Cerpen Terbaru "Lekas Tanpa Batas" ~ Part 02/02
Akhirnya muncul lagi dengan lanjutan dari cerpen Lekas Tanpa Batas kiriman reader. Buat yang penasaran lanjutannya bisa simak langsung ke bawah. Sama jangan lupa ya, cek dulu bagian sebelumnya biar nyambung sama jalan ceritanya. Happy reading...
"Hay, hay, hay...kalian mau kemana, ha?" tanya seorang perempuan yang terlihat acak- acakan.
"Bukan urusan kamu juga kan?" ucap Surya yang terdengar ketus.
"Heh asal kalian tahu ya, kalian itu udah ngerusak nama kelas kita. Kenapa sih kalian sekolah disini? Apa ga ada SLB yang mau nampung kalian?"
"Asal kamu tau ya, kita bertiga sekolah di sini itu karena kita mampu, jadi ga usah ikut campur urusan orang lain deh. Hidup kamu aja belum bener, sok- sokan ngerendahin orang lain. Emang kamu bisa ngatur hidup orang lain?" Surya semakin emosi dengan gadis di depannya.
Liya, gadis yang selama 3 bulan terakhir sejak pertama kali masuk ini, terkenal dengan segudang kenakalannya. Liya juga sering mengganggu Surya dan kedua sahabatnya, serta sering berkata kasar. Lula berusaha menenangkan Surya dengan menepuk bahunya lembut.
"Oke. Kalo emang kalian semua ngerasa mampu sekolah di sini, aku tantangin kalian bertiga. Bisa ga kalian bertiga masuk pararel tiga besar disekolah ini ? Upss, kayaknya susah deh, ya udah gua turunin jadi sepuluh besar pararel, gimana? " dengan nada yang mengejek dan sinis.
"Oke kita setuju. Kita bakalan ngebuktiin kalo kita juga sama aja kaya murid yang lain," ucap Rendra.
"Eitss, ada tambahan. Nah, kalian juga mesti nunjukin perfom di acara akhir tahun nanti." Lanjut Liya, dengan senyum licik dan seketika semua kembali hening. Liya melenggang pergi, meneriaki seluruh lorong dengan kepuasannya.
"Kok kamu nerima gitu aja sih, Ndra?”
"La, orang kaya Liya itu perlu tahu kalo kita ini juga sama kaya manusia lainnya. Kita diterima disekolah itu juga karena kemampuan kita, kan? Kita berhak, kan?"
"Betul banget tuh, Ndra. Kita mesti berusaha lebih keras lagi bukan hanya untuk menjawab tantangan si pembuat onar itu. Tapi juga demi masa depan kita, kan?"
"Oke, mulai hari ini kita mesti belajar tambah giat,” tutur Rendra.
Cerpen Lekas Tanpa Batas |
"Hay, hay, hay...kalian mau kemana, ha?" tanya seorang perempuan yang terlihat acak- acakan.
"Bukan urusan kamu juga kan?" ucap Surya yang terdengar ketus.
"Heh asal kalian tahu ya, kalian itu udah ngerusak nama kelas kita. Kenapa sih kalian sekolah disini? Apa ga ada SLB yang mau nampung kalian?"
"Asal kamu tau ya, kita bertiga sekolah di sini itu karena kita mampu, jadi ga usah ikut campur urusan orang lain deh. Hidup kamu aja belum bener, sok- sokan ngerendahin orang lain. Emang kamu bisa ngatur hidup orang lain?" Surya semakin emosi dengan gadis di depannya.
Liya, gadis yang selama 3 bulan terakhir sejak pertama kali masuk ini, terkenal dengan segudang kenakalannya. Liya juga sering mengganggu Surya dan kedua sahabatnya, serta sering berkata kasar. Lula berusaha menenangkan Surya dengan menepuk bahunya lembut.
"Oke. Kalo emang kalian semua ngerasa mampu sekolah di sini, aku tantangin kalian bertiga. Bisa ga kalian bertiga masuk pararel tiga besar disekolah ini ? Upss, kayaknya susah deh, ya udah gua turunin jadi sepuluh besar pararel, gimana? " dengan nada yang mengejek dan sinis.
"Oke kita setuju. Kita bakalan ngebuktiin kalo kita juga sama aja kaya murid yang lain," ucap Rendra.
"Eitss, ada tambahan. Nah, kalian juga mesti nunjukin perfom di acara akhir tahun nanti." Lanjut Liya, dengan senyum licik dan seketika semua kembali hening. Liya melenggang pergi, meneriaki seluruh lorong dengan kepuasannya.
"Kok kamu nerima gitu aja sih, Ndra?”
"La, orang kaya Liya itu perlu tahu kalo kita ini juga sama kaya manusia lainnya. Kita diterima disekolah itu juga karena kemampuan kita, kan? Kita berhak, kan?"
"Betul banget tuh, Ndra. Kita mesti berusaha lebih keras lagi bukan hanya untuk menjawab tantangan si pembuat onar itu. Tapi juga demi masa depan kita, kan?"
"Oke, mulai hari ini kita mesti belajar tambah giat,” tutur Rendra.
Post a Comment for "Cerpen Terbaru "Lekas Tanpa Batas" ~ Part 02/02"
Belajar lah untuk menghargai sesuatu mulai dari hal yang paling sederhana...