Cerpen King Vs Queen ~ 02
Cerpen Terbaru
'KING v.s. QUEEN'
Part 2
Cerpen Terbaru King Vs Queen part 2. Cekidot.
"Iiih sungguh menyebalkan..." kata Niken begitu ia tiba di kamarnya "bener-bener re-se tuh cowok, awas aja... dia belum tau siapa gue... mana kak Nino nyebelin banget lagi, pasti gara-gara dia berteman sama cowok nggax jadi-jadi itu, makanya nular nyebelinnya" lanjutnya.
Credit Gambar : Star Night
"Mana ternyata dia temen kak Nino lagi, udah gitu pake acara ngejelek-jelekin gue . Gitu kok di bilang 'king'. King dari mananya coba?" tanyanya sambil geleng-geleng kepala sendiri.
"Lagian kak Nino nih ada-ada aja, masa' bilang gue di juluki 'Queen' sama temen-temen di depan si Gilang sih, pasti dia bakal ngetawain gue... Mana bisa cewek seperti gue jadi ratu. Dan gue juga nggax mengharapkannya kok... Iiiih bener-bener sungguh menyebalkan..."
Terdengar suara obrolan dan sesekali di selingi tawa di ruang tengah, itu pasti suaranya Gilang dan kakaknya yang membuat Niken jadi makin sebel karena dia nggax bisa tidur dengan tenang. Niken menutup telinga nya dengan bantal, tapi masih terdengar juga suara-suara di ruang tengah.
"Memang bener-bener deh, gue jadi nggax bisa tidur nih. Gimana gue bisa tidur kalau suaranya berisik gitu. Awas aja yea tuh orang, gue bakal membalasnya, gara-gara elo udah ngejelek-jelekin gue di depan mama and kakak gue..." geram Niken dan beranjak menuju dapur.
Niken membuat air minum tiga gelas, dan meletakkannya di nampan dengan sepiring pisang goreng yang baru di goreng mamanya. Diam-diam tanpa sepengetahuan mama, Niken sengaja memasuk kan garam dua sendok di satu pisang lalu menggorengnya.
Setelah meletakkan pisang goreng yang pasti sangat asin itu di piring, Niken membawanya ke meja. dengan hati-hati memasuk kan MSG di gelas minuman yang akan di bawanya, Niken meletak kannya dua sendok penuh.
"Heh, mampus loe. Makanya jangan suka cari gara – gara sama gue” kata Niken dalam hati sambil tersenyum.
"lho Nik, kok masih di sini, di tunggu sama tamunya tuh, masa nggax di kasi apa-apa..." kata mamanya.
"Eh e ia maaa..." balas Niken dan melangkah menuju keruang tamu. Dengan santai Niken duduk di samping Gilang, sambil meletakkan nampan di atas meja.
"emmm, Lang...."
"Lang?!" Nino kaget "Dia ini kan lebih tua dari loe, seharusnya loe memanggilnya kakak donk. Nggax sopan begitu..." lanjutnya memperingatkan adiknya.
"Kakak?!" Niken nggax percaya "Yaaa baiklah... kak Gilang... Niken minta maaf yea soal tadi." kata Niken ke arah Gilang.
"he?!" Gilang dan Nino bingung melihat ulah Niken.
"Niken minta maaf soal tadi, pasti kak Gilang berfikir Niken itu udah nggax sopan banget, Niken tau kita baru kenal hari ini, tapi udah membuat kak Gilang jadi seperti tadi, Niken jadi merasa bersalah..." kata Niken.
"Tuh kan lang, gue bilang juga apa, adik gue ini, Meski kadang-kadang aneh and nyebelin tapi dia itu sebenernya baik hati dan sangat pengertian..." kata Nino ke arah Gilang.
"Kak Gilang maafin Niken kan?" tanya Niken.
"wuaaah prasaan gue nggax enak nih..." kata Gilang dalam hati sambil menatap Niken nggax percaya.
"Kak..." kata Niken sambil tersenyum.
"Eh e... ia gue maaf in elo kok, lagian kan kita baru ketemu and kenal sekarang, jadi gue juga belum tau loe itu orangnya seperti apa, gue juga minta maaf kalau gue udah salah sama loe" balas Gilang sambil berusaha untuk tersenyum.
"Nyadar pun loe..." kata Niken dalam hati "Hemmm, dan sebagai tanda minta maaf Niken sama kakak, Niken udah membuatkan pisang goreng yang special buat kakak nih..." lanjutnya sambil mengambil piring berisi pisang goreng di atas meja.
"HE?!" Gilang bingung.
"Nih kakak ambil dulu, cobain gimana rasanya. Niken nggax tau deh kakak mau makan-makanan buatan Niken atau nggax..." kata Niken dengan wajah sedih.
