Cerpen Tentang Rasa Bagian 3 {update}
Nah kalau sebelum nya penulis kan udah update cerpen tentang rasa part 2, so kali ini tinggal part tiga nya donk. Alon alon ae lah, seng penting kelakon (???).
Lagi pula "Mellisa" bener, kalau kita selalu berusaha memandang semuanya dari segi positif hasilnya juga positif.
Paling nggak dengan di "Paksa" update penulis bisa kembali mengulang cerita yang telah sempat terlupakan.
Okelah, akhir kata, as always happy reading.
Dengan napas yang masih terlihat ngos - ngosan, Anggun menjatuhkan tubuhnya keatas rumput - rumput taman kompleks. Untuk sejenak ia berusaha menetralkan kembali kerja jantungnya untuk kembali berdetak normal, Walau hatinya masih terasa gundah tapi tak urung ia mampu bernapas lega. Angan nya menerawang memikirkan nasibnya.
Anggun benar - benar tidak habis fikir. Bukankan selama ini orang - orang pada bilang kalau setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. Tapi kenapa dalam hidupnya bila ada kesulitan maka kesialan yang lain juga akan bermunculan.
Contohnya kejadian pagi ini yang dialaminya.
Berhubung hari minggu. Ia libur kuliah maka tadi malam sudah di putuskannya untuk tidur sepuasnya. Tapi boro - boro bisa bangun siang, Baru pukul 05:00 Lewat seperempat suara cempereng adiknya, si Salsa sudah membuayarkan segala agendanya. Memaksa meninggalkan 'istana'nya untuk lari pagi keliling kompleks. 'katanya' sih itung - itung oleh raga.
Oke, akhirnya ia ngalah. Begitu setelan training sudah melekat di tubuhnya, eh salsa malah batal gara - gara terlalu bersemangat malah jatuh keseleo di depan tangga rumah. Karena sudah terlanjur bersiap - siap akhirnya Anggun nekat untuk lari 'santai' sendirian. Nggak mungkin kan tidur lagi, Secara lem di matanya sudah kadung terlepas.
Lari 'santai' nya lagi - lagi batal karena ulah Anjing yang nggak di sekolahin. Tanpa tau apa salah dan dosanya tau - tau ada anjing gila yang mengejar - ngejar memaksanya untuk lari cepat. Tunggang - langgang lebih tepatnya. Untunglah tadi ada Pangeran yang tidak ia ketahui siapa yang nolongin dengan mengusir anjing itu. Jika tidak, tak tau lah gimana nasibnya.
Lantas apakah deritanya berhenti sampai di sini?. Ho ho ho, ternyata belum. Karena ini rekord lari angun seumur - umur, tentu saja cape, kesel, lemes plus haus. Saat mandang ke sekeliling ada penjual 'Es Dawet Ayu' yang memang biasa mangkal di taman itu jika waktu libur. Kebetulan taman memang selalu rame di waktu libur. Kebanyakan si Bergerombol atau berpasangan. Yang menyedihkan kenapa hanya dia yang sendirian?. where is her love?
Ehem, Kembali ke 'es Dawet Ayu'. Berhubung tengorokannya beneran terasa kering tentu saja 'es dawet ayu'nya beneran terlihat mengoda. Tapi sialnya, Ia lupa bawa uang.
Ngenes?. Banget!!!.
Kali ini ia bukan cuma mikir, Tapi malah meratap. Tuhan adil nggak si?. Kalau memang Tuhan itu adil harusnya kan ia di berikan sedikit saja kemudahan. Kenapa penyakit lupa nya justru muncul di saat yang tidak tepat?. Kenapa ia harus lupa bawa uang?. Kenapa nggak ada orang yang...
"Nih buat loe. Loe pasti haus kan?".
Baiklah, Kalimat Tuhan itu nggak adil di cabut atau di tarik kembali. Ternyata Tuhan itu beneran adil. Bahkan Terlalu adil malah. Karena yang namanya nikmat dan keberuntungan memang selalu datang tanpa permisi. Kali ini bukan cuma Es dawet yang ia dapatkan tapi 'kalau boleh berharap ' si semoga orang nya juga. wkwkwkwkkkkk....
"Alan?" Tanya Anggun setengah tak percaya melihat siapa yang kini berdiri disampingnya sambil mengulurkan sebungkus ' es Dawet ayu'.
Alan tidak membalas, sebaliknya ia hanya mengoyangkan bungkusan yang ada ditangan sebagai isarat agar anggun mengambilnya.
"Hei tunggu dulu".
