Cerpen cinta Love is mocca last Part
Cerpen cinta love is mocca part end. Sory ya All, cuma tinggal ngepost aja lama apa lagi bikin. he he he....
Oy ya, Cerpen cinta love is mocca ini adalah cerpen kiriman reader star night.
Untuk part sebelumnya kalian bisa baca di sini...
-} Cerpen cinta love is mocca part 1
-} Cerpen Cinta love is mocca part 2
Happy reading ya...
Harus aku akui bahwa aku hadir menjadi perusak dalam hubungannya dengan Vhiand, lelaki yang mampu membuat Ocha jatuh cinta, membuat Ocha melupakan sejenak tentang aku. Aku memang belum pernah bertemu langsung dengannya tapi aku sering melihatnya menjemput Ocha, sehingga membuatku mengiringi kepulangan Ocha dengan tatapan tak rela dan cemburu sedangkan aku hanya mampu menghela napas panjang. Aku melihat bagaimana cara Vhiand memandang Ocha dengan sarat ketulusan, ya cinta yang tulus dan menjanjikan kebahagian. Ya aku tau itulah yang membuat Ocha luluh dan menerimanya.
Aku sendiri juga belum mengerti bagaimana perasaan Ocha sebenarnya kepadanya dan juga kepadaku. Tapi aku hanyalah orang dari masa lalunya, orang yang telah menghilang bertahun-tahun, aku takut persaan yang dia miliki untukku hanya sebuah fatamorgana yang ketika pudar malah membuatku hancur. Aku juga ga bisa terus-terusan disamping Ocha meskipun aku sangat ingin.
Aku cukup sadar dengan apa yang aku rasakan saat ini, ya harus aku akui bahwa aku benar-benar mencintainya. Memandangnya setiap hari membuatku perih karena tak bisa memilikinya dan hanya bisa memandang tanpa menyentuhnya. Ya terkadang aku menciptakan jarak dengan dia, ternyata malah menyakitiku sendiri. Dasar bodohh…teriakku dalam hati setiap kali aku melihat matanya mengernyitkan tanda Tanya ketika aku menjauh atau menghindar, matanya menunjukan keterlukaannya dan membuatku mengutuk diriku sendiri karna kebodohan aku menciptakan luka baginya.
“Ojjjjjiiiiiiiiiiiiii!!!!!” sebuah teriakan yang membuatku kaget dan menutup telingaku karna saking kencangnya suaranya. Oh My God aku lupa kalo aku lagi sama Ocha.
“Ya ampun Ocha lo mau bikin gue budeg yaa??” tanyaku sambil mengelus dada. Sedangkan dia hanya menunjukkan wajah cemberutnya.
“Lagian kamu dari tadi Cuma bengong aja bahkan ga dengerin aku ngomong! Aku kan kesel dikacangin, ditinggal bengong! Hufft tau gitu aku tinggal pulang ta CUUPZZ!!”langsung kukecup bibirnya dan membuatnya langsung terdiam. Pasti dia bakal panjang kali lebar luasnya. Terlepas dari keterkejuttannya perlahan wajahnya mulai meremang dan memerah, sangat merah seperti tomat. Lucu banget ya ampun. Aku Cuma bisa tersenyum sambil menahan tawa yang siap meledak kapan saja.
“Ozzy itu first kiss gue. Kamu curang nyolong ihhh!!”semburnya sambil menahan malu. Wahhh ternyata itu first kiss dia, hahaha aku beruntung banget.
“Wah sama donk Cha, mau lagi nggak biar ada second kiss, third kiss..!!” godaku yang semakin membuatnya memerah.
“Ozzy, genittt ihh!!” ucapnya sambil memukuli badanku dengan tangannya.
“Hahaha berarti mau lagi donk, sini donk, sayankku!!!”tiba-tiba dia langsung memencet hidungku tanda gemes. Aku Cuma bisa tertawa sambil memegang tangannya yang masih tetap memegang hidungku dan memencetnya semakin keras membuatku kesulitan bernapas.
“Ampun-ampun Cha, iya nanti aku minta ijin dulu deh kalo mau ngasih second kiss!!!”sahutku kemudian.
“Kamu tu genit banget sih?? Emang udah berapa cewek yang udah pernah kamu cium di Surabaya dulu!” ucapnya mulai terdengar serius bahkan ia melepaskan hidungku, dan aku kembali bisa bernafas dengan bebas. Entah mengapa aku mendengar seperti nada cemburu dalam pertanyaannya.
“Ada Cha 1 cewek yang sering aku cium, yang aku sayang juga. Aku ketemu ma dia hampir tiap hari, dia juga malaikat penolong aku!”sahutku sambil memperhatikan wajahnya yg mulai keruh menandakan kesedihannya. Membuatku ingin kembali tertawa mengingat bahwa sosok yang aku ceritain adalah mama yang berarti bundanya dia juga.
“Pasti dia cantik banget ya, dia cewe yang sempurna pastinya?”terdengar nada menggantung dari ucapannya.
“iya dia cantik dan sempurna banget dalam hidupku!”jawabku sambil menegaskan. Kulihat matanya mulai terlihat berkaca-kaca. “Emangnya kamu gak ingin tau siapa orangnya??”tanyaku kemudian
“Walaupun aku Tanya aku pasti juga gak akan kenal!”ucapnya mulai menunduk.
“Namanya Alida, tapi aku manggil dia Mama dan kamu manggil dia Bunda!!”sejenak kulihat dia mengernyit menunjukan tanda Tanya yg khas yang selalu ia lakukan, dan mukanya berubah merah aku langsung tertawa ngakak. “Kayaknya ada yang cemburu tuu sama mama!!” godaku yang langsung berdiri dan berjalan meninggalkannya sambil tertawa.
“Ojjiii kamu ngerjain aku ya???” teriak Ocha sambil menyusul dan berlari mengejarku.
