Cerbung Terbaru "Let It Flow " ~ Part 01
Bosen dengan teenlit, kali ini adminnya ngetes nulis cerita baru. Nggak ada lagi anak kuliahan, nggak ada lagi cinta cintaan anak sekolahan. Judul cerbung terbarunya Let It Flow. Kali ini para tokohnya udah pada kerja. Pertama kalinya nih nulis ginian, moga aja nggak terkesan aneh ya. Untuk jalan ceritanya emang lebih panjang... Eaaaaa....Yang penasaran simak langsung ke bawah. Di tunggu tanggapannya ya.....
Tau nggak apa yang paling ngeselin pas naksir seseorang?
Ngasih kode, tapi yang di kode nggak peka juga.
Er masih tengelam dalam dunia hayalan dengan asik menscroll mouse di tangan sembari sesekali cekikian sendiri membaca tiap bait kata yang di rangkai oleh salah satu penulis favorit yang menerbitkan ceritanya secara online ketika sebuah kertas menimpuk kepala yang sontak membuatnya menoleh. Mencari tau siapa pelakunya. Tatapan Satria di meja depan segera menyadarkan Er bahwa ia adalah pelaku kezoliman kertas.
Hari gini, selain hanphone dan media sosmed, kertas ternyata juga bisa dijadikan sarana berkomunikasi sodara sodara!
"Apaan sih lo main timpuk sembarangan, lagi seru serunya ini gue baca cerita," gerut Er terlihat kesel.
Siapa yang nggak kesel, lagi seru serunya malah di ganggu. Apalagi Satria kurang kerjaan, udah gangu gitu sok sok an gagu. Kode kode nggak jelas.
"Loe kenapa? Kelilipan. Keryip keryip gitu. Godain gue lo? Sory sory jek. Gue nggak tertarik cinta lokasi."
"Ngaco. Lo di panggil bos bego!"
"Ha?!" kalimat lirih Satria kontan membuat Er mangap. Sembari dengan cepat memutar kursi sedikit menyamping ke belakang. Pasalnya ruangan bos memang ada di situ.
"Ehem..."
Mampus. Bos sejak kapan berdiri di pintu gitu? Jangan bilang Er ketahuan asik baca webtoon di jam kerja. Tanpa melihat, jari-jari tangan kirinya yang memang sudah terlatih segera menekan tombol shift dan tab secara bersamaan. Mengubah tampilan layar kembali pada program Excel setelah sekian lama menampilkan jendela mozilla.
"Eh maaf pak. Bapak manggil saya?"
Udah terlanjur basah, mendingan mandi aja sekalian.
"Er, mana laporan event acara minggu lalu yang saya minta?"
Mati anak ayam, ini bos kapan minta laporannya? Laporan yang mana lagi? Laporan event minggu lalu ya? Kan udah ia kasih.
"Maaf pak, laporan yang mana ya pak?"
"Laporan event ulang tahun yang diadakan di Nongsa kemaren. Makanya kalau kerja itu yang bener. Kamu dibayar disini kan buat kerja bukan buat baca baca. Saya tidak mau tau, saya mau laporan itu sudah ada di meja saya dengan segera."
Setelah ngomong dengan semena - mena, big bos segera balik badan diiringi dengan gedubrak suara pintu yang di tutup. Dibanting lebih tepatnya.
"Gila lo, emang enak ke gep bos lagi nyantai di jam kerja. Makanya kalau punya kerjaan selesaikan dulu baru leha leha," nasehat Okta yang sama sekali nggak perlu.
Iya kali Er nyantai kalau kerjaannya banyak. Sembarangan aja.
Lagian ini bos rese banget. Laporan event kemaren kan sudah ia taro di mejanya karena kemaren bosnya memang tidak ada muncul ke kantor. Dari pada nantinya ia lupa makanya ia langsung taro di mejanya. Masa ia bosnya nggak lihat.
"Kerjaan gue udah beres lagi. Makanya gue nyantai. Lagian minggu kemaren juga gue full lembur tau," balas Er tak terima.