Anggun segera bangkit berdiri ketika melihat Alan yang langsung balik kanan meninggalkanya begitu bungkusan itu telah berpindah tangan.
"Kok loe bisa ada si sini?" tanya anggun sambil berusaha mensejajarkan larinya disamping Alan.
"Karena Gue nggak lagi di rumah?".
Astafirullahhal'azim. Jawaban kayak gini lagi. Ini orang bener - bener deh.
"Terus kenapa loe nggak di rumah?".
"Ya karena gue lagi di sini" Balas Alan cepat.
Jawaban ini cukup untuk membuat Anggun mati -matian menahan diri agar tidak benar - benar melepaskan sandal jepitnya dan melemparkan kekepala makhluk di sampingnya.
"Al, nilai bahasa indonesia loe lima ya?" tanya Anggun beberapa saat kemudian.
"Maksut loe?" tanya Alan sambil berhenti mendadak.
"Kosa kata yang loe miliki dikit banget. Kalau ditanya jawabanya cuma tinggal dibolak balik doank" Balas Anggun lagi.
Untuk sejenak Alan kembli terdiam. sebelum kemudian kembali melanjutkan larinya tanpa membalas ucapan anggun. Sementara anggun yang memang sudah terlalu lelah membatalkan niatnya untuk kembali mengejar. Sepertinya olahraga tubuh sama jantungnya hari ini cukup. Nggak perlu di tambah pake olah raga hati segala. Takutnya bukannya malah sehat, sakit lagi yang ia dapat.
"Pagi all" Sapa Angun ke arah ketiga sahabatnya begitu menginjakan kaki di halaman kampus.
"Pagi..." Balas Gresia terdengar heran sekaligus kurang percaya.
"Kok kalian ngeliat gue kayak gitu. Kenapa muka gue ada yang aneh ya?. Atau lipstik gue terlalu tebel, atau malah dandanan gue hari ini keliatan norak?" tanya Anggun saat melihat ke tiga temannya menatap nya dengan pandangan yang nggak umum.
"Nggak. Bukan itu. Penampilan loe oke - oke aja kok" Jawab nanda beberapa saat kemudian.
"Terus?. Kok kalian natap gue kayak gitu?".
"Loe udah nggak marah lagi sama kita?" tanya anya takut - takut.
Untuk sejenak Anggun terdiam. Berpikir untuk beberapa saat sambil mengingat - ingat.
"Ya ampun" Kata angun setengah berteriak sambil menepuk jidatnya. "Gue lupa. Gue kan lagi marah sama kalian. Okelah, Kita 'undo' yang tadi. Gue nggak jadi nyapa kalian" sambung Anggun sambil berbalik tapi buru - buru ditahan Gresia dan nanda.
"Wai. Mana bisa gitu. Keliatan banget gak niatnya" Kata anya sambil menarik Anggun memaksa duduk disampingnya.
"Yeee.... Tadi kan gue lupa. Gue nggak inget kalau gue lagi marah sama kalian. lagian Kalian kan tau gue itu orangnya pelupa".
"Itu bukan alasan. Lagian loe nggak punya bakat banget marahan sama kita. Dari pada loe terus marahan mending sekarang loe cerita sama kita. Kabar bagus apa yang loe bawa?" Tanya nanda kemudian.
"Apaan si. Gak ada tuh" Balas Anggun.
"Ayo ngaku. Mending sekarang cerita sama kita" tambah Gresia mengintimidasi.
"Kalau gue nggak mau?" tanya Anggun
"Gantian kita Yang marahan" Ancam Nanda cepat. Anya dan Gresia langsung mengangguk membenarkan.
"Idih, emangnya boleh kayak gitu?" Protes anggun nggak terima.
"Jadi mau cerita atau nggak nie?".
"Hufh..." Anggun menghembuskan nafas berat. "Baiklah, gue akan cerita" Tambahnya mengalah.
"Jadi, loe naksir beneran sama Alan?" tanya Nanda setengah tidak percaya Mendengar Cerita Yang keluar dari mulut anggun.
"Ya gitu deh. Dan Gue udah memutuskan kalau dia adalah pangeran 'Baek seung jo' gue"
"Maksut loe?" tanya anya kemudian.
"Loe pernah denger drama Playfull kiss gak?" Bukannya menjawab Anggun malah balik bertanya.
"Gue tau" kata Gresia sambil menjentikan jarinya. "Maksut loe, loe pengen jadi kayak hani. Yang ngejar - ngejar seung jo itu. Ah kalau gitu, beneran cucok deh. Secara Alan kan emang dingin banget tuh, Tapi tetep cool. Sementara loe nya juga pantes banget jadi Ha ni. Cewek si muka tembok".