"Eh emmm, gue mau kok, Biar di situ aja, ntar gue ambil sendiri"
"Nggax mau ea..." Niken tampak cemberut.
"Bukan gitu, ntar gue bisa ambil sendiri, jadi..."
"Lang, loe nggax tau apa adek gue ini kan nggax suka penolakan, dia fikir kalau gitu pasti orangnya nggax suka, jarang-jarang lho adek gue mau baik gini sama temen-temen yang gue bawa, pasti elo orang yang sangat special, kan gue udah bilang king..." puji Nino.
"Heeee, ia lah. Bener tuh..." kata Niken sambil berusaha menyembunyi kan wajah nggax sukanya.
"Emm tapi gue..."
"Beneran nggax mau ea?" tanya Niken sambil menyerahkan sepiring pisang goreng kehadapan Gilang.
"Emm ia deh, gue ambil satu ea, nih gue ambil.." kata Gilang sambil mengambil satu pisang goreng di piring.
"Gue kasi tau ea, pisang goreng buatan adek gue itu enak banget, pokoknya nggax ada yang bisa nandingin deh... gue suka banget makan-makanan buatan adek gue ini..." puji Nino.
"Ah kak Nino ini terlalu memuji deh... Sebenernya Niken nggax segitu juga kok, biasa aja..." kata Niken sambil menahan tawanya.
"hemm, emmm ini gue makan yea..." kata Gilang sambil menggigit pisang gorengnya dan mengunyahnya.
"satu... dua... ti... ga" hitung Niken dalam hati.
"Uhuk... uhuk..." Gilang langsung tersedak sambil mengipas-ngipas mulutnya.
"Eh ada apa?" tanya Niken "Nih minum dulu deh..." lanjutnya sambil memberikan segelas air minum jus orange ke arah Gilang, jus yang tadi udah di beri MSG, Gilang menerimanya dan langsung meneguknya.
"Gimana?" tanya Niken "udah agak mendingan?" tanyanya sambil menahan tawa, sementara Gilang nggax bisa menjawab, ia hanya bisa memegang tenggorokannya yang terasa sangat tidak bisa di bayangkan gimana rasanya.
"Emmm kenapa? nggax enak ea?" tanya Niken.
"Emmm nggax. bukan gitu, enak kok, enak banget malah... bener deh..." kata Gilang setelah bisa ngomong sambil menatap sebel ke arah Niken yang tersenyum penuh kemenangan.
"Emang rasanya kenapa?" tanya Nino.
"Nggax ada apa-apa kok, gue tadi cuma tersedak aja..."
"Awas kalau loe macem-macem ea..." ancam Nino ke arah Niken, dan mengambil satu pisang goreng di atas piring. lalu memakannya, Gilang menunggu reaksi Nino.
"Emmm, gimana? ada yang salah sama pisang nya?" tanya Niken sambil menahan senyum.
"Emmm enggak, rasanya enak kok seperti biasanya..." jawab Nino, Niken langsung tersenyum. Sementara Gilang jadi kaget.
"Tuh kan... Niken nggax macem-macem kok, mana mungkin lah Niken sengaja ngerjain temen terbaik kakak..." kata Niken sambil tersenyum.
"Iiih awas loe ea, loe pasti sengaja melakukan ini ke gue..." kata Gilang dalam hati.
"E makan lagi deh al, enak lho..." kata Nino karena pisang goreng masih ada setengah di tangan Gilang.
"Emmm heee... ia" balas Gilang sambil melirik pisang goreng ditangannya.
"Atau,... nggax suka ea?" tanya Niken.
"Masa' sih, padahal ini enak banget lho..." kata Nino sambil mengunyah pisang yang ada tadi di makannya.
"Eh e enggax kok, gue suka, nih gue makan ea..." kata Gilang sambil memakan pisang goreng yang tadi tersisa, dengan sedikit menahan rasa masin yang amat sangat.
"kalau kakak mau minum nih minumannya..." tawar Niken sambil menyodorkan minuman yang tadi di minum Gilang yang udah di beri MSG ke arah Gilang.
"ia, ntar gue ambil sendiri..." kata Gilang sambil berusaha untuk tersenyum, dan menahan rasa masin di tenggorokannya.
"he he he... kena loe... makanya jangan macem-macem sama gue... tau sendirikan akibatnya... gue di lawan, nikeeen gitu lho..." kata Niken dalam hati sambil tersenyum dan meminum minumannya.
"iiiih awas loe ea, gue tau ini pasti kerjaan nya elo, rasanya jadi aneh gini yang punya gue... pasti dia sengaja... Brengsek... dasar cewek jadi-jadiaaan re-seeeee...." maki Gilang dalam hati sambil menatap Niken sebel, sementara Niken pura-pura tidak melihatnya, seneng banget lah bisa ngerjain and membalas perbuatan Gilang kepadanya.