“Hahahaha, baru nyadar kamu???wkwkkwkwk!!”aku berlari mundur sambil menunggunya. Karena focus berlari bahkan dia menginjak tali sepatunya sehingga ia jatuh diatasku dan cup, yess aku dapat second kissnya.
“Bruugghhh !!” Kita terjatuh diatas rumput, dan ciuman ini terasa lebih lama dan manis.
Wajahnya merah padam ketika dia mengangkat wajahnya.
“Lho katanya tadi ga mau lagi??”godaku sambil memeluk lehernya agar dia tak kemana-mana. Tapi dia tak menjawab apa malah dia hanya menatap mataku, aku sudah ga tau udah berapa lama jantung berdetak lebih kencang dan aku juga bisa merasakan hembusan napasnya, aku terpaku memandang wajahnya kecantikannya seperti membiusku agar tidak berpaling menatap yang lain, mata coklat itu, hidung bangirnya, bibir pinknya yang merekah, pipinya yang cubby. Astaga kenapa aku baru sadar dia secantik ini sekarang. Semua terlihat lebih indah ketika dilihat dari dekat.
Wuusssshh” Tiba-tiba dia meniup mataku, dan membuatku mengerjap dan terkejut atas tingkahnya.
“Kena Kau?”ucapnya sambil terkikik dan bangun,”Baru sadar ya kalau aku cantik ya!” godanya seakan-akan dia tahu apa yang aku fikirkan. Dan aku merasa wajahku yang memerah karena malu.
“1 sama ya beib??”dia tertawa renyah dan membuatku ingin mencubitnya karna saking gemesnya.
#OCha@
Hahahaha emangnya Cuma kamu doank yang bisa ngerjain aku. Aku memang ga bisa bohongin diri aku sendiri bahwa jantungku selalu berdetak lebih kencang ketika berada didekatnya letupan-letupan itu rasanya selalu menjadi bom waktu. Dan hufffttt my first kiss dia yang mendapatkan, dulu Ka Viand selalu ingin melakukannya tapi aku selalu menolak, dan sekarang first kiss ku diambil Oji. Jantungku serasa akan melompat ketika bibirnya menyentuh bibirku. Membuatku speechless dengan tindakannya. Hal yang ternyata menyenangkan sekali,,,merasakan tangannya melingkar dileherku, selalu membuatku merasa nyaman dan aman. Manik matanya yang berwarna hitam, pesonanya memang selalu memancar tak heran dia menjadi idola sekolah menyaingi Igo. Dan kepiawaiannya bermain basket dan futsal tak diragukan lagi. Belum lagi bakatnya di music, dari vocal, drum, piano dan gitar semua dia kuasai. Ya multi talent.
Aku merasakannya ketika ia mulai menjauhiku, aku mengerti akan posisinya. Aku sampai saat ini memang belum memutuskan Kak Viand tapi aku harus menjelaskan semuanya, siapa Oji kenapa aku sering banget pergi bareng Oji. Kenapa aku mulai sering mengabaikan Kak Vhiand. Mungkin hari ini aku harus menjelaskan semuanya, aku memang menyayanginya tapi rasa cinta yang kumiliki untuk Kak Vhiand memang tak sebesar perasaan yang kumiliki untuk Oji.
@Vhiand@#
Aku menyadari perubahan sikapnya semenjak aku mengajaknya ke taman itu. Sikapnya yang berusaha menjauh menciptakan jarak antar kami. Hingga kemudian hadir seseorang bernama Oji yang ku tahu hanyalah dia teman sekelasnya. Tanpa ada penjelasan apa pun dari Ocha dia perlahan menghilang, pijar mata bersinar ketika bertemu dulu sekarang berubah menjadi pijar kesedihan. Aku ga bisa membaca pikirannya atau pun mengerti isi hatinya. Rentangan jarak yang ia buat memang tak selebar lautan luas Samudra Atlantik tapi rentangan itu cukup untuk menghancurkan aku.
Cinta yang aku pupuk lebih dari 2 tahun seolah tidak bermakna lagi dimatanya. Perhatian-perhatian yang aku berikan kini terasa tak berarti dimatanya, bahkan ajakanku untuk menjemputnya pulang sekolah selalu diabaikan. Dengan alasan aku pulang bareng Oji. Siapa sebenernya Oji itu?? Itu yang selalu membuatku bertanya-tanya.
Drrttt drrrttt! Siapa ya yang telp?
My Little Moccha calling. Hah panjang umur dia baru juga difikirin dia udah telp. Hufftt betapa aku merindukannya.
“Hallo Cha,”jawabku lembut.
“Kak ada yang pengen Ocha bicarain sama kakak. Aku tunggu kakak di Rainbow CafĂ© ya 1 jam dari sekarang.”jawabnya kemudian.
“Kamu mau aku jemput Cha?tanyaku kemudian. Entah mengapa jantungku berasa berdebar lebih kencang. Ada perasaan takut terjadi sesuatu yang menyelinap perih mendengar cara bicaranya yang terdengar serius. Tidak seperti Ocha biasanya yang terdengar santai dan manja.
“Gak usah kak, kita ketemuan disana aja ya!”jelasnya singkat.
“Ya udah sampai ketemu nanti ya My little Mocha, miss you.!”jawabku dan langsung dimatiin olehnya. Sakit rasanya ketika ia tiba-tiba memutuskan telepon begitu saja.
1 jam kemudian.
Kulihat dia sudah duduk gelisah disamping kaca yang menghadap ke jalan, ya tempat favoritnya. Tapi ga bisa menutupi kegelisahan di wajahnya. Dan kulangkahkan kakiku ke arahnya.
“Cha udah lama, datangnya?”sapaku dan langsung duduk di depannya. Dia kaget melihat aku udah berada dihadapannya.
