Review Novel Melbourne (Wedding) Marathon karya Almira Bastari
Melbourne (Wedding) Marathon, novel pertama karya Almira Bastari yang justru gue baru baca setelah gue menamatkan novel Resign yang terbit belakangan. Novel Melbourne (Wedding) Marathon kalo kata gue mah udah kayak kisah dongeng jaman now, Too good to be true banget. Tapi tetep aja gue suka.
Sydney Deyanira, pemeran utama dalam novel ini. Seorang gadis yang cerdas, mandiri, ambisius dan perfeksinonis tapi menyandang status sebagai jomblo dari lahir. Dibilang terjebak Freindzone tapi sebenernya udah pernah kencan sama sahabatnya, Rafka. Sayangnya tu cowok rese, ngajak kencan Sydney tapi malah jadiannya sama orang lain _ Clara. Kan minta di tonjok.
Sembari mengobati patah hatinya, Sydney memutuskan untuk bekerja pada Anantha Daniswara, sebagai tukang masak (????). Anantha sekilas terlihat sebagai sosok pria sukses, arogan dan suka gonta ganti pasangan padalah sejatinya ia adalah seorang yang gagal move on yang belum berdamai dengan masa lalu. Mantan pacar yang sudah ia perjuangkan mati matian justru malah menikah dengan pria lain yang lebih kaya. Ngenes!
Be de we, setingan kisah dalam ceritanya ini ada di Melbourne ya. Lanjut...
Untuk memenuhi tantangan sang mantan, Anantha memutuskan untuk melakukan kontrak simboismutualisme pada Sydney, perjanjian untuk menjalin status sebagai pasangan alias pacaran selama satu bulan. Tugasnya apalagi kalau bukan nemenin kondangan sekaligus tameng dari pertanyaan "kapan nikah". Setelah memilah antara untung dan ruginya, Sydney akhirnya setuju.
Bisa jadi karena faktor jomblo dari lahir yang minim pengalaman, Sydney sepertinya terbawa arus. Siapa juga cewek yang nggak baper sama kelakuan manis Anantha. Ia justru malah jatuh cinta beneran pada pria itu. Gayung bersambut, Anantha juga tertarik padanya.
Harusnya langsung ending dengan happy ever after donk ya. Eaaaaa....
Sayangnya, kisah cinta mereka nggak berjalan mulus tampa hambatan. Sydney memang nggak semerana hidupnya Cinderella yang miskin tanpa harta, tapi jika di sandingkan dengan Anantha, jelas ia kebanting. Terlebih Danisha _ mantan Anantha _ yang juga merupakan kakak tiri Clara adalah seorang yang berada dalam lingkup manusia manusia sosialita. Ngomongnya lembut kemayu, tapi pas ngehina Sydney, ngena banget.
Konlik lain, Rafka putus dari Clara. Pria itu baru menyadari perasaanya yang ternyata lebih menyukai Sydney dan memutuskan untuk melanjutkan kisah cinta mereka yang sempat terputus sebelumnya.
Masih belum cukup, Danisha juga berusaha kembali memenangkan hati Anantha karena ternyata ada yang salah dengan keputusan penghianatannya dulu. Ada something yang membuatnya menyadari suaminya tak sesempurna harapannya.
Dan masih ada konflik lain. Dan lainnya. Dan lainnya. Sementara waktu kontrak jadian semakin mendekati masa tengatnya.
Gue pengemar happy ending. Jadi nggak usah takut buat baca karena berpikir akan berakhir nyesek. Tapi seperti yang gue bilang sebelumnya. Ini tu ceritanya dongeng banget. Berbeda dengan novel Resign yang kerasa Real, khusus Melbourne (Wedding) Marathon gue justru malah ngerasa sebaliknya. Walaupun kalau kita mengabaikan kisah cintanya, nggak ada yang salah sama sekali dengan masalah masalah yang ada.
Aduh bahasa gue ya kan. Rempong cyiiin ngerangkainya. Harusnya ini bintang 4 tapi menurut gue 3,5 udah cukup. Untuk kisah berbayar alias beli novel, typo yang berhamburan jelas sedikit menganggu. Gimanapun juga, faktanya gue nikmatin kisahnya pas ngebaca.