Cerpen Terbaru King Vs Queen
"Niken, kok loe tega banget sih..." kata Nino begitu duduk di samping Niken yang sedang asyik baca majalah di depan teras rumahnya.
"Tega? emangnya apa yang udah Niken lakuin?" tanya Niken ke arah kakaknya, dengan wajah tanpa dosa.
"Jangan pura-pura bego gitu deh, wajah loe itu emang udah gitu... Jadi jangan di tambah-tambah lagi, jadi makin jelek tau nggax..." kata Nino sambil tersenyum dan duduk di samping adiknya.
"Kakak...Kok ngomongnya gitu, orang cantik-cantik gini juga..." Niken jadi cemberut.
"He he he bercanda... tapi, loe kan yang udah memasuk kan MSG ke dalam minumannya Gilang kemaren?" tanya Nino.
"He?! enggak kok..." kilah Niken.
"Jangan pura-pura nggax tau deh, ayo ngaku, kalau bukan elo siapa lagi coba?" tanya Nino.
"He he he..."
"Jadi bener?" Nino kaget, Niken mengangguk sambil cengengesan "tega banget sih, kan kasihaaan..." lanjutnya.
"Biarin,... Siapa suruh bikin Niken kesel, tanggung sendiri akibatnya, kenapa kakak bisa tau, dia ngadu yea?" tanya Niken.
"Ya nggax lah, mana mungkin dia mau bilang ke kakak, dia itu kan temen kakak yang paling tertutup orangnya" kata Nino.
"Oh yea.... kalau gitu,... kakak tau dari mana?" tanya Niken bingung.
"ya tau lah, gara-gara itu dia nggax berhenti-berhentinya ke kamar mandi tau nggax. dan nggax sengaja kakak membaca diarry nya yang kebetulan ada di kamarnya tadi siang" cerita Nino.
"Cowok nulis diary” Kening Niken terlihat sedikit berkerut. Tapi beberapa saat kemudian “ Ha ha ha... Sukuriiiin, biar tau rasa tuh anak, macem-macem sih.... Belum tau apa siapa Niken..." kata Niken dengan senengnya.
"Kok loe tega gitu, kasihan tau,.... jangan bilang ini loe lakuin karena dia ngomong cewek yang menabraknya itu cewek jadi-jadian itu..."
"Bukan cuma itu aja kak"
"Trus masalahnya apa?"
"Lho katanya kakak lihat buku diarrynya, pasti tau donk, apa yang terjadi..."
"Sebenernya kakak nggax lihat banyak, orang abis itu dia masuk ke kamarnya, tadinya kakak lihat saat dia lagi di kamar mandi, yaaa dari pada ketahuan, kakak nggax lihat lagi, tapi intinya kakak tetap tau ini semua pasti kerjaannya elo kan..."
"Wuaaah ternyata kakak itu emang bukan temen yang baik juga yea..." kata Niken sambil tersenyum-senyum menggoda kakaknya.
"Ah loe apa-apa an sih, bukan gitu, itu kan cuma nggax sengaja, kakak itu sebenernya temen yang sangat baik, tapi cuma... ya kadang-kadang suka jahil dikit... he he he..."
"Oh gitu..." Niken mengangguk-angguk.
"Jadi, apa salahnya sampai-sampai elo ngerjain dia separah itu?" tanya Nino sewot.
"Kakak jangan marah-marah gitu donk, kalau kakak masih marah-marah gitu, Niken nggax mau cerita..."
"Loe berani ya..." kata Nino sambil menggelitiki Niken.
"Aaaa, kakak... berhenti,...." kata Niken berusaha untuk menghindar, tapi Nino tetap menggelitikinya "ia, ia, ia... Niken cerita..." katanya akhirnya, Nino pun berhenti menggelitiki adiknya.
"Udah ayo cerita..." kata Nino.
"Sebenernya dia itu... cowok paling re-se yang pernah Niken kenal, dia nyebelin banget... makanya Niken ngelakuin itu, biar dia nggax macem-macem lagi sama Niken,...."
"Emangnya apa yang udah dia lakuin sama loe, sampai-sampai elo membencinya seperti itu..."
"Sebenernya Niken itu nggax membencinya kalau dia nggax mulai duluan, tapi gara-gara dia Niken kena sial terus tau nggax"
"He? kok bisa..."
"Ia, pertama, gara-gara dia, Niken terlambat ke sekolah kemaren. kedua, gara-gara dia, Niken jadi di hukum sama pak davit. ketiga, gara-gara dia juga, Niken jadi harus menahan malu di hukum sama guru di depan anak-anak lainnya. dan terakhir, dia udah membuat kakak membenci Niken tanpa kakak sadari..." cerita Niken panjang lebar.
