Cerpen Remaja The Prince ~ 04 Update
Credit gambar : Ana merya
"Hai, kok bengong?".
Kevin menoleh, Seulas senyum tersunging di bibirnya begitu melihat sosok andre yang menepuk pundaknya sekaligus menyadarkan ia dari keasikan baca buku. Ralat, melamun tepatnya. Karena buku yang ada di tangannya hanya sekedar aksesoris belaka.
"Eh elo. Nggak kok. Gue kan lagi baca" kilah Kevin sambil menunjuk kan buku yang ada di tangganya. Tapi justrU Andre tertawa menanggapinya.
"Loe baca buku?. yang benar saja. Keajaiban dunia tu namanya. Kenapa?. Mau nyaingin pulau komodo?. ha ha ha" kata andre tertawa meledek.
"Sialan loe".
"Ya udah lah, jujur aja. Loe kenapa?. Ada masalah. Kok kayak nya muka loe kusut gitu?".
sejenak kevin terdiam. kemudian di tariknya bangku yang ada di samping sebagai isarat agar Andre duduk di sana.
"Gue lagi kerja kali" Tolak andre sambil memandang ke sekeliling yang memang kebetulan sedang ramai pengunjung.
"Udah loe duduk di sini aja" Desak Kevin.
"Ntar kalau ada yang protes gimana".
"Memangnya siapa yang berani protes sama gue?" kevin balik bertanya.
Lagi - lagi Andre menanggapi nya dengan sebuah senyuman yang kalau kevin boleh jujur membuatnya merasa tidak nyaman. Bukan karena senyuman Andre menyeramkan lho. Justru kebalikannya. Senyuman Andre malah membuat Kevin merasa gimana gitu.
"Nggak ada yang berani si emang. Sedangkan aja bos aja nggak pernah kompline sama sikap loe. Tapi kan tetap saja gue yang ngerasa nggak enak".
"Tapi ada yang pengen gue ceritain sama loe".
"Emm.... gimana kalau sehabis gue pulang kerja aja" Kata andre setelah mikir untuk sejenak.
"Masih lama nggak?".
Andre melirik jam yang melingkar di tangan. "Nggak kok paling sekitar setengah jam lagi".
"Oke deh kalau emang gitu. Gue tunggu".
Setelah pamit, andre kemabali malanjutkan tugasnya. Merapikan buku - buku.Sementara tanpa ia sadari tak sedetik pun kevin melepaskan pandangan memperhatikan gerak - geriknya. Entah mengapa setiap kali kevin melihat atau sedang bersama andre ia merasa tenang.
"Ada apa?" tanya andre begitu ia sudah menyelesaikan tugasnya.
"Gue Bolah cerita sama loe nggak?".
"Ha ha ha... Loe lagi sakit ya?".
"Kok sakit si?" Tanya Kevin heran.
"Ya ia lah. Kayaknya loe hari ini aneh banget. Secara sejak kapan lagi loe pengen cerita pake minta izin segala. Biasanya kan Langsung nyerocos aja".
Kevin jadi salah tingkah mendengarnya. Tanpa sadar ia mengaruk - ngaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Terus loe mau cerita soal apa?. Soal cewek itu lagi?" Andre kembali buka mulut. Lagipula ia sudah hapal sekali akan karekter sahabatnya itu.
"Memang nya tu cewek kenapa?. Dia bikin loe BeTe lagi?" Tanya Andre lagi begitu melihat anggukan kepala kevin.
"Ini bahkan sudah lebih dari sekedar membuat Bete".
"Oh ya?. Ada apa rupanya?".
"Gue bingung, Kok tu anak tau kalau kemaren itu gue nangis di taman kota".
“What?. Serius loe" Tanya Andre kaget plus penasaran. Tepatnya akting. Beneran, kali ini ia mati - matian menahan diri untuk tertawa. Entah kenapa melihat tampang Kevin seperti itu membuatnya ingin tertawa.
"Ya serius lah. masa ia gue bo'ong. Emang kemaren dia ada di sana ya?".
