe galau kenapa lagi?" Tanya Irma beberapa saat kemudian.
"Mr.Kacamata nembak gue" Balas Ana tampak tak bersemangat.
"Apa?"Mata Johny mendelik, lidah Irma terjulur, dan tubuh Vieta kejang kejang mendengarnya. Oke, baiklah. Itu cuma bercanda. Mereka tidak sedang sakit ayan,jadi reaksi sebenernya hanya kaget.
"Wah,itu berita bagus donk. Terus kenapa tampang loe kusut gitu?. Harusnya happy ever after donk. Secara loe suka sama dia, dia juga suka sama loe?" TanyaVieta heran.
"Gue tolak".
Klotak
"Aduh"Ana menyentuh kepalanya yang mendadak terasa nyut nyutan akibat jitakan tanpa komando dari Irma.
"Jangan bilang karena loe nggak mau pacaran. Itu alasan paling klasik yang pernah gue denger?" Tuduh Johny langsung.
Ana mengeleng.
"Eh, Monyong. Loe itu bego apa stupid si. Udah jelas jelas suka ngapain di tolak?.Kalau mau bunuh diri, loncat aja no dari gedung 50 lantai. Dodol di peliharaya" Mulut Irma langsung nyerocos. Sementara Johny hanya mangut mangut membenarkan.
"Masalahnya kita beda alam".
"Ha?"mulut Vieta mangap selebar lebarnya.
"Maksut loe Doi hantu?!" Irma menimpali. Sementara Jhony lagi - lagi hanya dapat scene mengangguk - angguk. Jelas nggak kebagian dialog.
"Ups, Salah. Maksut gue, Tapi kita beda agama" Ana meralat.
"Terus?".
"Ya nggak ada terusannya. Gue tolak. Nggak jadi jadian. Udah gitu aja. Secara Nggak mau donk gue kalau harus pacaran beda agama".
"Bener juga si. Gue setuju" Johny angkat jempol mempertegas opininya. Vieta jugamengangguk sementara Irma.
"Nggak pengen coba jalani aja dulu?".
Ana menggeleng sambil berujar "Gue nggak mau bermain api".
"Yas udah kalau begitu. Pantesan aja loe galau. Tapi ngomong ngomong kisah cinta loe ngenes banget ya. Udah suka sama suka, eh malah cinta tapi beda" BalasIrma sambil melemparkan tatapan miris.
Johny dan Vieta mengangguk setuju. Ikutan menatap Ana dengan pandangan prihatin,membuat yang di tatap merasa risih dan balik melemparkan tatapan sinis.
"Nggak usah menatap gue kayak gitu. Kisah kalian bertiga juga nggak lebih baik kok".
"Maksut loe?" Irma mewakili kedua temannya angkat bicara.
"Yah bukannya udah jadi rahasia umum yak. Kalau elo ir "Tunjuk Ana kearah Irma."Cinta loe kan tak terbalas.Dan jaman batu sampai sekarang jaman tahu, Loe naksir diem - diem sama 'tetanggaku idolaku'. Tapi doi nggak tau. Malah denger denger sekarang loe harus saingan sama temen loe yang tetanggaan juga buat ngedapetin hatinya dia. Padahal udah jelas jelas doi udah punya pacar. Kacau kan?" Balas Anamembuat Irma memberengut sebel. Sementara Vieta Dan Johny ngakak jumpalitan.
"Eh Vieta, Loe nggak usah ngetawain orang.Bukannya tunangan loe kabur. Acara pernikahan loe terancam bubar. Tetangga malah belom pada tau. Nggak lebih ngenes tuh".
"Huwahahhahaha"Jhony makin ngakak mendengarnya.
"Dan elu Johny. Elo juga bukannya sampe sekarang belom move on ya sama 'bidadarisurga' itu. Inget woi, doi udah mau punya anak sekarang. Lah elu masih juga ngejomblo. ck ck ck" Gantian Ana yang menatap miris.
Untuk sejenak semuanya diam, sebelum pada beberapa detik kemudian terdengarlah suara koor tangisan menyayat hati dari keempatnya akan tragedi cinta masing masing.
Sekian..
End.....
“Pagi,ana”.
“Pagi” Balas Ana terlihat sama sekali tak bersemangat. Membuat Vieta, Johny dan Irma saling pandang.
“Kenapa loe, Baru datang udah lemes gitu?” Selidik Johny sambil berjalan menghampri meja Ana yang baru muncul. Duduk tepat di meja hadapannya.
“Lagi galau nie”.
“Huwahahhaha”.
