Write something that someone told you about yourself that you never forget #Day3

#Day 03

Memasuki hari ketiga dalam 30 Days Blog Challenge yang di adakan oleh pelangi drama. Temanya kali ini adalah Write something that someone told you about yourself that you never forget. Emp, sulit nih nulisnya. Soalnya rada susah terkesan sama orang. Apalagi kalau yang di omongin tentang diri sendiri. Tapi nggak papa deh. Karena ini yang nggak bisa di lupakan, so aku coba tulis ya.

"Jadi orang jangan cuma mentingin diri sendiri aja donk"

Sumpah ya, tu kalimat kayaknya ngena banget. Secara, seorang 'Ana merya' gitu lho, sejak kapan coba mentingin diri sendiri aja? Dimana mana juga kebanyakan mereka noh yang suka semana - mena. #MendadakEmosi.

Kejadiannya waktu masih kelas 2 SD _ Saking berkesannya sampe aku nggak bisa lupa. Ceritanya kami ada tiga sahabat_itu juga kalau masih pantes di sebut sahabat. Pas berangkat sekolah yang lumayan jauh, hampir 7 KM kalau nggak salah, biasanya kami jalan kaki.

Ditengah jalan, ketemu sama my brother yang pake sepeda. Dan kemudian aku di bonceng, sampe kesekolah. Selesai....

Belum, kalau sampe di situ mah aku nggak akan berkesan.

Selang waktu berlalu. Lupa sih entah berapa lama. Seperti biasa, jalan ke rumah salah satu dari 'sahabat' ini bareng bareng. Kebetulan kedua orang ini adalah saling sepupuan. Orang tua mereka juga waktu itu ada disana. Saat sedang asik bermain kelereng, nggak ada angin nggak ada hujan, aku di nasehatin panjang kali lebar sama dengan luas yang tak terhingga. Namanya juga anak SD, masih polos. Dengerin aja lah ya kan.

Dan diantara kalimat yang mereka lontarkan, yang paling di ingat hingga saat ini adalah untuk "Tidak mentingin diri sendiri, pikirin orang lain juga"

Awalnya aku nggak nerti apa yang terjadi, nggak paham kenapa aku di marah, dan apa maksut dari nasehat itu. Sampai kemudian aku tau di mana permasalahnnya.

Ternyata, saat kami berangkat ke sekolah bertiga. Dimana aku duluan bareng my brother, kedua temen aku itu bolos sekolah. Mereka pada balik lagi kerumah dengan pakaian kotornya. Alasan supaya tidak kena marah adalah, itu semua ulah aku. Aku yang bikin mereka kayak gitu. Makanya cuma aku doank yang sekolah, sementara mereka balik karena malu pakaiannya kotor.

WHAT THE HELL!

Kalau di pikir pikir sekarang, aku jadi penasaran. Sehebat apa sih mereka bercerita sampai keluarganya dengan begitu saja percaya? Logikanya aja mereka berdua, la aku sendirian. Mungkin gitu mereka bisa kalah?

Tapi entahlah. Karena hingga kini, semua itu masih misteri.

Yang jelas, itu adalah sesuatu yang orang katakan tentang aku yang tidak pernah _ atau mungkin belum _ bisa aku lupain.

Titik!