“Duduk kak!”jawabnya dan kulihat di depannya Cuma ada juss apel yang masih utuh, tidak ada rainbow cake yang biasanya ia pesan atau cupcake kesukaannya. Kenapa kamu sebenarnya Cha. Aku langsung duduk di depannya. Dia hanya terdiam, aku pun juga tak bersuara. Aku merasa asing dengannya, rasanya seperti ketika bertemu dengannya pertama kali. Dan kali ini aku sadar dia telah mencabut tunas cinta yang pernah aku tanam dihatinya.
“Maafkan aku kak!” ucapan lirih itu keluar dari bibirnya membuatku luruh seketika.
“Kenapa kamu minta maaf?”
“Aku mau jelasin ke kakak semuanya hari ini, aku gak mau terlalu jauh bikin kakak kecewa sama aku. aku yakin kakak ngerti bagaimana perasaan aku ke kakak selama ini sebesar apa. Kakaklah orang yang pertama yang mampu mengalihkan fikiranku dari dia kepada kakak, kakak yang begitu gigih ngeyakinin aku dan mampu membuatku luluh dengan semua perhatian dan cinta yang kakak berikan, aku ucapin terima kasih. Kakak telah mengisi hari-hari sepiku dengan tawa bahagia dengan penuh kejutan-kejutan kecil yang selalu kakak berikan.” Kemudian dia mengambil jeda seakan memberiku kesempatan untuk memahami apa yang dia katakana.
“Siapa Oji Cha??” tanyaku tanpa menunggu lama lagi.
“Dia cinta pertamaku dari aku umur 7 tahun dan kami berpisah selama 10 tahun. Dia adalah orang yang selama ini aku tunggu selama 10 tahun hingga kaka datang membuatku sejenak melupakannya. Hanya melupakannya sebentar. Dan ternyata cinta itu hanya tersembunyi rapat dalam hatiku, hingga ketika ia datang dia dengan perkasa tumbuh begitu cepat dan membuat tunas yang baru tumbuh itu layu begitu saja. Aku yakin kakak udah tau soal masa lalu itu.” Kulihat tatap matanya yang mulai berkaca-kaca dan menetes kan air matanya.
“Aku mengerti Cha, aku terima semua keputusan kamu! Kalaupun kita harus berpisah sampai disini, aku cukup bahagia karna bisa mengenalmu. Aku bahagia karna mencintaimu. Dan aku akan lebih bahagia lagi kalau kamu bisa bahagia dengannya, cinta yang begitu besar yang selama ini kamu pupuk hingga 10 tahun. Aku ga pernah nyangka ada sedemikian cinta yang hebat yang bisa kamu pertahanin 10 tahun.!” Jawabku sambil tersenyum. Ya aku sangat terkejut mendengar semua penuturannya, dia benar-benar wanita yang hebat, belum pernah ada cewe yang kukenal sehebat dia, cinta yang begitu tulus dan begitu besar.
“Kakak juga hebat kok.! Kakak adalah orang terbaik yang pernah aku kenal. Kakak sangat baik, pasti suatu hari nanti akan datang bidadari yang akan datang buat ngasih cintanya buat kakak.!”
“hahhaahah, jaman sekarang mana ada bidadari Cha?”sambutku sambil mengacak-acak rambutnya.
“Ada kok, ne buktinya salah satunya ada di depan kaka bidadari Mocca!” ucapnya sambil mengedipkan matanya. Dan aku langsung tertawa menatapnya.
“Kalo kamu ma devil kale..!”sahutku sambil tertawa. Dia memang hebat sanggup mempengaruhi suasana hati orang. Aku bahagia pernah menjadikanmu bagian dari hatiku Cha. ILOVE YOU CHA!!
### OCHA###
Yeah akhirnya , akhirnya aku dapat ngomong sama Ka Vhiand, rasanya lega banget dan ga diliputi rasa bersalah lagi. Apa kata Ozy ya kalau dia tau aku udah cerita sama ka Vhiand, hehehe pengen banget ngasih surprise buat dia. Kira-kira apa ya. Aku bikin rainbow cake ahh, trus aku nanti langsung kerumahnya.
Akhirnya jadi juga rainbow cake buatanku. Aku segera ke jalan untuk naik taxi, aku lagi males bawa mobil sendiri. 15 menit aku nyampe disana, ko tumben pintu pagar dan pintu rumahnya ke buka. Aku berjalan perlahan sambil menenteng cakenya. Begitu aku masuk,
DEGGG!! Hatiku rasanya sakit banget seperti layaknya dihujam ribuan jarum tajam, pemandangan yang seketika membuat mataku berkaca-kaca. Kulihat dia tengah memeluk seorang cewe dan mencium kening cewe itu. Cewe yang ga aku kenal.
PRaaakkk!! Tanpa sengaja aku menjatuhkan cake yang kubawa tadi, air mataku sudah berjatuhan. Siapa gadis itu, kenapa wajah Ozy terlihat bahagia banget. Apakah dia kekasih yang dia tinggalin di Surabaya. Dan kulihat mereka serentak menoleh ke arahku secara bersamaan, kulihat wajah terkejut dan berganti wajah ceria. Dengan segera aku menghapus air mataku.
“Maaf aku ga tau kalau sedang ada tamu!” ucapku sambil mengambil rainbow cake yang tadi tanpa sengaja aku jatuhkan.
“OCHA!!” jerit kecilnya, lalu menghampiriku dan berjongkok disampingku membantu mengambil cakenya. “Kamu kok ga bilang mau kesini, aku kan bisa jemput kamu!”ucapnya dengan innoncent.
“Gapapa, maaf aku gatau kalau kamu lagi ada tamu! Aku pulang aja!” ucapku langsung berdiri dan hendak berbalik badan tapi tanganku di pegang olehnya.