"Lho... gimana ceritanya? bukannya kalian baru ketemu siang kemaren?" tanya Nino bingung.
"Ya nggax lah, Niken itu udah pernah ketemu sebelumnya, paginya Niken ketemu dia..."
"Oh yea?"
"Ia, kakak tau nggax sih, si Gilang itu yang udah menabrak Niken duluan..."
"Pake ‘kakak’ Niken..." Nino memperingatkan.
"Kenapa sih, nggax usah pake kakak-kakak an segala deh..."
"Dia itu seumuran sama kakak, dan loe itu lebih muda dari pada dia, jadi loe harus memanggilnya kakak..."
"Ia. kak Gilang. puas?!" Niken jadi sebel "La wong dia dulu yang menabrak Niken, udah gitu malah marah-marah, ngatain Niken jalan pake mata nggax pake kaki, nyebelin, bikin kesel. re-se... Ah pokoknya dia yang salah deh, dan yang lebih parahnya, dia udah membuat kakak membenci cewek yang katanya menabraknya nggax tau apa kalau dia yang udah nabrak Niken..." Niken jadi sebel kalau mengingat itu.
"Jadi... cewek yang membuat Gilang luka itu... elo?!" tanya Nino kaget.
"Yeee orang itu salahnya dia sendiri kok, mana ada salahnya Niken, dia yang nabrak juga..."
"Pantesan aja..."
"Kenapa?"
"Dia sebel banget sama loe..."
"Lho, seharusnya yang merasa sebel itu Niken donk, bukan nya dia..."
"Tapi tetap saja, gara-gara itu dia terluka, udah gitu loe pake acara langsung pergi lagi"
"Gimana nggax, Niken itu udah terlambat banget, dan ini salahnya dia, seharusnya dia minta maaf ke Niken... Tapi malah mengatai Niken yang nggax-nggax, bego lah, cewek jadi-jadian lah, ini lah, itu lah... pokoknya bikin kesel deh..."
"Loe harus minta maaf sama dia..."
"He?! minta maaf? orang dia yang salah juga, masa Niken yang harus minta maaf, ogah"
"Kalau loe nggax minta maaf, loe bakal di musuhin sama fans nya Gilang"
"Fans?!" Niken nggax percaya.
"Ia. Kan kakak udah bilang dia itu idola campus, jadi banyak yang ngejar dia... Dan pastinya karena dia luka banyak yang mengkhuatirkan dia, dan berniat mau menuntut orang yang udah menabrak Gilang"
"What?! menuntut? nggax salah nih, luka sedikit gitu aja juga, lebay banget, tapi bukannya dia itu harusnya seneng ea, kan makin di perhatiin"
"Loe jangan berfikiran gitu, ini tu malah membuat Gilang makin bermasalah tau nggax"
"Maksudnya?"
"Ia, dia itu kan nggax suka di perhatiin berlebihan seperti itu, biasanya aja dia nggax bisa pergi dengan leluasa pasti adaaaa aja yang mendekatinya dan terus mengikutinya, di tambah sekarang tau dia itu luka, pasti makin banyak yang mendekatinya"
"Jadi... Dia nggax suka juga di jadiin 'king' gitu?"
"Ya iya lah, Gilang itu kan orangnya nggax mau orang yang berlebihan seperti itu, dia merasa risih dan menganggap bakal ada yang ngetawain dia kalau tau dia di panggil 'king' karena dia merasa dia itu nggax pantas, belum lagi kemaren elo udah mengetawainya, pasti dia makin nggax mau deh... dia kan anti banget..."
"Ha ha ha.... jadi tuh orang juga nggax suka? Niken kira..."
"Apa? pasti loe fikir dia itu orang yang egois kan? kalau loe belum kenal pasti bakal bilang gitu, tapi kalau loe udah kenal bakal mengetahui kalau dia itu baik banget... Jadi loe harus minta maaf sama dia..."
"Nggax mau..."
"Emangnya loe mau di musuhin sama fans nya si Gilang?"
"Apa urusannya, orang ini bukan salah Niken juga"
"Tapi... Kalau mereka tau loe orangnya, pasti loe bakal di musuhin sama mereka..."
"Dan Niken nggax perduli..." kata Niken sambil beranjak meninggalkan kakaknya sendiri.
"Lho ken, Niken... kakak belum selesai bicara,...."
"Kalau mau membahas masalah tuh orang re-se lagi, percuma. Niken tetap nggax mau minta maaf sama dia, karena ini salahnya dia. Titik" kata Niken tanpa menoleh dan terus melangkah memasuki kamarnya. Nino hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya.
Next Part >>>>