Cerpen Remaja Tentang Aku Dan Dia 8 { Update }
Star Night Beneran sudah ngantuk, Jadi tidak perlu banyak bacod. Langsung saja ke Cerpen Remaja Tentang Aku Dan Dia Part 8 *nggak jadi End/hiks hiks hiks*.
"Duh, Arga mana si?. Kok belum datang juga ya?. jadi pergi nggak si?" Gerut Gresia sambil terus melirik handphonnya. sekali - kali ia melongok ke jalan. Siapa tau Arga sudah nongol. Siang itu ia sudah berjanji akan menemani Arga untuk check up ke dokter. Soalnya keputusan Arga sudah final bahwa ia tidak akan mau pergi kecuali bersama Gresia. Akhirnya Gresia dengan berat hati mengalah. Tapi ternyata setelah setengah jam ia menunggu Arga masih belum menunjukan batang hidungnya.
Tepat saat Gresia memutuskan untuk membatalkan janjinya, mobil Arga telah terpakir di depan pintu pagar rumahnya. Caci makian yang siap meluncur dari mulut Gresia dengan amat sangat terpaksa terhenti di kerongkongan dan kembali tertelan ke dalam perut begitu melihat tampang Arga yg pucat.
"aduh sorry ya, gue telat. Tadi pas gue mau berangkat tiba - tiba kepala gue pusing lagi".
"ya ampun ga, kalau memang kepala loe pusing kenapa nggak telpon atau sms gue aja. Kan bisa biar gue aja yg jemput "sahut Gresia tampak cemas.
"masa ia cewek yang njemput. Ya gengsi donk".
"Terus tadi kalau sampai loe nabrak orang gi mana?".
"Tapi buktinya gue nggak nabrak kan?. Lagian loe kayanya khawatir banget sama gue. Bikin gue jadi curiga. Jangan - jangan loe memang sudah benar - benar jatuh cinta sama gue ya?"ujar Arga sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Pletak"
sebuah jitakan mendarat mulus di kepalanya.
"please dh, jangan narsis mentang - mentang nggak dosa. Gue itu bukan khawatir sama loe. Cuma sayang aja kalau sampai mobilnya nabrak. Trus lecet atau malah rusak. Kan sayang. Belinya pake duit tau. Bukan daon".
"Sepertinya tanpa perlu ke dokter sekarang gue tau alasan kenapa kepala gue sering sakit" gumam Arga sambil mengusap - usap kepalanya.
"oh ya, kenapa memangnya?" Gresia penasaran.
"Sok nanya. Tentu saja gara - gara loe. Coba loe inget - inget deh. Selama bareng sama loe udah berapa kali kepala gue kena jitak?. Kalau terus begini bisa gegar otak beneran gue".
"jangan lebay" cibir Gresia sinis.
"tapi yg gue omongin kan bener" Arga tidak mau kalah.
"jadi pergi nggak nie?" tanya Gresia mengalihkan pembicaraan.
Arga Tidak menjawab sebaliknya ia malah mendahului Gresia masuk kedalam mobilnya. Walau pun sempat kembali berdebat akhirnya Arga kembali mengalah untuk membiarkan Gresia yang Menyetir.
"Hai, Kok bengong?" tegur Anya sambil duduk di samping Gresia.
"Eh, Nggak kok".
"Yakin?" Sambung nanda. Gresia hanya mengangguk.
"Oh ya, Sejak dua hari ini kok gue nggak ada ngelihat Arga ya?. Tumben dia nggak berkeliaran di sekeliling loe" tanya angun beberapa saat kemudian.
"Tau" Balas Gresia cuek.
"Atau jangan - jangan gara - gara itu lagi loe bad mood?" tebak Anya lagi.
"Apa an si....".
"Alah ngaku aja deh? loe punya rasakan buat Arga" Kejar Angun lagi.
Gresia sudah mau membalas, tapi Kedatangan Nanda lebih menarik perhatiannya. Bukan. Bukan karena kedatangan nanda yang tiba - tiba yang membuatnya kaget, Itu mah sudah biasa. Melainkan kabar yang ia bawa. Bahwa Arga kembali pingsan saat latihan bola dan sekarang sudah di bawa ke ruang kesehatan kampus. Dan tidak perlu mendengarkan penjelasan lebih lanjut, Gresia sudah melunjur menuju lokasi melupakan kenyataan bahwa lima menit lagi kelas akan di mulai.
Masih dengan nafas yang ngos - ngosan Gresia menerobos masuk ke ruangan Tempat Arga di rawat.
"Gresia?. Loe ngapain di sini?" tanya Arga yang ternyata sudah sadar.