“Kok pulang sih, sini dulu aku mau kenalin kamu sama seseorang!” ucapnya ceria, dia itu bego atau gimana sih ga tau apa aku udah cemburu gini malah mau dikenalin ke aku.
“Kak Rena sini!”panggilnya kepada gadis tadi. Hah siapa tadi dia bilang Ka Rena, itu kan Kakaknya Ozy, ya ampun kok aku bisa lupa sih dia punya kakak Cewek.
“Siapa Zy?”Tanya Ka Rena pada Ozy sambil berjalan menuju arah kamu, waahhh tiba-tiba wajahku seakan memanas aduh please jangan merah dulu. Ahh ne wajah ga bisa di control ne.
“Ini Ocha Kak, Cha ini Kak Rena masih ingetkan?”tanyanya sambil memandangku. Dan dia menyadari perubahan warna wajahku, ya dia tau aku malu.
“Kok wajah kamu merah Cha? Jangan bilang kamu tadi cemburu sama Ka Rena Cha” tebakannya benar 100 persen. Wajahku bertambah merah. Dan aku pun langsung memeluknya dan menyembunyikan wajahku di dadanya yg bidang.
“Ya ampun Ocha, kamu udah segini gedenya?”ucap Ka Rena sedangkan Ozy masih tertawa. Aku menarik wajahku dari dadanya dan dia sendiri masih tergelak menertawaiku.
“Iya Kak, maaf ya Kak aku ga tau kalau kakak disini! Hehehe!” ucapku sambil meringis.
“Udah sih Zy ketawanya, kasian Ocha tuh, mukanya udah merah begitu! Hei kamu bawa apa Cha?” ucapnya sambil menarik tanganku dan menjauh dari Ozy yang masih ketawa.
“Aku bawa rainbow cake ni, kak. Buatan aku sendiri tapi!”jawabku kemudian.
“Wah pasti enak banget ya, buat Ka Rena semua ya?? Ozy gak usah dibagi ya!”ucapnya sambil mengeraskan suaranya agar Ozy mendengar perkataannya.
“Ka Rena itu kan buat gue! Enak aja!”teriak Ozy yang langsung menyusul ke sofa.
Dan aku cuma bisa tersenyum kecil melihat tingkahnya. Hufftt aku fikir gadis itu, ahh aku merasa malu sendiri jika mengingatnya.
“Ya udah Cha kakak kedalam dulu ya, pengen istirahat kakak baru sampai dari Melbourne!” dan ku jawab dengan anggukan kepala. Tak lama kemudian Ka Rena beranjak naik ke lantai atas. Sedangkan Ozy memfokuskan pandangannya ke arahku.
“Kamu kenapa ko tumben ga ngabarin aku dulu?apa ada masalah?”tanyanya mulai merubah arah pembicaraan kami agar lebih serius.
“Aku udah putus, Zy!”ucapku perlahan namun aku yakin dia mendengarnya dengan jelas.
“Ka kamu putus sama Vhiand??”tanyanya dengan wajah yang berubah keruh. Terlihat rasa bersalah itu timbul juga dari wajahnya, aku tak mengerti apa yang dipikirkannya. Kenapa dia malah sedih? Bukankan seharusnya dia malah bahagia? Apa keputusan aku salah?
“Iya aku udah putus ama Ka Vhiand, aku udah jelasin semua ke dia, semua yang terjadi diantara kita!”jelasku kemudian.
“Aku gak tau aku musti seneng atau gimana, tapi yang pasti aku merasa bersalah sama Vhiand. Aku ngerasa seolah-olah aku ngrebut kamu dari dia!” dia hanya menunduk. Aku terdiam, merasa bodoh. Tapi aku melakukannya karna aku mau jujur sama diri aku sendiri.
“Aku Cuma mau cerita sama kamu, tapi kalau itu salah dan malah bikin kamu merasa bersalah! Aku minta maaf, bukan aku yang mutusin dia tapi kami sepakat buat ga sama-sama lagi.!” Dadaku rasanya sesak sekali melihat reaksinya, apakah mungkin dia emang udah ga cinta sama aku lagi. “Ya udah aku pulang dulu!” ya aku ga nyangka reaksi dia sedatar ini. Aku beranjak bangun dan menuju pintu, dan kutoleh dia. Tapi dia tetap tak bergeming.
Tiba-tiba kurasakan dekapan hangat memelukku.
‘Jangan pergi gitu aja, aku gak mau kehilangan kamu lagi! Maafin sikap aku tadi yah Cha!!”ucapnya perlahan. Aku berbalik dan melepaskan pelukannya.
“Emang siapa yang mau pergi, aku Cuma mau cari angin aja kok!” jawabku sambil cengengsan dan menatap matanya.
Cup!!” tiba-tiba dia mencium bibirku dan berkata perlahan “I Love you!”. Terasa sangat manis dan indah.Tiba-tiba aku melihat kilatan blitz,
“Cie cie romantis bangett dahh!” ucap Ka Rena yang tentu saja membuatku malu.
“Iya donk Kak!” jawab Ozy sambil merangkul pundakku.
“Udah resmi ni kak!”sahutnya lagi sambil menarikku ke luar. “Aku anter dia pulang dulu ya Kak! Daagghh!” aku benar-benar kaget dengan semua yang baru saja terjadi. Langsung saja kucubit pinggangnya.
“Aduuuuhhh Sakitt beib!Kok dicubit sih?” ucapnya sambil mengelus pinggangnya.
“Kamu sih genit, cium-cium aku sembarangan!”ucapku kesal sambil cemberut.
“Hahaha biarin, kamunya juga mau kok!”godanya lagi. Beneran ini anak pengen di jitak kayaknya. Tetapi malam ini aku bahagia banget.
End….