Review Novel Melbourne (Wedding) Marathon karya Almira Bastari |
Sydney Deyanira, pemeran utama dalam novel ini. Seorang gadis yang cerdas, mandiri, ambisius dan perfeksinonis tapi menyandang status sebagai jomblo dari lahir. Dibilang terjebak Freindzone tapi sebenernya udah pernah kencan sama sahabatnya, Rafka. Sayangnya tu cowok rese, ngajak kencan Sydney tapi malah jadiannya sama orang lain _ Clara. Kan minta di tonjok.
Sembari mengobati patah hatinya, Sydney memutuskan untuk bekerja pada Anantha Daniswara, sebagai tukang masak (????). Anantha sekilas terlihat sebagai sosok pria sukses, arogan dan suka gonta ganti pasangan padalah sejatinya ia adalah seorang yang gagal move on yang belum berdamai dengan masa lalu. Mantan pacar yang sudah ia perjuangkan mati matian justru malah menikah dengan pria lain yang lebih kaya. Ngenes!
Be de we, setingan kisah dalam ceritanya ini ada di Melbourne ya. Lanjut...
Untuk memenuhi tantangan sang mantan, Anantha memutuskan untuk melakukan kontrak simboismutualisme pada Sydney, perjanjian untuk menjalin status sebagai pasangan alias pacaran selama satu bulan. Tugasnya apalagi kalau bukan nemenin kondangan sekaligus tameng dari pertanyaan "kapan nikah". Setelah memilah antara untung dan ruginya, Sydney akhirnya setuju.
Bisa jadi karena faktor jomblo dari lahir yang minim pengalaman, Sydney sepertinya terbawa arus. Siapa juga cewek yang nggak baper sama kelakuan manis Anantha. Ia justru malah jatuh cinta beneran pada pria itu. Gayung bersambut, Anantha juga tertarik padanya.
Harusnya langsung ending dengan happy ever after donk ya. Eaaaaa....
Sayangnya, kisah cinta mereka nggak berjalan mulus tampa hambatan. Sydney memang nggak semerana hidupnya Cinderella yang miskin tanpa harta, tapi jika di sandingkan dengan Anantha, jelas ia kebanting. Terlebih Danisha _ mantan Anantha _ yang juga merupakan kakak tiri Clara adalah seorang yang berada dalam lingkup manusia manusia sosialita. Ngomongnya lembut kemayu, tapi pas ngehina Sydney, ngena banget.
Konlik lain, Rafka putus dari Clara. Pria itu baru menyadari perasaanya yang ternyata lebih menyukai Sydney dan memutuskan untuk melanjutkan kisah cinta mereka yang sempat terputus sebelumnya.
Masih belum cukup, Danisha juga berusaha kembali memenangkan hati Anantha karena ternyata ada yang salah dengan keputusan penghianatannya dulu. Ada something yang membuatnya menyadari suaminya tak sesempurna harapannya.
Dan masih ada konflik lain. Dan lainnya. Dan lainnya. Sementara waktu kontrak jadian semakin mendekati masa tengatnya.
Gue pengemar happy ending. Jadi nggak usah takut buat baca karena berpikir akan berakhir nyesek. Tapi seperti yang gue bilang sebelumnya. Ini tu ceritanya dongeng banget. Berbeda dengan novel Resign yang kerasa Real, khusus Melbourne (Wedding) Marathon gue justru malah ngerasa sebaliknya. Walaupun kalau kita mengabaikan kisah cintanya, nggak ada yang salah sama sekali dengan masalah masalah yang ada.
Aduh bahasa gue ya kan. Rempong cyiiin ngerangkainya. Harusnya ini bintang 4 tapi menurut gue 3,5 udah cukup. Untuk kisah berbayar alias beli novel, typo yang berhamburan jelas sedikit menganggu. Gimanapun juga, faktanya gue nikmatin kisahnya pas ngebaca.
Post a Comment for "Review Novel Melbourne (Wedding) Marathon karya Almira Bastari"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...