Review Novel Jarak Antarbintang karya Naimmah Nur Aini
Pernah komen ke diri sendiri, kalo I {never} Give Up On You bisa jadi buku, pokoknya gue wajib punya! And then versi cetak dengan judul "Jarak Antarbintang karya Naimmah Nur Aini" beneran ada. Buat yang udah namatin I {never} Give Up On You, pasti langsung nyadar kalau banyak banget "sesuatu yang hilang" disini. Hiks, wajar sih. Dari harusnya ada 600an lebih halaman di cut of cuma jadi 400an. Bayangin aja sadisnya ngedit.
"Pertemuan kita bukan sebuah kebetulan."Eaaaaaa
Alfa Centauri Radistya, seorang mahasiswa biasa saja yang secara tak langsung pernah mengalami "jatuh cinta sendirian" pada sosok yang bahkan belum pernah di temui. Hidupnya baik - baik saja sampai kemudian bertemu dengan Auriga, senior dikampus yang songongnya kebangetan.
"Tapi inget pesen gue tadi, jangan pernah jatuh cinta sama gue."
Auriga Bintang (ada Septarionya nggak sih _ XD), pertemuan pertama dengan Alfa adalah saat gadis itu secara tidak sengaja mendapatinya sedang menjadi korban pengeroyokan. Bukannya berterima kasih karena berkat ke unikan berkomunikasi Alfa berhasil menyelamatkannya, Auriga justru malah menjulukinya sebagai pahlawan kesiangan! _ padahal saat itu hari sudah sore. ^^
Tak hanya itu, selaku senior, Auriga juga terlihat seperti memiliki dendam pribadi yang berusaha untuk membuat Alfa merasa kesel dalam setiap kesempatan. Tak heran, gadis itu menjadi uring - uringan. Sampai kemudian Auriga menunjukan pesonanya yang sangat sulit untuk ditolak. Lewat lantunan Adzan. Gue aja merinding, apalagi Alfa. Tak urung, gadis itu pun ikut terjebak untuk ikutan jatuh cinta. Dan romansa diantara mereka pun perlahan tercipta.
Dari kisah manis kinyis kinyis, perlahan rahasia kelam Auriga mulai tersingkap. Disini Alfa pun menyadari ada sisi lain yang berbeda dari Auriga. Sosok pria tersebut ternyata sulit tersentuh dan malah menjauh. Keras kepalanya itu sangat tidak pantas untuk ditiru.
Di antara perasaan cinta dan putus asanya, Alfa mencoba mengurai satu per satu kehidupan Auriga. Sanggupkah ia membawa Auriga menikmati senja manis di tepi pantai? Ataukah dia akan menyerah dan memilih mundur dan berbalik arah pada sahabat Auriga yang selama ini diam-diam menyukainya sangat dalam? Semesta senang bermain-main. Benarkah semuanya adalah kebetulan yang disengajakan?
Sama seperti I {never} Give Up On You, Jarak Antarbintang gue baca nyicil biar bisa lebih meresapi. 400 halaman sengaja gue tamatin dalam waktu semingguan. Fans ceritanau, gue saranin buat beli bukunya. Nggak usah takut nyesel, karena disini jalan ceritanya sedikit berbeda. Jadi rasa penasarannya itu masih ada. Bukan hanya sekedar ganti kemasan. ^^
Kekurangan versi buku _ mungkin karena takut ketebelan kali ya kalau di tulis semuanya _ adalah tentang konflik keluarga Auriga. Disini nggak di jelasin secara detail kenapa Ibu Auriga bisa sakit dan trauma, takut sama Auriga dan histeris sama suara bayi. Bahkan termasuk konflik kakek dan ayahnya. Kalau hanya membaca versi buku, mungkin malah jadi bingung yang ada. Permasalahannya itu sama sekali nggak ngena. Malah jatuhnya jadi kayak cuma selingan.
Gue kasih bintang 5 dengan 5 sebagai nilai tertinggi pada goodreads. Ngeselinnya Auriga tetep aja sukses bikin gagal move on. Gimana nggak ngeselin coba. Pertama sadis dan sok pede gila, terus ngejar cinta Alfa. Pas udah dapat, malah di sia siain. Pas Alfa mau berpaling di iket lagi. Giliran pas sayang-sayangnya, malah ditinggal. Disusulin justru dibuat patah hati. Alfa move on, dikejar lagi. Giliran Auriga dicuekin, gue yang nyeseg. Ampun dah...
Untuk dialog dalam cerita juga keren. Interaksi antara tokohnya kerasa ngalir gitu aja. Bahasanya nggak bikin eneg walau campuran gue-kamu, lo-aku yang kebanyakan dipake.
Masalah ending, Gue bingung. Jarak Antarbintang emang lebih masuk akal. Tapi ntah kenapa bikin gue ngerasa nggak rela dibandingin versi sebelumnya. Gue nggak nemu paragraf favorit gue "Bersama dia, sajak senja sudah tak jadi indah, hujan dan pelangi tak begitu berarti, mawar hanya bunga dengan duri. Aku hanya butuh dia. Dan semuanya akan menjadi lengkap."