Serentak bagai di komando Irma, Johny dan Vieta tertawa ngakak, membuat Ana hanya mampu mencibir kesel. Apa dengan reaksi seperti itu mereka pantas menyandang status sahabat. Lagi di timpa musibah malah di ketawain. Terlalu…
“Nggak ada yang lucu" Gerut Ana pasang tampang cemberut.
"Ya ela an. Justru aneh lagi kalo Mis. Galau tapi nggak galau. Ha ha ha" Balas Johny di sela tawanya. Sama sekali tak terpengaruh akan reaksi Ana dihadapannya.
"Tapi ngomong ngomong kali ini loe galau kenapa lagi?" Tanya Irma beberapa saat kemudian.
"Mr.Kacamata nembak gue" Balas Ana tampak tak bersemangat.
"Apa?"Mata Johny mendelik, lidah Irma terjulur, dan tubuh Vieta kejang kejang mendengarnya. Oke, baiklah. Itu cuma bercanda. Mereka tidak sedang sakit ayan,jadi reaksi sebenernya hanya kaget.
"Wah,itu berita bagus donk. Terus kenapa tampang loe kusut gitu?. Harusnya happy ever after donk. Secara loe suka sama dia, dia juga suka sama loe?" TanyaVieta heran.
"Gue tolak".
Klotak
"Aduh"Ana menyentuh kepalanya yang mendadak terasa nyut nyutan akibat jitakan tanpa komando dari Irma.
"Jangan bilang karena loe nggak mau pacaran. Itu alasan paling klasik yang pernah gue denger?" Tuduh Johny langsung.
Ana mengeleng.
"Eh, Monyong. Loe itu bego apa stupid si. Udah jelas jelas suka ngapain di tolak?.Kalau mau bunuh diri, loncat aja no dari gedung 50 lantai. Dodol di peliharaya" Mulut Irma langsung nyerocos. Sementara Johny hanya mangut mangut membenarkan.
"Masalahnya kita beda alam".
"Ha?"mulut Vieta mangap selebar lebarnya.
"Maksut loe Doi hantu?!" Irma menimpali. Sementara Jhony lagi - lagi hanya dapat scene mengangguk - angguk. Jelas nggak kebagian dialog.
"Ups, Salah. Maksut gue, Tapi kita beda agama" Ana meralat.
"Terus?".
"Ya nggak ada terusannya. Gue tolak. Nggak jadi jadian. Udah gitu aja. Secara Nggak mau donk gue kalau harus pacaran beda agama".
"Bener juga si. Gue setuju" Johny angkat jempol mempertegas opininya. Vieta jugamengangguk sementara Irma.
"Nggak pengen coba jalani aja dulu?".
Ana menggeleng sambil berujar "Gue nggak mau bermain api".
"Yas udah kalau begitu. Pantesan aja loe galau. Tapi ngomong ngomong kisah cinta loe ngenes banget ya. Udah suka sama suka, eh malah cinta tapi beda" BalasIrma sambil melemparkan tatapan miris.
Johny dan Vieta mengangguk setuju. Ikutan menatap Ana dengan pandangan prihatin,membuat yang di tatap merasa risih dan balik melemparkan tatapan sinis.
"Nggak usah menatap gue kayak gitu. Kisah kalian bertiga juga nggak lebih baik kok".
"Maksut loe?" Irma mewakili kedua temannya angkat bicara.
"Yah bukannya udah jadi rahasia umum yak. Kalau elo ir "Tunjuk Ana kearah Irma."Cinta loe kan tak terbalas.Dan jaman batu sampai sekarang jaman tahu, Loe naksir diem - diem sama 'tetanggaku idolaku'. Tapi doi nggak tau. Malah denger denger sekarang loe harus saingan sama temen loe yang tetanggaan juga buat ngedapetin hatinya dia. Padahal udah jelas jelas doi udah punya pacar. Kacau kan?" Balas Anamembuat Irma memberengut sebel. Sementara Vieta Dan Johny ngakak jumpalitan.
"Eh Vieta, Loe nggak usah ngetawain orang.Bukannya tunangan loe kabur. Acara pernikahan loe terancam bubar. Tetangga malah belom pada tau. Nggak lebih ngenes tuh".
"Huwahahhahaha"Jhony makin ngakak mendengarnya.
"Dan elu Johny. Elo juga bukannya sampe sekarang belom move on ya sama 'bidadarisurga' itu. Inget woi, doi udah mau punya anak sekarang. Lah elu masih juga ngejomblo. ck ck ck" Gantian Ana yang menatap miris.
Untuk sejenak semuanya diam, sebelum pada beberapa detik kemudian terdengarlah suara koor tangisan menyayat hati dari keempatnya akan tragedi cinta masing masing.
Sekian..
End.....
Post a Comment for "Cerpen Pengalaman Hidup "Tragedi Cinta""
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...