Mendengar gaya bicara kevin sepertinya ia sedang bertanya.
"Nggak tau. Secara kenal juga nggak. Tapi perasaan gue nggak liat ada siapa - siapa deh".
"Tapi kok dia bilang kalau dia ngeliat gue. Bahkan sempat merekam segala" kata Kevin frustasi.
"Ha?!. Masa si?".
Diam - diam andre mengigit ujung bibirnya jika tidak ingin suara tawanya benar - benar meledak. Dalah hati ia bergumam memuji diri sendiri bahwa sepertinya ia punya bakat jadi artis. he he.
"Gue juga bingung. Kalau sampai anak -anak yang laen ngeliat gimana?. Bisa langsung ancur image gue".
"Emang gimana ceritanya si?" Tanya andere.
Dan tidak perlu mendengar pernyataan kedua, Meluncurlah cerita itu dari mulut kevin dengan lancarnya tanpa ada sedikti pun yang ditambahi atau pun di kuranginya.
"Terus loe sekarang mau ngapain. Gue tau loe bukan type orang yang akan pasrah menerima nasib".
"Nah, itu dia masalahnya. Gue bukan cuma bingung dari mana tu cewek tau, Tapi gue juga bingung gimana cara ngasih pelajaran ke tu cewek".
"Perasaan dari kemaren loe bilang mau ngasi pelajaran terus. Mang tu orang nggak paham - paham ya. Ah, kayaknya loe nggak bakat jadi guru deh".
"Bukan gue nya yang nggak berbakat tapi tu anak nya yang kelewatan" Kevin sewot,
"Terus?".
"Gini deh, loe punya ide nggak. Apa gitu, biar tu anak bisa tutup mulut?" kevin balik bertanya.
"Eh apa ya?. Gue juga bingung" Balas andre.
Untuk beberapa saat keduanya sama - sama terdiam sambil mikir sampai kemudian.
" Gue punya ide" Teriak kevin tiba - tiba.
"Eh malaikat lewat" Andre yang mendengar teriakan kevin ikut - ikutan berterik. Keduanya sama - sama kaget plus penasaran.
"Apa hubungannya sama malaikat?. Loe kalau latah kok nggak elit banget si?. Lagian kayak cewek aja pake latah segala" Ledek Kevin tersenyum geli. Andre manyun mendengarnya.
"Leo lebih nggak elit lagi. Ngapain pake teriak segala si?. Lebay".
"Soalnya gue seneng banget nie. kayak nya gue punya ide deh".
"Oh ya?. Apa?" Andre penasaran.
"Gini, gimana kalau besok gue rampok handphone nya?".
"HA???!!. Rampok?. Masa loe mau ngerampok. Dimana harga diri loe. Kalau dia tau pasti loe bakal lebih di rendahin lagi".
"Hem ia juga sih" Ujar kevin beberapa saat kemudian. "YA udah kalau gitu gini aja, Gimana kalau gue suruh orang buat ngerampok dia. kan dia nggak tau kalau orang itu suruhan gue. gimana?" tanya kevin.
"ehem, terserah loe aja deh".
"Ya udah kalau gitu besok gue bakal ngambil handphone nya dia" Kata kevin sambil tersenyum misterius. Sepertinya andre juga melakukan hal yang sama. *Dan setelah star night melakukan penelitian dari tadi mereka selalu melakukan hal yang sama tapi kenapa maksut dan tujuannya berbeda ya?/Plak, Abaikan/Penelitian nggak penting juga*.
"Eh, tapi kev, gue punya satu pertanyaan deh ma loe. Gue heran kok dari kemaren loe cerita selalu make kata 'Tu anak' kenapa?".
"O... itu karena gue nggak tau namanya" balas kevin cuek.
"What!!!".
Next to cerpen the prince part 5
mkin mantap aja. Terus berkarya
ReplyDeletema kasih.
DeleteN pastinya...
kayaknya yang sederhana itu lebih alami apik dan asri semoga kita lebih menyukai kesederhanaan dan dapat di pertahankan.
ReplyDeletema kasih....
Delete