Review Novel Better Than This karya Pradnya Paramitha
Better Than This karya Pradnya Paramitha, gue kasi bintang 5 dengan 5 sebagai nilai tertinggi, padahal sekilas temanya itu kesannya pasaran banget lho, 'dari benci menjadi cinta'. Nilai plus untuk novel ini kenapa gue suka adalah karena celetukan atau ulah Saras _ pemeran utama _ yang dalam banyak moment selalu bikin ketawa. Salah satunya adalah "Kenapa Panji nggak pernah ngajarin cara pura - pura mati sih?"
Saras dan Panji telah bersahabat sejak lama. Walaupun Saras punya banyak teman, tapi Panji adalah satu satunya sahabat. Tapi tenang aja, disini nggak ada aroma friendzone sama sekali. Justru persahabatan dou orang ini, sukses bikin iri.Gue reques satu sahabat kayak Panji donk
Saras suka Dokter Riza, dan suka dunia fotografi, dan suka taruhan. Tapi Saras nggak suka Leo. Tepatnya Saras benci banget sama cowok yang satu ini terhitung sejak zaman orientasi pas awal masuk kampus. Sempat terpesona dengan senyum manis serta perhatian yang Leo berikan untuknya, tapi langsung buyar pas tau Leo adalah senior yang paling membuatnya menderita pas ospek.
Saras benci Leo, Leo nggak suka Saras. Tapi Saras harus jadian dengan Leo karena Morrie suka sama Panji padahal Panji anti sama Morrie. Semuanya berawal dari Dokter Riza selaku cinta pertama Saras. Morrie yang memang merupakan musuh bebuyutan Saras menantang Saras untuk menjadikan Leo sebagai kekasihnya. Jika ia menolak, gadis itu mengancam akan merebut dokter Reza darinya. Jika sampai Saras kalah, ia harus membantu Morrie untuk mendapatkan Panji seumur hidupnya.
Tuh, kurang somplak apalagi coba si Saras ini. Udah jelas jelas Panji satu satunya sahabat yang ia punya, malah seenaknya di jadikan taruhan. Karena itu, mau nggak mau ia harus memenangkan taruhan ini. Berbagai strategi dipakai. Rayuan mulai dilancarkan. Hasilnya? Tentu saja gagal! Udah di bilangkan, Leo nggak suka sama Saras.
Tapi keajaiban terjadi. Singkatnya Leo berubah pikiran, dan Saras berhasil memenangkan taruhan. Ngomong - ngomong, taruhannya ada tambahan ke season dua. Kali ini melibatkan Jerro Atma, Fotografer idola Saras. Yang sialnya merupakan kakak kandung dari Morrie.
Nah, makin simpang siur kan?
Apapun ceritanya, taruhan selesai, Saras menang. Tapi masalah tak berhenti di sana. "Kita memulai dengan caramu, tapi sekarang kita pakai caraku. I love you. Kamu mau jadi pacarku beneran?" . Sejauh yang Saras tahu, harusnya cewek senang saat ada pria yang mengucapkan cinta. Tapi, ini justru sebaliknya. Saras terjebak dalam permainannya sendiri.
Serius ya guys, Novel Better Than This beneran rekomend. Terutama untuk pengemar kisah komedi romantis. Somplaknya Saras asli bikin ketawa, persahabatannya dengan Panji juga bisa bikin iri. Sementara Leo, astaga si KUHP berjalan ini ternyata juga punya pesona yang nggak bisa sembarangan di tepis jauh jauh.
Klasik ala Siti Nurbaya, karena ternyata Novel ini ada unsur perjodohannya. Eaaaaaa. Saras juga udah bilang kisahnya dan Leo terkesan alay ala FTV tapi ujung - ujungnya ia terbawa suasana juga. So, biar nggak kebanyaka spoiler, gue cut disini aja ya. Mending langsung baca aja bukunya. Dijamin tidak menyesal, menyesal tidak di tanggung.
Review Novel Better Than This karya Pradnya Paramitha |
- "Kita memulai dengan caramu, tapi sekarang kita pakai caraku. I love you. Kamu mau jadi pacarku beneran?"
Saras dan Panji telah bersahabat sejak lama. Walaupun Saras punya banyak teman, tapi Panji adalah satu satunya sahabat. Tapi tenang aja, disini nggak ada aroma friendzone sama sekali. Justru persahabatan dou orang ini, sukses bikin iri.
Saras suka Dokter Riza, dan suka dunia fotografi, dan suka taruhan. Tapi Saras nggak suka Leo. Tepatnya Saras benci banget sama cowok yang satu ini terhitung sejak zaman orientasi pas awal masuk kampus. Sempat terpesona dengan senyum manis serta perhatian yang Leo berikan untuknya, tapi langsung buyar pas tau Leo adalah senior yang paling membuatnya menderita pas ospek.
Saras benci Leo, Leo nggak suka Saras. Tapi Saras harus jadian dengan Leo karena Morrie suka sama Panji padahal Panji anti sama Morrie. Semuanya berawal dari Dokter Riza selaku cinta pertama Saras. Morrie yang memang merupakan musuh bebuyutan Saras menantang Saras untuk menjadikan Leo sebagai kekasihnya. Jika ia menolak, gadis itu mengancam akan merebut dokter Reza darinya. Jika sampai Saras kalah, ia harus membantu Morrie untuk mendapatkan Panji seumur hidupnya.
Tuh, kurang somplak apalagi coba si Saras ini. Udah jelas jelas Panji satu satunya sahabat yang ia punya, malah seenaknya di jadikan taruhan. Karena itu, mau nggak mau ia harus memenangkan taruhan ini. Berbagai strategi dipakai. Rayuan mulai dilancarkan. Hasilnya? Tentu saja gagal! Udah di bilangkan, Leo nggak suka sama Saras.
Tapi keajaiban terjadi. Singkatnya Leo berubah pikiran, dan Saras berhasil memenangkan taruhan. Ngomong - ngomong, taruhannya ada tambahan ke season dua. Kali ini melibatkan Jerro Atma, Fotografer idola Saras. Yang sialnya merupakan kakak kandung dari Morrie.
Nah, makin simpang siur kan?
Apapun ceritanya, taruhan selesai, Saras menang. Tapi masalah tak berhenti di sana. "Kita memulai dengan caramu, tapi sekarang kita pakai caraku. I love you. Kamu mau jadi pacarku beneran?" . Sejauh yang Saras tahu, harusnya cewek senang saat ada pria yang mengucapkan cinta. Tapi, ini justru sebaliknya. Saras terjebak dalam permainannya sendiri.
Serius ya guys, Novel Better Than This beneran rekomend. Terutama untuk pengemar kisah komedi romantis. Somplaknya Saras asli bikin ketawa, persahabatannya dengan Panji juga bisa bikin iri. Sementara Leo, astaga si KUHP berjalan ini ternyata juga punya pesona yang nggak bisa sembarangan di tepis jauh jauh.
- "Apa yang mau aku bilang adalah, bahwa aku menginginkan kamu. Untuk diriku sendiri. Bukan buat papa, tapi kalau aku bilang begitu apa kamu akan percaya?"
Klasik ala Siti Nurbaya, karena ternyata Novel ini ada unsur perjodohannya. Eaaaaaa. Saras juga udah bilang kisahnya dan Leo terkesan alay ala FTV tapi ujung - ujungnya ia terbawa suasana juga. So, biar nggak kebanyaka spoiler, gue cut disini aja ya. Mending langsung baca aja bukunya. Dijamin tidak menyesal, menyesal tidak di tanggung.
Post a Comment for "Review Novel Better Than This karya Pradnya Paramitha "
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...