Okta hanya angkat bahu. Tanpa kata Er bangkit berdiri, berjalan masuk keruangan big bos. Jangan sampai panggilan kedua ia dapatkan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa bosnya sama sekali bukan tipe orang yang bisa melucu. Selain pelitnya yang amit amit, memerintah juga suka semena – mena. Kalau pas marah marah apalagi. Tobat deh tobat.
Cerbung Let It Flow |
Ngasih kode, tapi yang di kode nggak peka juga.
Er masih tengelam dalam dunia hayalan dengan asik menscroll mouse di tangan sembari sesekali cekikian sendiri membaca tiap bait kata yang di rangkai oleh salah satu penulis favorit yang menerbitkan ceritanya secara online ketika sebuah kertas menimpuk kepala yang sontak membuatnya menoleh. Mencari tau siapa pelakunya. Tatapan Satria di meja depan segera menyadarkan Er bahwa ia adalah pelaku kezoliman kertas.
Hari gini, selain hanphone dan media sosmed, kertas ternyata juga bisa dijadikan sarana berkomunikasi sodara sodara!
"Apaan sih lo main timpuk sembarangan, lagi seru serunya ini gue baca cerita," gerut Er terlihat kesel.
Siapa yang nggak kesel, lagi seru serunya malah di ganggu. Apalagi Satria kurang kerjaan, udah gangu gitu sok sok an gagu. Kode kode nggak jelas.
"Loe kenapa? Kelilipan. Keryip keryip gitu. Godain gue lo? Sory sory jek. Gue nggak tertarik cinta lokasi."
"Ngaco. Lo di panggil bos bego!"
"Ha?!" kalimat lirih Satria kontan membuat Er mangap. Sembari dengan cepat memutar kursi sedikit menyamping ke belakang. Pasalnya ruangan bos memang ada di situ.
"Ehem..."
Mampus. Bos sejak kapan berdiri di pintu gitu? Jangan bilang Er ketahuan asik baca webtoon di jam kerja. Tanpa melihat, jari-jari tangan kirinya yang memang sudah terlatih segera menekan tombol shift dan tab secara bersamaan. Mengubah tampilan layar kembali pada program Excel setelah sekian lama menampilkan jendela mozilla.
"Eh maaf pak. Bapak manggil saya?"
Udah terlanjur basah, mendingan mandi aja sekalian.
"Er, mana laporan event acara minggu lalu yang saya minta?"
Mati anak ayam, ini bos kapan minta laporannya? Laporan yang mana lagi? Laporan event minggu lalu ya? Kan udah ia kasih.
"Maaf pak, laporan yang mana ya pak?"
"Laporan event ulang tahun yang diadakan di Nongsa kemaren. Makanya kalau kerja itu yang bener. Kamu dibayar disini kan buat kerja bukan buat baca baca. Saya tidak mau tau, saya mau laporan itu sudah ada di meja saya dengan segera."
Setelah ngomong dengan semena - mena, big bos segera balik badan diiringi dengan gedubrak suara pintu yang di tutup. Dibanting lebih tepatnya.
"Gila lo, emang enak ke gep bos lagi nyantai di jam kerja. Makanya kalau punya kerjaan selesaikan dulu baru leha leha," nasehat Okta yang sama sekali nggak perlu.
Iya kali Er nyantai kalau kerjaannya banyak. Sembarangan aja.
Lagian ini bos rese banget. Laporan event kemaren kan sudah ia taro di mejanya karena kemaren bosnya memang tidak ada muncul ke kantor. Dari pada nantinya ia lupa makanya ia langsung taro di mejanya. Masa ia bosnya nggak lihat.
"Kerjaan gue udah beres lagi. Makanya gue nyantai. Lagian minggu kemaren juga gue full lembur tau," balas Er tak terima.
Okta hanya angkat bahu. Tanpa kata Er bangkit berdiri, berjalan masuk keruangan big bos. Jangan sampai panggilan kedua ia dapatkan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa bosnya sama sekali bukan tipe orang yang bisa melucu. Selain pelitnya yang amit amit, memerintah juga suka semena – mena. Kalau pas marah marah apalagi. Tobat deh tobat.
Post a Comment for "Cerbung Terbaru "Let It Flow " ~ Part 01"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...