Biodata penulis :
Nama : Veronicha WH
Fb : JL Vheo Nicha
Twitter : @vheo_nicha
Oy ya, Cerpen cinta love is mocca ini adalah cerpen kiriman reader star night.
Untuk part sebelumnya kalian bisa baca di sini...
-} Cerpen cinta love is mocca part 1
-} Cerpen Cinta love is mocca part 2
Happy reading ya...
Harus aku akui bahwa aku hadir menjadi perusak dalam hubungannya dengan Vhiand, lelaki yang mampu membuat Ocha jatuh cinta, membuat Ocha melupakan sejenak tentang aku. Aku memang belum pernah bertemu langsung dengannya tapi aku sering melihatnya menjemput Ocha, sehingga membuatku mengiringi kepulangan Ocha dengan tatapan tak rela dan cemburu sedangkan aku hanya mampu menghela napas panjang. Aku melihat bagaimana cara Vhiand memandang Ocha dengan sarat ketulusan, ya cinta yang tulus dan menjanjikan kebahagian. Ya aku tau itulah yang membuat Ocha luluh dan menerimanya.
Aku sendiri juga belum mengerti bagaimana perasaan Ocha sebenarnya kepadanya dan juga kepadaku. Tapi aku hanyalah orang dari masa lalunya, orang yang telah menghilang bertahun-tahun, aku takut persaan yang dia miliki untukku hanya sebuah fatamorgana yang ketika pudar malah membuatku hancur. Aku juga ga bisa terus-terusan disamping Ocha meskipun aku sangat ingin.
Aku cukup sadar dengan apa yang aku rasakan saat ini, ya harus aku akui bahwa aku benar-benar mencintainya. Memandangnya setiap hari membuatku perih karena tak bisa memilikinya dan hanya bisa memandang tanpa menyentuhnya. Ya terkadang aku menciptakan jarak dengan dia, ternyata malah menyakitiku sendiri. Dasar bodohh…teriakku dalam hati setiap kali aku melihat matanya mengernyitkan tanda Tanya ketika aku menjauh atau menghindar, matanya menunjukan keterlukaannya dan membuatku mengutuk diriku sendiri karna kebodohan aku menciptakan luka baginya.
“Ojjjjjiiiiiiiiiiiiii!!!!!” sebuah teriakan yang membuatku kaget dan menutup telingaku karna saking kencangnya suaranya. Oh My God aku lupa kalo aku lagi sama Ocha.
“Ya ampun Ocha lo mau bikin gue budeg yaa??” tanyaku sambil mengelus dada. Sedangkan dia hanya menunjukkan wajah cemberutnya.
“Lagian kamu dari tadi Cuma bengong aja bahkan ga dengerin aku ngomong! Aku kan kesel dikacangin, ditinggal bengong! Hufft tau gitu aku tinggal pulang ta CUUPZZ!!”langsung kukecup bibirnya dan membuatnya langsung terdiam. Pasti dia bakal panjang kali lebar luasnya. Terlepas dari keterkejuttannya perlahan wajahnya mulai meremang dan memerah, sangat merah seperti tomat. Lucu banget ya ampun. Aku Cuma bisa tersenyum sambil menahan tawa yang siap meledak kapan saja.
“Ozzy itu first kiss gue. Kamu curang nyolong ihhh!!”semburnya sambil menahan malu. Wahhh ternyata itu first kiss dia, hahaha aku beruntung banget.
“Wah sama donk Cha, mau lagi nggak biar ada second kiss, third kiss..!!” godaku yang semakin membuatnya memerah.
“Ozzy, genittt ihh!!” ucapnya sambil memukuli badanku dengan tangannya.
“Hahaha berarti mau lagi donk, sini donk, sayankku!!!”tiba-tiba dia langsung memencet hidungku tanda gemes. Aku Cuma bisa tertawa sambil memegang tangannya yang masih tetap memegang hidungku dan memencetnya semakin keras membuatku kesulitan bernapas.
“Ampun-ampun Cha, iya nanti aku minta ijin dulu deh kalo mau ngasih second kiss!!!”sahutku kemudian.
“Kamu tu genit banget sih?? Emang udah berapa cewek yang udah pernah kamu cium di Surabaya dulu!” ucapnya mulai terdengar serius bahkan ia melepaskan hidungku, dan aku kembali bisa bernafas dengan bebas. Entah mengapa aku mendengar seperti nada cemburu dalam pertanyaannya.
“Ada Cha 1 cewek yang sering aku cium, yang aku sayang juga. Aku ketemu ma dia hampir tiap hari, dia juga malaikat penolong aku!”sahutku sambil memperhatikan wajahnya yg mulai keruh menandakan kesedihannya. Membuatku ingin kembali tertawa mengingat bahwa sosok yang aku ceritain adalah mama yang berarti bundanya dia juga.
“Pasti dia cantik banget ya, dia cewe yang sempurna pastinya?”terdengar nada menggantung dari ucapannya.
“iya dia cantik dan sempurna banget dalam hidupku!”jawabku sambil menegaskan. Kulihat matanya mulai terlihat berkaca-kaca. “Emangnya kamu gak ingin tau siapa orangnya??”tanyaku kemudian
“Walaupun aku Tanya aku pasti juga gak akan kenal!”ucapnya mulai menunduk.
“Namanya Alida, tapi aku manggil dia Mama dan kamu manggil dia Bunda!!”sejenak kulihat dia mengernyit menunjukan tanda Tanya yg khas yang selalu ia lakukan, dan mukanya berubah merah aku langsung tertawa ngakak. “Kayaknya ada yang cemburu tuu sama mama!!” godaku yang langsung berdiri dan berjalan meninggalkannya sambil tertawa.
“Ojjiii kamu ngerjain aku ya???” teriak Ocha sambil menyusul dan berlari mengejarku.