"Justru gue yang mau nanya loe kenapa. Kok bisa pingsan lagi si?".
Tanpak Arga yang menghela nafas sejenak. Sementara Dany dan Irfan yang tadi membawanya pamit mengundurkan diri karena masih ada urusan atau mungkin hanya sekedar alasan untuk memberikan prifesi bagi keduanya.
"Apapun yang terjadi sama gue itu bukan urusan loe kan?".
Suara dingin Arga benar - benar membuat Gresia kaget.
"Maksut loe?".
"Jangan pura - pura nggak tau. Loe mengetahui dengan jelas maksut ucapan gue" Balas Arga Masih tetap dingin.
"Loe kenapa si?" Gresia makin bingung. Bukan hanya karena Arga yang akhir - akhir ini sering pingsan tapi juga karena perubahan sikap nya yang jadi aneh.
"Loe nggak lupa status loe kan?" tanya Arga beberapa saat kemudian.
"Bukannya loe bilang gue pacar loe?" Sahut Gresia balik bertanya.
"Hanya untuk taruhan. Loe nggak lupa kan?".
Shok, Kaget, Marah, kesel juga sedih, Ditambah sedikit sakit hati mungkin, itu lah yang Gresia rasakan saat mendengar ucapan yang baru saja di lontarkan oleh Arga. Ia memang sudah memprediksikan hal ini kan terjadi. Tapi tidak di sangka secepat dan semenyakitkan ini rasanya.
"Lupa?. Hampir... Ma kasih karena loe udah ngingetin. Satu lagi, Gue nyesel udah ke sini".
Gresia segera membalikkan badan keluar kearah pintu. Tapi langkah nya terhenti mendengar pertanyaan Arga.
"Loe sudah jatuh cinta sama gue kan?".
"Belum, Tidak, Dan Nggak Akan!!!" Balas Gresia Tegas Tanpa berbalik. Melanjutkan langkah tanpa ragu meninggalkan Arga yang hanya menatap terpaku.
Oke, Baiklah, Tadinya memang mau langsung di end. Tapi kok tiba - tiba idenya berubah lagi ya. Eits, Jangan protes. Ini mah sudah biasa. Star Night kan memang sedikit plin plan. Perlu di garis bawahi, Capslock, Bold And Italic, SEDIKIT. He he he....
Lagi galau sebenernya. Sad end atau happy end ya?......
Credit Gambar imut : Ana Merya
"Duh, Arga mana si?. Kok belum datang juga ya?. jadi pergi nggak si?" Gerut Gresia sambil terus melirik handphonnya. sekali - kali ia melongok ke jalan. Siapa tau Arga sudah nongol. Siang itu ia sudah berjanji akan menemani Arga untuk check up ke dokter. Soalnya keputusan Arga sudah final bahwa ia tidak akan mau pergi kecuali bersama Gresia. Akhirnya Gresia dengan berat hati mengalah. Tapi ternyata setelah setengah jam ia menunggu Arga masih belum menunjukan batang hidungnya.
Tepat saat Gresia memutuskan untuk membatalkan janjinya, mobil Arga telah terpakir di depan pintu pagar rumahnya. Caci makian yang siap meluncur dari mulut Gresia dengan amat sangat terpaksa terhenti di kerongkongan dan kembali tertelan ke dalam perut begitu melihat tampang Arga yg pucat.
"aduh sorry ya, gue telat. Tadi pas gue mau berangkat tiba - tiba kepala gue pusing lagi".
"ya ampun ga, kalau memang kepala loe pusing kenapa nggak telpon atau sms gue aja. Kan bisa biar gue aja yg jemput "sahut Gresia tampak cemas.
"masa ia cewek yang njemput. Ya gengsi donk".
"Terus tadi kalau sampai loe nabrak orang gi mana?".
"Tapi buktinya gue nggak nabrak kan?. Lagian loe kayanya khawatir banget sama gue. Bikin gue jadi curiga. Jangan - jangan loe memang sudah benar - benar jatuh cinta sama gue ya?"ujar Arga sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Pletak"
sebuah jitakan mendarat mulus di kepalanya.
"please dh, jangan narsis mentang - mentang nggak dosa. Gue itu bukan khawatir sama loe. Cuma sayang aja kalau sampai mobilnya nabrak. Trus lecet atau malah rusak. Kan sayang. Belinya pake duit tau. Bukan daon".
"Sepertinya tanpa perlu ke dokter sekarang gue tau alasan kenapa kepala gue sering sakit" gumam Arga sambil mengusap - usap kepalanya.
"oh ya, kenapa memangnya?" Gresia penasaran.