"Sialan loe" Geram Anggun sambil menjitak kepala Gresia. Sementara Anya dan Nanda hanya tertawa.
"Eh, Tapi bukannya Baek seung jo di perankan oleh Kim Hyung jong ya?" Tanya nanda beberapa saat kemudian. Anggun hanya mengangguk.
"Terus bukannya loe pernah bilang kalau loe ngefans sama Lee teuk superjunior?".
"O, itu dulu. Sebelum gue nonton WGM nya. Apaan, Dipeluk sekali minta dua kali" Gerut Anggun sebel jika mengingat video yang ia tonton di youtube.
"He he he. Kalau nggak salah, loe berhenti ngefans sama jung young hwa juga gara - gara WGM kan?".
Lagi - lagi Anggun mengangguk membenarkan ucapan Nanda.
"Cek cek cek. Beneran fans musiman loe. Terus sekarang berarti loe ngefans sama Kim hyung jong donk?" tanya Gresia mengangguk- angguk paham.
"Bukan" Potong Anggun cepat."Gue sekarang lagi ngefans sama Le seung gi . Ternyata sekali di liat - liat tu orang beneran cute banget".
Gubrak.
Ketiga temannya hanya mampu geleng - geleng kepala melihatnya.
Eits, Tapi tunggu dulu. Kok jadi malah ngomongin artis korea si. Sarap. Oke deh, Back to cerpen.
"Jadi apa rencana loe sekarang?" tanya Gresia kemudian.
"Gue akan bikin Alan jatuh cinta sama gue?" Kata Anggun Mantap.
"Seandainya dia tetep nggak jatuh cinta sama loe?".
"Kalau gitu biar gue yang jatuh cinta sama dia".
Kali ini ketiganya beneran Sweetdrop.
To be continue...
Ha ha ha. Cerpen apa ini?. Wateper deh. Star Night sendiri juga bingung kok jadi kayak gini. Tapi waktu ingat pembicaraan sama tetangga sebelah tiba – tiba aja jarinya pengen ngetik beginian. Jadi deh cerpen abal – abalnya.
Oh ya berhubung cerpen tentang rasa ini versi update so kelanjutannya sudah bisa langsung di baca di cerpen cinta tentang rasa part 4.
Lagi pula "Mellisa" bener, kalau kita selalu berusaha memandang semuanya dari segi positif hasilnya juga positif.
Paling nggak dengan di "Paksa" update penulis bisa kembali mengulang cerita yang telah sempat terlupakan.
Okelah, akhir kata, as always happy reading.
Credit gambar : Ana Merya
Dengan napas yang masih terlihat ngos - ngosan, Anggun menjatuhkan tubuhnya keatas rumput - rumput taman kompleks. Untuk sejenak ia berusaha menetralkan kembali kerja jantungnya untuk kembali berdetak normal, Walau hatinya masih terasa gundah tapi tak urung ia mampu bernapas lega. Angan nya menerawang memikirkan nasibnya.
Anggun benar - benar tidak habis fikir. Bukankan selama ini orang - orang pada bilang kalau setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. Tapi kenapa dalam hidupnya bila ada kesulitan maka kesialan yang lain juga akan bermunculan.
Contohnya kejadian pagi ini yang dialaminya.
Berhubung hari minggu. Ia libur kuliah maka tadi malam sudah di putuskannya untuk tidur sepuasnya. Tapi boro - boro bisa bangun siang, Baru pukul 05:00 Lewat seperempat suara cempereng adiknya, si Salsa sudah membuayarkan segala agendanya. Memaksa meninggalkan 'istana'nya untuk lari pagi keliling kompleks. 'katanya' sih itung - itung oleh raga.
Oke, akhirnya ia ngalah. Begitu setelan training sudah melekat di tubuhnya, eh salsa malah batal gara - gara terlalu bersemangat malah jatuh keseleo di depan tangga rumah. Karena sudah terlanjur bersiap - siap akhirnya Anggun nekat untuk lari 'santai' sendirian. Nggak mungkin kan tidur lagi, Secara lem di matanya sudah kadung terlepas.
Lari 'santai' nya lagi - lagi batal karena ulah Anjing yang nggak di sekolahin. Tanpa tau apa salah dan dosanya tau - tau ada anjing gila yang mengejar - ngejar memaksanya untuk lari cepat. Tunggang - langgang lebih tepatnya. Untunglah tadi ada Pangeran yang tidak ia ketahui siapa yang nolongin dengan mengusir anjing itu. Jika tidak, tak tau lah gimana nasibnya.