“Hahahaha, baru nyadar kamu???wkwkkwkwk!!”aku berlari mundur sambil menunggunya. Karena focus berlari bahkan dia menginjak tali sepatunya sehingga ia jatuh diatasku dan cup, yess aku dapat second kissnya.
“Bruugghhh !!” Kita terjatuh diatas rumput, dan ciuman ini terasa lebih lama dan manis.
Wajahnya merah padam ketika dia mengangkat wajahnya.
“Lho katanya tadi ga mau lagi??”godaku sambil memeluk lehernya agar dia tak kemana-mana. Tapi dia tak menjawab apa malah dia hanya menatap mataku, aku sudah ga tau udah berapa lama jantung berdetak lebih kencang dan aku juga bisa merasakan hembusan napasnya, aku terpaku memandang wajahnya kecantikannya seperti membiusku agar tidak berpaling menatap yang lain, mata coklat itu, hidung bangirnya, bibir pinknya yang merekah, pipinya yang cubby. Astaga kenapa aku baru sadar dia secantik ini sekarang. Semua terlihat lebih indah ketika dilihat dari dekat.
Wuusssshh” Tiba-tiba dia meniup mataku, dan membuatku mengerjap dan terkejut atas tingkahnya.
“Kena Kau?”ucapnya sambil terkikik dan bangun,”Baru sadar ya kalau aku cantik ya!” godanya seakan-akan dia tahu apa yang aku fikirkan. Dan aku merasa wajahku yang memerah karena malu.
“1 sama ya beib??”dia tertawa renyah dan membuatku ingin mencubitnya karna saking gemesnya.
#OCha@
Hahahaha emangnya Cuma kamu doank yang bisa ngerjain aku. Aku memang ga bisa bohongin diri aku sendiri bahwa jantungku selalu berdetak lebih kencang ketika berada didekatnya letupan-letupan itu rasanya selalu menjadi bom waktu. Dan hufffttt my first kiss dia yang mendapatkan, dulu Ka Viand selalu ingin melakukannya tapi aku selalu menolak, dan sekarang first kiss ku diambil Oji. Jantungku serasa akan melompat ketika bibirnya menyentuh bibirku. Membuatku speechless dengan tindakannya. Hal yang ternyata menyenangkan sekali,,,merasakan tangannya melingkar dileherku, selalu membuatku merasa nyaman dan aman. Manik matanya yang berwarna hitam, pesonanya memang selalu memancar tak heran dia menjadi idola sekolah menyaingi Igo. Dan kepiawaiannya bermain basket dan futsal tak diragukan lagi. Belum lagi bakatnya di music, dari vocal, drum, piano dan gitar semua dia kuasai. Ya multi talent.
Aku merasakannya ketika ia mulai menjauhiku, aku mengerti akan posisinya. Aku sampai saat ini memang belum memutuskan Kak Viand tapi aku harus menjelaskan semuanya, siapa Oji kenapa aku sering banget pergi bareng Oji. Kenapa aku mulai sering mengabaikan Kak Vhiand. Mungkin hari ini aku harus menjelaskan semuanya, aku memang menyayanginya tapi rasa cinta yang kumiliki untuk Kak Vhiand memang tak sebesar perasaan yang kumiliki untuk Oji.
@Vhiand@#
Aku menyadari perubahan sikapnya semenjak aku mengajaknya ke taman itu. Sikapnya yang berusaha menjauh menciptakan jarak antar kami. Hingga kemudian hadir seseorang bernama Oji yang ku tahu hanyalah dia teman sekelasnya. Tanpa ada penjelasan apa pun dari Ocha dia perlahan menghilang, pijar mata bersinar ketika bertemu dulu sekarang berubah menjadi pijar kesedihan. Aku ga bisa membaca pikirannya atau pun mengerti isi hatinya. Rentangan jarak yang ia buat memang tak selebar lautan luas Samudra Atlantik tapi rentangan itu cukup untuk menghancurkan aku.
Cinta yang aku pupuk lebih dari 2 tahun seolah tidak bermakna lagi dimatanya. Perhatian-perhatian yang aku berikan kini terasa tak berarti dimatanya, bahkan ajakanku untuk menjemputnya pulang sekolah selalu diabaikan. Dengan alasan aku pulang bareng Oji. Siapa sebenernya Oji itu?? Itu yang selalu membuatku bertanya-tanya.
Drrttt drrrttt! Siapa ya yang telp?
My Little Moccha calling. Hah panjang umur dia baru juga difikirin dia udah telp. Hufftt betapa aku merindukannya.
“Hallo Cha,”jawabku lembut.
“Kak ada yang pengen Ocha bicarain sama kakak. Aku tunggu kakak di Rainbow CafĂ© ya 1 jam dari sekarang.”jawabnya kemudian.
“Kamu mau aku jemput Cha?tanyaku kemudian. Entah mengapa jantungku berasa berdebar lebih kencang. Ada perasaan takut terjadi sesuatu yang menyelinap perih mendengar cara bicaranya yang terdengar serius. Tidak seperti Ocha biasanya yang terdengar santai dan manja.
“Gak usah kak, kita ketemuan disana aja ya!”jelasnya singkat.
“Ya udah sampai ketemu nanti ya My little Mocha, miss you.!”jawabku dan langsung dimatiin olehnya. Sakit rasanya ketika ia tiba-tiba memutuskan telepon begitu saja.
1 jam kemudian.
Kulihat dia sudah duduk gelisah disamping kaca yang menghadap ke jalan, ya tempat favoritnya. Tapi ga bisa menutupi kegelisahan di wajahnya. Dan kulangkahkan kakiku ke arahnya.
“Cha udah lama, datangnya?”sapaku dan langsung duduk di depannya. Dia kaget melihat aku udah berada dihadapannya.