"Sok nanya. Tentu saja gara - gara loe. Coba loe inget - inget deh. Selama bareng sama loe udah berapa kali kepala gue kena jitak?. Kalau terus begini bisa gegar otak beneran gue".
"jangan lebay" cibir Gresia sinis.
"tapi yg gue omongin kan bener" Arga tidak mau kalah.
"jadi pergi nggak nie?" tanya Gresia mengalihkan pembicaraan.
Arga Tidak menjawab sebaliknya ia malah mendahului Gresia masuk kedalam mobilnya. Walau pun sempat kembali berdebat akhirnya Arga kembali mengalah untuk membiarkan Gresia yang Menyetir.
Cerpen Remaja Tentang Aku Dan Dia
"Hai, Kok bengong?" tegur Anya sambil duduk di samping Gresia.
"Eh, Nggak kok".
"Yakin?" Sambung nanda. Gresia hanya mengangguk.
"Oh ya, Sejak dua hari ini kok gue nggak ada ngelihat Arga ya?. Tumben dia nggak berkeliaran di sekeliling loe" tanya angun beberapa saat kemudian.
"Tau" Balas Gresia cuek.
"Atau jangan - jangan gara - gara itu lagi loe bad mood?" tebak Anya lagi.
"Apa an si....".
"Alah ngaku aja deh? loe punya rasakan buat Arga" Kejar Angun lagi.
Gresia sudah mau membalas, tapi Kedatangan Nanda lebih menarik perhatiannya. Bukan. Bukan karena kedatangan nanda yang tiba - tiba yang membuatnya kaget, Itu mah sudah biasa. Melainkan kabar yang ia bawa. Bahwa Arga kembali pingsan saat latihan bola dan sekarang sudah di bawa ke ruang kesehatan kampus. Dan tidak perlu mendengarkan penjelasan lebih lanjut, Gresia sudah melunjur menuju lokasi melupakan kenyataan bahwa lima menit lagi kelas akan di mulai.
Masih dengan nafas yang ngos - ngosan Gresia menerobos masuk ke ruangan Tempat Arga di rawat.
"Gresia?. Loe ngapain di sini?" tanya Arga yang ternyata sudah sadar.
"Justru gue yang mau nanya loe kenapa. Kok bisa pingsan lagi si?".
Tanpak Arga yang menghela nafas sejenak. Sementara Dany dan Irfan yang tadi membawanya pamit mengundurkan diri karena masih ada urusan atau mungkin hanya sekedar alasan untuk memberikan prifesi bagi keduanya.
"Apapun yang terjadi sama gue itu bukan urusan loe kan?".
Suara dingin Arga benar - benar membuat Gresia kaget.
"Maksut loe?".
"Jangan pura - pura nggak tau. Loe mengetahui dengan jelas maksut ucapan gue" Balas Arga Masih tetap dingin.
"Loe kenapa si?" Gresia makin bingung. Bukan hanya karena Arga yang akhir - akhir ini sering pingsan tapi juga karena perubahan sikap nya yang jadi aneh.
"Loe nggak lupa status loe kan?" tanya Arga beberapa saat kemudian.
"Bukannya loe bilang gue pacar loe?" Sahut Gresia balik bertanya.
"Hanya untuk taruhan. Loe nggak lupa kan?".
Shok, Kaget, Marah, kesel juga sedih, Ditambah sedikit sakit hati mungkin, itu lah yang Gresia rasakan saat mendengar ucapan yang baru saja di lontarkan oleh Arga. Ia memang sudah memprediksikan hal ini kan terjadi. Tapi tidak di sangka secepat dan semenyakitkan ini rasanya.
"Lupa?. Hampir... Ma kasih karena loe udah ngingetin. Satu lagi, Gue nyesel udah ke sini".
Gresia segera membalikkan badan keluar kearah pintu. Tapi langkah nya terhenti mendengar pertanyaan Arga.
"Loe sudah jatuh cinta sama gue kan?".
"Belum, Tidak, Dan Nggak Akan!!!" Balas Gresia Tegas Tanpa berbalik. Melanjutkan langkah tanpa ragu meninggalkan Arga yang hanya menatap terpaku.
Cerpen Remaja Tentang Aku Dan Dia
Oke, Baiklah, Tadinya memang mau langsung di end. Tapi kok tiba - tiba idenya berubah lagi ya. Eits, Jangan protes. Ini mah sudah biasa. Star Night kan memang sedikit plin plan. Perlu di garis bawahi, Capslock, Bold And Italic, SEDIKIT. He he he....
Lagi galau sebenernya. Sad end atau happy end ya?......
mantap . .
ReplyDeleteTeruslah berkarya.