Lantas apakah deritanya berhenti sampai di sini?. Ho ho ho, ternyata belum. Karena ini rekord lari angun seumur - umur, tentu saja cape, kesel, lemes plus haus. Saat mandang ke sekeliling ada penjual 'Es Dawet Ayu' yang memang biasa mangkal di taman itu jika waktu libur. Kebetulan taman memang selalu rame di waktu libur. Kebanyakan si Bergerombol atau berpasangan. Yang menyedihkan kenapa hanya dia yang sendirian?. where is her love?
Ehem, Kembali ke 'es Dawet Ayu'. Berhubung tengorokannya beneran terasa kering tentu saja 'es dawet ayu'nya beneran terlihat mengoda. Tapi sialnya, Ia lupa bawa uang.
Ngenes?. Banget!!!.
Kali ini ia bukan cuma mikir, Tapi malah meratap. Tuhan adil nggak si?. Kalau memang Tuhan itu adil harusnya kan ia di berikan sedikit saja kemudahan. Kenapa penyakit lupa nya justru muncul di saat yang tidak tepat?. Kenapa ia harus lupa bawa uang?. Kenapa nggak ada orang yang...
"Nih buat loe. Loe pasti haus kan?".
Baiklah, Kalimat Tuhan itu nggak adil di cabut atau di tarik kembali. Ternyata Tuhan itu beneran adil. Bahkan Terlalu adil malah. Karena yang namanya nikmat dan keberuntungan memang selalu datang tanpa permisi. Kali ini bukan cuma Es dawet yang ia dapatkan tapi 'kalau boleh berharap ' si semoga orang nya juga. wkwkwkwkkkkk....
"Alan?" Tanya Anggun setengah tak percaya melihat siapa yang kini berdiri disampingnya sambil mengulurkan sebungkus ' es Dawet ayu'.
Alan tidak membalas, sebaliknya ia hanya mengoyangkan bungkusan yang ada ditangan sebagai isarat agar anggun mengambilnya.
"Hei tunggu dulu".
Anggun segera bangkit berdiri ketika melihat Alan yang langsung balik kanan meninggalkanya begitu bungkusan itu telah berpindah tangan.
"Kok loe bisa ada si sini?" tanya anggun sambil berusaha mensejajarkan larinya disamping Alan.
"Karena Gue nggak lagi di rumah?".
Astafirullahhal'azim. Jawaban kayak gini lagi. Ini orang bener - bener deh.
"Terus kenapa loe nggak di rumah?".
"Ya karena gue lagi di sini" Balas Alan cepat.
Jawaban ini cukup untuk membuat Anggun mati -matian menahan diri agar tidak benar - benar melepaskan sandal jepitnya dan melemparkan kekepala makhluk di sampingnya.
"Al, nilai bahasa indonesia loe lima ya?" tanya Anggun beberapa saat kemudian.
"Maksut loe?" tanya Alan sambil berhenti mendadak.
"Kosa kata yang loe miliki dikit banget. Kalau ditanya jawabanya cuma tinggal dibolak balik doank" Balas Anggun lagi.
Untuk sejenak Alan kembli terdiam. sebelum kemudian kembali melanjutkan larinya tanpa membalas ucapan anggun. Sementara anggun yang memang sudah terlalu lelah membatalkan niatnya untuk kembali mengejar. Sepertinya olahraga tubuh sama jantungnya hari ini cukup. Nggak perlu di tambah pake olah raga hati segala. Takutnya bukannya malah sehat, sakit lagi yang ia dapat.
Cerpen Lucu
"Pagi all" Sapa Angun ke arah ketiga sahabatnya begitu menginjakan kaki di halaman kampus.
"Pagi..." Balas Gresia terdengar heran sekaligus kurang percaya.
"Kok kalian ngeliat gue kayak gitu. Kenapa muka gue ada yang aneh ya?. Atau lipstik gue terlalu tebel, atau malah dandanan gue hari ini keliatan norak?" tanya Anggun saat melihat ke tiga temannya menatap nya dengan pandangan yang nggak umum.
"Nggak. Bukan itu. Penampilan loe oke - oke aja kok" Jawab nanda beberapa saat kemudian.
"Terus?. Kok kalian natap gue kayak gitu?".
"Loe udah nggak marah lagi sama kita?" tanya anya takut - takut.
Untuk sejenak Anggun terdiam. Berpikir untuk beberapa saat sambil mengingat - ingat.