“Duduk kak!”jawabnya dan kulihat di depannya Cuma ada juss apel yang masih utuh, tidak ada rainbow cake yang biasanya ia pesan atau cupcake kesukaannya. Kenapa kamu sebenarnya Cha. Aku langsung duduk di depannya. Dia hanya terdiam, aku pun juga tak bersuara. Aku merasa asing dengannya, rasanya seperti ketika bertemu dengannya pertama kali. Dan kali ini aku sadar dia telah mencabut tunas cinta yang pernah aku tanam dihatinya.
“Maafkan aku kak!” ucapan lirih itu keluar dari bibirnya membuatku luruh seketika.
“Kenapa kamu minta maaf?”
“Aku mau jelasin ke kakak semuanya hari ini, aku gak mau terlalu jauh bikin kakak kecewa sama aku. aku yakin kakak ngerti bagaimana perasaan aku ke kakak selama ini sebesar apa. Kakaklah orang yang pertama yang mampu mengalihkan fikiranku dari dia kepada kakak, kakak yang begitu gigih ngeyakinin aku dan mampu membuatku luluh dengan semua perhatian dan cinta yang kakak berikan, aku ucapin terima kasih. Kakak telah mengisi hari-hari sepiku dengan tawa bahagia dengan penuh kejutan-kejutan kecil yang selalu kakak berikan.” Kemudian dia mengambil jeda seakan memberiku kesempatan untuk memahami apa yang dia katakana.
“Siapa Oji Cha??” tanyaku tanpa menunggu lama lagi.
“Dia cinta pertamaku dari aku umur 7 tahun dan kami berpisah selama 10 tahun. Dia adalah orang yang selama ini aku tunggu selama 10 tahun hingga kaka datang membuatku sejenak melupakannya. Hanya melupakannya sebentar. Dan ternyata cinta itu hanya tersembunyi rapat dalam hatiku, hingga ketika ia datang dia dengan perkasa tumbuh begitu cepat dan membuat tunas yang baru tumbuh itu layu begitu saja. Aku yakin kakak udah tau soal masa lalu itu.” Kulihat tatap matanya yang mulai berkaca-kaca dan menetes kan air matanya.
“Aku mengerti Cha, aku terima semua keputusan kamu! Kalaupun kita harus berpisah sampai disini, aku cukup bahagia karna bisa mengenalmu. Aku bahagia karna mencintaimu. Dan aku akan lebih bahagia lagi kalau kamu bisa bahagia dengannya, cinta yang begitu besar yang selama ini kamu pupuk hingga 10 tahun. Aku ga pernah nyangka ada sedemikian cinta yang hebat yang bisa kamu pertahanin 10 tahun.!” Jawabku sambil tersenyum. Ya aku sangat terkejut mendengar semua penuturannya, dia benar-benar wanita yang hebat, belum pernah ada cewe yang kukenal sehebat dia, cinta yang begitu tulus dan begitu besar.
“Kakak juga hebat kok.! Kakak adalah orang terbaik yang pernah aku kenal. Kakak sangat baik, pasti suatu hari nanti akan datang bidadari yang akan datang buat ngasih cintanya buat kakak.!”
“hahhaahah, jaman sekarang mana ada bidadari Cha?”sambutku sambil mengacak-acak rambutnya.
“Ada kok, ne buktinya salah satunya ada di depan kaka bidadari Mocca!” ucapnya sambil mengedipkan matanya. Dan aku langsung tertawa menatapnya.
“Kalo kamu ma devil kale..!”sahutku sambil tertawa. Dia memang hebat sanggup mempengaruhi suasana hati orang. Aku bahagia pernah menjadikanmu bagian dari hatiku Cha. ILOVE YOU CHA!!
### OCHA###
Yeah akhirnya , akhirnya aku dapat ngomong sama Ka Vhiand, rasanya lega banget dan ga diliputi rasa bersalah lagi. Apa kata Ozy ya kalau dia tau aku udah cerita sama ka Vhiand, hehehe pengen banget ngasih surprise buat dia. Kira-kira apa ya. Aku bikin rainbow cake ahh, trus aku nanti langsung kerumahnya.
Akhirnya jadi juga rainbow cake buatanku. Aku segera ke jalan untuk naik taxi, aku lagi males bawa mobil sendiri. 15 menit aku nyampe disana, ko tumben pintu pagar dan pintu rumahnya ke buka. Aku berjalan perlahan sambil menenteng cakenya. Begitu aku masuk,
DEGGG!! Hatiku rasanya sakit banget seperti layaknya dihujam ribuan jarum tajam, pemandangan yang seketika membuat mataku berkaca-kaca. Kulihat dia tengah memeluk seorang cewe dan mencium kening cewe itu. Cewe yang ga aku kenal.
PRaaakkk!! Tanpa sengaja aku menjatuhkan cake yang kubawa tadi, air mataku sudah berjatuhan. Siapa gadis itu, kenapa wajah Ozy terlihat bahagia banget. Apakah dia kekasih yang dia tinggalin di Surabaya. Dan kulihat mereka serentak menoleh ke arahku secara bersamaan, kulihat wajah terkejut dan berganti wajah ceria. Dengan segera aku menghapus air mataku.
“Maaf aku ga tau kalau sedang ada tamu!” ucapku sambil mengambil rainbow cake yang tadi tanpa sengaja aku jatuhkan.
“OCHA!!” jerit kecilnya, lalu menghampiriku dan berjongkok disampingku membantu mengambil cakenya. “Kamu kok ga bilang mau kesini, aku kan bisa jemput kamu!”ucapnya dengan innoncent.
“Gapapa, maaf aku gatau kalau kamu lagi ada tamu! Aku pulang aja!” ucapku langsung berdiri dan hendak berbalik badan tapi tanganku di pegang olehnya.
“Kok pulang sih, sini dulu aku mau kenalin kamu sama seseorang!” ucapnya ceria, dia itu bego atau gimana sih ga tau apa aku udah cemburu gini malah mau dikenalin ke aku.