Namun tetap saja. Yang pasti sih, secara keseluruhan novel ini bagus. Informasi tentang astronominya itu keren banget. Gue yang nggak ngerti sama sekali tentang perbintangan aja bisa sampe merasa tertarik gini. Diantara semua itu, yang paling berkesan sih chemistry antara Alfa dan Auriga. Unyu gituuuuu. Feelnya beneran berasa!
Review Novel Jarak Antarbintang |
"Pertemuan kita bukan sebuah kebetulan."
Alfa Centauri Radistya, seorang mahasiswa biasa saja yang secara tak langsung pernah mengalami "jatuh cinta sendirian" pada sosok yang bahkan belum pernah di temui. Hidupnya baik - baik saja sampai kemudian bertemu dengan Auriga, senior dikampus yang songongnya kebangetan.
"Tapi inget pesen gue tadi, jangan pernah jatuh cinta sama gue."
Auriga Bintang (ada Septarionya nggak sih _ XD), pertemuan pertama dengan Alfa adalah saat gadis itu secara tidak sengaja mendapatinya sedang menjadi korban pengeroyokan. Bukannya berterima kasih karena berkat ke unikan berkomunikasi Alfa berhasil menyelamatkannya, Auriga justru malah menjulukinya sebagai pahlawan kesiangan! _ padahal saat itu hari sudah sore. ^^
Tak hanya itu, selaku senior, Auriga juga terlihat seperti memiliki dendam pribadi yang berusaha untuk membuat Alfa merasa kesel dalam setiap kesempatan. Tak heran, gadis itu menjadi uring - uringan. Sampai kemudian Auriga menunjukan pesonanya yang sangat sulit untuk ditolak. Lewat lantunan Adzan. Gue aja merinding, apalagi Alfa. Tak urung, gadis itu pun ikut terjebak untuk ikutan jatuh cinta. Dan romansa diantara mereka pun perlahan tercipta.
Dari kisah manis kinyis kinyis, perlahan rahasia kelam Auriga mulai tersingkap. Disini Alfa pun menyadari ada sisi lain yang berbeda dari Auriga. Sosok pria tersebut ternyata sulit tersentuh dan malah menjauh. Keras kepalanya itu sangat tidak pantas untuk ditiru.
Di antara perasaan cinta dan putus asanya, Alfa mencoba mengurai satu per satu kehidupan Auriga. Sanggupkah ia membawa Auriga menikmati senja manis di tepi pantai? Ataukah dia akan menyerah dan memilih mundur dan berbalik arah pada sahabat Auriga yang selama ini diam-diam menyukainya sangat dalam? Semesta senang bermain-main. Benarkah semuanya adalah kebetulan yang disengajakan?
Sama seperti I {never} Give Up On You, Jarak Antarbintang gue baca nyicil biar bisa lebih meresapi. 400 halaman sengaja gue tamatin dalam waktu semingguan. Fans ceritanau, gue saranin buat beli bukunya. Nggak usah takut nyesel, karena disini jalan ceritanya sedikit berbeda. Jadi rasa penasarannya itu masih ada. Bukan hanya sekedar ganti kemasan. ^^
Kekurangan versi buku _ mungkin karena takut ketebelan kali ya kalau di tulis semuanya _ adalah tentang konflik keluarga Auriga. Disini nggak di jelasin secara detail kenapa Ibu Auriga bisa sakit dan trauma, takut sama Auriga dan histeris sama suara bayi. Bahkan termasuk konflik kakek dan ayahnya. Kalau hanya membaca versi buku, mungkin malah jadi bingung yang ada. Permasalahannya itu sama sekali nggak ngena. Malah jatuhnya jadi kayak cuma selingan.
Gue kasih bintang 5 dengan 5 sebagai nilai tertinggi pada goodreads. Ngeselinnya Auriga tetep aja sukses bikin gagal move on. Gimana nggak ngeselin coba. Pertama sadis dan sok pede gila, terus ngejar cinta Alfa. Pas udah dapat, malah di sia siain. Pas Alfa mau berpaling di iket lagi. Giliran pas sayang-sayangnya, malah ditinggal. Disusulin justru dibuat patah hati. Alfa move on, dikejar lagi. Giliran Auriga dicuekin, gue yang nyeseg. Ampun dah...
Untuk dialog dalam cerita juga keren. Interaksi antara tokohnya kerasa ngalir gitu aja. Bahasanya nggak bikin eneg walau campuran gue-kamu, lo-aku yang kebanyakan dipake.
Masalah ending, Gue bingung. Jarak Antarbintang emang lebih masuk akal. Tapi ntah kenapa bikin gue ngerasa nggak rela dibandingin versi sebelumnya. Gue nggak nemu paragraf favorit gue "Bersama dia, sajak senja sudah tak jadi indah, hujan dan pelangi tak begitu berarti, mawar hanya bunga dengan duri. Aku hanya butuh dia. Dan semuanya akan menjadi lengkap."
Namun tetap saja. Yang pasti sih, secara keseluruhan novel ini bagus. Informasi tentang astronominya itu keren banget. Gue yang nggak ngerti sama sekali tentang perbintangan aja bisa sampe merasa tertarik gini. Diantara semua itu, yang paling berkesan sih chemistry antara Alfa dan Auriga. Unyu gituuuuu. Feelnya beneran berasa!
Post a Comment for "Review Novel Jarak Antarbintang karya Naimmah Nur Aini"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...