Puisi tentang kehidupan "A bad day."
Selain karena laporan menumpuk yang bikin kepala suntuk, mood yang buruk juga nambah suasana. And then, as always seperti biasanya. Bikin acara mengalau bareng puisi dadakan. Yang masih pengen baca silahkan. Yang nggak, juga nggak masalah. Nggak dosa ini.
Oh ya, untuk lanjutan novel online kazua mencari cinta bagian ke 14 udah ada dalam draf. Baru di ketik 6 lembar Hvs doank. Nggak tau mau di publis kapan. Kepikiran pengen di tambahin dulu, tapi pikiran lagi buntu. So, ya gitu deh....
Berdiri aku pada wilayah abu abu
sendirian berada di remang kegelapan jalan
tanpa rambu rambu yang bisa dijadikan pedoman arah
terombang ambing dalam bimbang
terjebak dalam dilema
dan terhenti pada titik semu yang dikenal sebagai jalan buntu.
Hufh...
Helaan nafas berat kembali terlontar
laksana de ja vu masa silam kembali terulang
Kenapa semua menjadi serumit ini?.
Mengapa kesederhanaan begitu sulit untuk di simpulkan?
Lantas ku pejamkan mata dalam hitungan ketiga
berharap semua hanyalah mimpi buruk yang akan menghilang begitu aku terjaga
Sayangnya, itu bukan kawan.
Semuanya real, nyata dalam kehidupan
Lantas apa yang kini harus aku lakukan?
Seolah belum cukup.
Titik jenuh secara berlahan namun pasti kembali menghampiri.
Tawarkan bimbang dalam angan.
Retakkan tekad yang tidak bertiang.
So, What's going on?
Just call it Shitty is day
A Really bad day.
#Batam
30 Januari 2015
~ Ana Merya ~
Oh ya, untuk lanjutan novel online kazua mencari cinta bagian ke 14 udah ada dalam draf. Baru di ketik 6 lembar Hvs doank. Nggak tau mau di publis kapan. Kepikiran pengen di tambahin dulu, tapi pikiran lagi buntu. So, ya gitu deh....
Ana Merya |
Berdiri aku pada wilayah abu abu
sendirian berada di remang kegelapan jalan
tanpa rambu rambu yang bisa dijadikan pedoman arah
terombang ambing dalam bimbang
terjebak dalam dilema
dan terhenti pada titik semu yang dikenal sebagai jalan buntu.
Hufh...
Helaan nafas berat kembali terlontar
laksana de ja vu masa silam kembali terulang
Kenapa semua menjadi serumit ini?.
Mengapa kesederhanaan begitu sulit untuk di simpulkan?
Lantas ku pejamkan mata dalam hitungan ketiga
berharap semua hanyalah mimpi buruk yang akan menghilang begitu aku terjaga
Sayangnya, itu bukan kawan.
Semuanya real, nyata dalam kehidupan
Lantas apa yang kini harus aku lakukan?
Seolah belum cukup.
Titik jenuh secara berlahan namun pasti kembali menghampiri.
Tawarkan bimbang dalam angan.
Retakkan tekad yang tidak bertiang.
So, What's going on?
Just call it Shitty is day
A Really bad day.
#Batam
30 Januari 2015
~ Ana Merya ~
Post a Comment for "Puisi tentang kehidupan "A bad day.""
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...