“Kak Rena sini!”panggilnya kepada gadis tadi. Hah siapa tadi dia bilang Ka Rena, itu kan Kakaknya Ozy, ya ampun kok aku bisa lupa sih dia punya kakak Cewek.
“Siapa Zy?”Tanya Ka Rena pada Ozy sambil berjalan menuju arah kamu, waahhh tiba-tiba wajahku seakan memanas aduh please jangan merah dulu. Ahh ne wajah ga bisa di control ne.
“Ini Ocha Kak, Cha ini Kak Rena masih ingetkan?”tanyanya sambil memandangku. Dan dia menyadari perubahan warna wajahku, ya dia tau aku malu.
“Kok wajah kamu merah Cha? Jangan bilang kamu tadi cemburu sama Ka Rena Cha” tebakannya benar 100 persen. Wajahku bertambah merah. Dan aku pun langsung memeluknya dan menyembunyikan wajahku di dadanya yg bidang.
“Ya ampun Ocha, kamu udah segini gedenya?”ucap Ka Rena sedangkan Ozy masih tertawa. Aku menarik wajahku dari dadanya dan dia sendiri masih tergelak menertawaiku.
“Iya Kak, maaf ya Kak aku ga tau kalau kakak disini! Hehehe!” ucapku sambil meringis.
“Udah sih Zy ketawanya, kasian Ocha tuh, mukanya udah merah begitu! Hei kamu bawa apa Cha?” ucapnya sambil menarik tanganku dan menjauh dari Ozy yang masih ketawa.
“Aku bawa rainbow cake ni, kak. Buatan aku sendiri tapi!”jawabku kemudian.
“Wah pasti enak banget ya, buat Ka Rena semua ya?? Ozy gak usah dibagi ya!”ucapnya sambil mengeraskan suaranya agar Ozy mendengar perkataannya.
“Ka Rena itu kan buat gue! Enak aja!”teriak Ozy yang langsung menyusul ke sofa.
Dan aku cuma bisa tersenyum kecil melihat tingkahnya. Hufftt aku fikir gadis itu, ahh aku merasa malu sendiri jika mengingatnya.
“Ya udah Cha kakak kedalam dulu ya, pengen istirahat kakak baru sampai dari Melbourne!” dan ku jawab dengan anggukan kepala. Tak lama kemudian Ka Rena beranjak naik ke lantai atas. Sedangkan Ozy memfokuskan pandangannya ke arahku.
“Kamu kenapa ko tumben ga ngabarin aku dulu?apa ada masalah?”tanyanya mulai merubah arah pembicaraan kami agar lebih serius.
“Aku udah putus, Zy!”ucapku perlahan namun aku yakin dia mendengarnya dengan jelas.
“Ka kamu putus sama Vhiand??”tanyanya dengan wajah yang berubah keruh. Terlihat rasa bersalah itu timbul juga dari wajahnya, aku tak mengerti apa yang dipikirkannya. Kenapa dia malah sedih? Bukankan seharusnya dia malah bahagia? Apa keputusan aku salah?
“Iya aku udah putus ama Ka Vhiand, aku udah jelasin semua ke dia, semua yang terjadi diantara kita!”jelasku kemudian.
“Aku gak tau aku musti seneng atau gimana, tapi yang pasti aku merasa bersalah sama Vhiand. Aku ngerasa seolah-olah aku ngrebut kamu dari dia!” dia hanya menunduk. Aku terdiam, merasa bodoh. Tapi aku melakukannya karna aku mau jujur sama diri aku sendiri.
“Aku Cuma mau cerita sama kamu, tapi kalau itu salah dan malah bikin kamu merasa bersalah! Aku minta maaf, bukan aku yang mutusin dia tapi kami sepakat buat ga sama-sama lagi.!” Dadaku rasanya sesak sekali melihat reaksinya, apakah mungkin dia emang udah ga cinta sama aku lagi. “Ya udah aku pulang dulu!” ya aku ga nyangka reaksi dia sedatar ini. Aku beranjak bangun dan menuju pintu, dan kutoleh dia. Tapi dia tetap tak bergeming.
Tiba-tiba kurasakan dekapan hangat memelukku.
‘Jangan pergi gitu aja, aku gak mau kehilangan kamu lagi! Maafin sikap aku tadi yah Cha!!”ucapnya perlahan. Aku berbalik dan melepaskan pelukannya.
“Emang siapa yang mau pergi, aku Cuma mau cari angin aja kok!” jawabku sambil cengengsan dan menatap matanya.
Cup!!” tiba-tiba dia mencium bibirku dan berkata perlahan “I Love you!”. Terasa sangat manis dan indah.Tiba-tiba aku melihat kilatan blitz,
“Cie cie romantis bangett dahh!” ucap Ka Rena yang tentu saja membuatku malu.
“Iya donk Kak!” jawab Ozy sambil merangkul pundakku.
“Udah resmi ni kak!”sahutnya lagi sambil menarikku ke luar. “Aku anter dia pulang dulu ya Kak! Daagghh!” aku benar-benar kaget dengan semua yang baru saja terjadi. Langsung saja kucubit pinggangnya.
“Aduuuuhhh Sakitt beib!Kok dicubit sih?” ucapnya sambil mengelus pinggangnya.
“Kamu sih genit, cium-cium aku sembarangan!”ucapku kesal sambil cemberut.
“Hahaha biarin, kamunya juga mau kok!”godanya lagi. Beneran ini anak pengen di jitak kayaknya. Tetapi malam ini aku bahagia banget.
End….
Biodata penulis :
Nama : Veronicha WH
Fb : JL Vheo Nicha
Twitter : @vheo_nicha
Post a Comment for "Cerpen cinta Love is mocca last Part"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...