"Ya ampun" Kata angun setengah berteriak sambil menepuk jidatnya. "Gue lupa. Gue kan lagi marah sama kalian. Okelah, Kita 'undo' yang tadi. Gue nggak jadi nyapa kalian" sambung Anggun sambil berbalik tapi buru - buru ditahan Gresia dan nanda.
"Wai. Mana bisa gitu. Keliatan banget gak niatnya" Kata anya sambil menarik Anggun memaksa duduk disampingnya.
"Yeee.... Tadi kan gue lupa. Gue nggak inget kalau gue lagi marah sama kalian. lagian Kalian kan tau gue itu orangnya pelupa".
"Itu bukan alasan. Lagian loe nggak punya bakat banget marahan sama kita. Dari pada loe terus marahan mending sekarang loe cerita sama kita. Kabar bagus apa yang loe bawa?" Tanya nanda kemudian.
"Apaan si. Gak ada tuh" Balas Anggun.
"Ayo ngaku. Mending sekarang cerita sama kita" tambah Gresia mengintimidasi.
"Kalau gue nggak mau?" tanya Anggun
"Gantian kita Yang marahan" Ancam Nanda cepat. Anya dan Gresia langsung mengangguk membenarkan.
"Idih, emangnya boleh kayak gitu?" Protes anggun nggak terima.
"Jadi mau cerita atau nggak nie?".
"Hufh..." Anggun menghembuskan nafas berat. "Baiklah, gue akan cerita" Tambahnya mengalah.
Cerpen Lucu
"Jadi, loe naksir beneran sama Alan?" tanya Nanda setengah tidak percaya Mendengar Cerita Yang keluar dari mulut anggun.
"Ya gitu deh. Dan Gue udah memutuskan kalau dia adalah pangeran 'Baek seung jo' gue"
"Maksut loe?" tanya anya kemudian.
"Loe pernah denger drama Playfull kiss gak?" Bukannya menjawab Anggun malah balik bertanya.
"Gue tau" kata Gresia sambil menjentikan jarinya. "Maksut loe, loe pengen jadi kayak hani. Yang ngejar - ngejar seung jo itu. Ah kalau gitu, beneran cucok deh. Secara Alan kan emang dingin banget tuh, Tapi tetep cool. Sementara loe nya juga pantes banget jadi Ha ni. Cewek si muka tembok".
"Sialan loe" Geram Anggun sambil menjitak kepala Gresia. Sementara Anya dan Nanda hanya tertawa.
"Eh, Tapi bukannya Baek seung jo di perankan oleh Kim Hyung jong ya?" Tanya nanda beberapa saat kemudian. Anggun hanya mengangguk.
"Terus bukannya loe pernah bilang kalau loe ngefans sama Lee teuk superjunior?".
"O, itu dulu. Sebelum gue nonton WGM nya. Apaan, Dipeluk sekali minta dua kali" Gerut Anggun sebel jika mengingat video yang ia tonton di youtube.
"He he he. Kalau nggak salah, loe berhenti ngefans sama jung young hwa juga gara - gara WGM kan?".
Lagi - lagi Anggun mengangguk membenarkan ucapan Nanda.
"Cek cek cek. Beneran fans musiman loe. Terus sekarang berarti loe ngefans sama Kim hyung jong donk?" tanya Gresia mengangguk- angguk paham.
"Bukan" Potong Anggun cepat."Gue sekarang lagi ngefans sama Le seung gi . Ternyata sekali di liat - liat tu orang beneran cute banget".
Gubrak.
Ketiga temannya hanya mampu geleng - geleng kepala melihatnya.
Eits, Tapi tunggu dulu. Kok jadi malah ngomongin artis korea si. Sarap. Oke deh, Back to cerpen.
"Jadi apa rencana loe sekarang?" tanya Gresia kemudian.
"Gue akan bikin Alan jatuh cinta sama gue?" Kata Anggun Mantap.
"Seandainya dia tetep nggak jatuh cinta sama loe?".
"Kalau gitu biar gue yang jatuh cinta sama dia".
Kali ini ketiganya beneran Sweetdrop.
To be continue...
Ha ha ha. Cerpen apa ini?. Wateper deh. Star Night sendiri juga bingung kok jadi kayak gini. Tapi waktu ingat pembicaraan sama tetangga sebelah tiba – tiba aja jarinya pengen ngetik beginian. Jadi deh cerpen abal – abalnya.
Oh ya berhubung cerpen tentang rasa ini versi update so kelanjutannya sudah bisa langsung di baca di cerpen cinta tentang rasa part 4.